"Lihat lihat...itu mobil Chanyeol..."
Yoona kegirangan ketika melihat BMW hitam milik Chanyeol menuju ke arahnya.
BMW hitam itu berhenti tepat di depan Yoona dan Jongin.
"Kita pulang sayang?"
Chanyeol membuka kaca jendela mobilnya, tersenyum ke arah Yoona dan Jongin. Yoona membalas senyuman itu, Yoona menyukai senyuman Chanyeol yang bisa meluluhlantahkan hati para kaum hawa,termasuk dirinya, dan Yoona merasa lebih beruntung dari gadis gadis yang mengejar Chanyeol, para gadis gadis itu hanya bisa mengagumi Chanyeol, sedangkan dirinya? Dirinya bisa memiliki Chanyeol. Park Chanyeol.
"Jongin, aku pulang dulu yaaa, kau berhati hatilah dijalan. Jika sesuatu terjadi denganmu, itu hanya merepotkan banyak orang, termasuk Nyonya Kim"
Jongin membulatkan matanya,jika tak ada Chanyeol disini ia akan mengacak acak wajahnya yang menggemaskan itu.
"Mari tuan Jongin"
Chanyeol tersenyum setelah menyapa Jongin tak lama kemudian BMW hitam itu melaju dengan kecepatan normal."Heh ? Apa yang dia katakan tadi ? Tuan ? Bahkan dia lebih tua dariku. Dasar tidak tau diri!" Jongin mengumpat Chanyeol yang seenaknya memanggilnya 'tuan'. Jongin berjanji, ia akan memberi penjelasan tentang usianya kepada Chanyeol.
------------
"Apa yang kau katakan tadi ? Tuan ? Chanyeol.. Jongin itu 2 tahun lebih muda darimu"
Yoona tertawa mengingat Chanyeol yang menyapa Jongin dengan sebutan tuan."Benarkah ? Ahahahaha. Wajahnya terlihat lebih dewasa dariku, aku berfikir kalau dia lebih tua dariku 6 tahun"
"Chanyeol .. Kau sungguh jahat"
"Aku mengatakan fakta sayang.."
Yoona tertawa , ia mulai membayangkan wajah Jongin saat Chanyeol memanggilnya tuan.
"Apa kau langsung ingin pulang?" Chanyeol menoleh ke arah kekasihnya,Yoona.
"Sebenarnya aku sangat lapar, apa kau mau menemaniku?" Yoona mengelus perutnya,yang tak lama disusul suara aneh dalam perutnya.
"Ahahahahah. Cacingmu sudah berdemo. Baiklah aku juga lapar"
Chanyeol mengacak gemas rambut Yoona.Chanyeol percaya,bahwa gadis yang sedang tersenyum disampingnya.
Gadis yang sedang duduk disebelahnya.
Gadis yang selalu membuatnya tersenyum. Ia yakin, gadis itu adalah Takdirnya. Takdir adalah sesuatu yang akan menemukannya dengan gadisnya, bukan karna ia mencarinya.
Baginya,Yoona adalah gadis istimewa, karna Yoona ,ia tak pernah bangun siang, ia selalu mengantar jemput gadisnya itu, ia takan membiarkan Yoona pergi dengan akutan umum apalagi sendirian. Ia bertanggung jawab penuh atas Yoona. Park Ren Yoona."Kita sampai.."
Mobil Chanyeol berhenti tepat didepan rumah makan cepat saji Amerika. Ia keluar dari mobilnya, dan memutar ke arah pintu Yoona,membukakan pintu untuk gadisnya itu.
"Ayoo"
Chanyeol dan Yoona sama sama masuk kedalam restoran tersebut. Chanyeol memilih tempat paling pojok. Benar benar pojok.
"Kau ingin apa ?" tanya Yoona sambil memegang buku menu.
"Apa yang kau makan. Itu yang ku makan"
"Jangan gombal"
"Aku tidak gombal"
"Aku malu"
"Aku tidak"
"Chanyeol !"
"Ya sayang?"
Yoona menggeleng gelengkan kepalanya, pipinya pasti merah.
Ah. Chanyeol selalu tau bagaimana caranya membuat Yonna seperti kepiting rebus seperti saat ini.
Chanyeol masih tersenyum sambil melihat perubahan rona wajah pada pipi Yoona. Yonna tau itu, ia tau kalau Chanyeol sedang memperhatikannya."Bisa kah kau mengambilkan milk shake cokelat dan capucino?"
Yoona mencari jalan keluar dari jebakan Chanyeol, untung lah saat itu ada salah satu pegawai yang lewat."Hanya minuman nona?" tanya pegawai itu ramah dan disambut anggukan dari Yoona.
"Hanya minuman? Kau bilang kau lapar tadi ?" Chanyeol mengambil alih buku menu yang ada ditangan Yoona.
'Apakah tak ada makanan yang bisa di pesan?' gerutu Chanyeol dalam hati.
"Melihatmu saja aku sudah kenyang" jawab Yoona kepada Chanyeol, Chanyeol hanya tersenyum sambil mengalihkan pandangannya. Yoona tertawa melihat Chanyeol yang salah tingkah. Ia balas dendam.
"Jangan menggodaku Yoona..atau...
"Atau apa ? " Yoona menantang
Kini wajah Chanyeol sangat dekat dengan Yoona. Benar benar dekat.
Yoona bahkan bisa merasakan hembusan nafas Chanyeol. Jantungnya, jantung Yoona sedang bekerja tak baik nampaknya , ia kini berdegup lebih kencang dari biasanya.Yoona memejamkan matanya. Tapi ketika bibir mereka hampir saja bertemu..
"Selesaikan dulu tugasmu sebagai mahasiswa nona. Jika kau sudah menyelesaikan itu semua kau boleh melakukan hal ini ,bahkan lebih dari ini dan pesanku jangan melakukan di tempat umum"
Yoona membuka matanya, ia mengenali suara itu.
Pria dengan ketampanan yang mampu menyihir semua kaum hawa itu sedang berdiri dihadapan Yoona dan Chanyeol sambil menenteng bingkisan makanan.Ia Sehun. Dosen Yoona
Yoona malu. Sungguh , dia malu. Tanpa memperdulikan siapapun,Sehun pergi meninggalkan Yoona dan Chanyeol. Chanyeol berniat mengejar namun dicegah Yoona."Dia dosenku"
![](https://img.wattpad.com/cover/63545621-288-k469385.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Thankyou
Fiksi Penggemar'Beberapa tahun yang lalu,aku kehilangan selera untuk mengenal apa itu cinta, tepat 6 tahun yang lalu seorang wanita yang begitu kucintai telah berhasil meruntuhkan hatiku, bagaikan puzzle yang sudah tersusun rapi namun hancur begitu saja dan aku ta...