Saat ini Yoona sedang berbaring dikasurnya,ia tersenyum sambil memperhatikan langit langit kamarnya yang berwarna biru muda. Jangan tanya alasan Yoona tersenyum,kalian pasti sudah tau,jika kalian lupa,silahkan kembali ke bab 18, kalian akan menemukan jawabannya.
'Line'
Yoona menoleh,mencari sumber suara ponselnya,ya ada pesan line yang masuk.
Park Chanyeol
'Sudah tidur? Aku tau kau pasti belum tidur'Yoona kembali tersenyum, dengan cepat jari jarinya mengetik kata demi kata yang akan dibaca Chanyeol nanti.
Park RenYoona
'Belum. Kau sendiri kenapa tidak tidur? Ayo segera tidur'Baru beberapa detik ia mengirim pesan kepada Chanyeol, Chanyeol sudah membalasnya.
Park Chanyeol
'Aku akan tidur nanti,tapi apa aku boleh menyampaikan sesuatu?'Yoona mengerutkan dahinya.
Ada apa? Batinya.Park RenYoona
'Kenapa tidak dari tadi saja? Huh dasar. Sampikan lah,aku akan membaca baik baik^^'Park Chanyeol
'Aku lupa tadi. Baikalah, jika aku sudah menyampaikannya apa kau mau melaksanakannya?'Yoona lagi lagi mengerutkan dahinya,ia benar benar tidak paham.
Park RenYoona
'Kenapa banyak sekali pertanyaan? Ayo segera sampaikan Park Chanyeol ku sayang'Yoona tertawa geli dengan kalimat yang ia buat sendiri.
Park Chanyeol
'Menjauhlah dari Jongin'3 kata. 3 kata yang mampu membuat jantung Yoona seolah olah melupakan tugasnya, membuat seakan akan tubuh gadis itu berwarna biru, tak ada darah yang mengalir.
Park RenYoona
'Kenapa?'Hanya itu yang dapat Yoona tanyakan pada Chanyeol. Saat ini Yoona hanya seperti tubuh yang sudah tak dihuni jiwa lagi.
Park Chanyeol
'Aku tak suka Yoona. Sungguh. aku tak suka kau dekat dengannya, aku tak suka melihat itu. Tolong. Jauhi Jongin'Yoona membaca pesan itu berulang ulang,memastikan tak ada satu katapun yang ia lewatkan,
Yoona menelan ludahnya kasar.Park RenYoona
'Jongin adalah temanku'Park Chanyeol
'Apa kau lupa?dulu kita juga hanya sebatas temankan?'Yoona terdiam. Benar. Benar apa yang Chanyeol katakan.
Park Chanyeol
'Tolong'Yoona belum bisa berfikir dengan jernih sekarang, apa yang diminta Chanyeol darinya suguh tak masuk akal. Apakah Chanyeol cemburu? Tapi kenapa berlebihan?
Park Chanyeol
'Apa kau lebih memilih Jongin?'Tidakkk! Tapi, tapi Jongin adalah sahabatnya dan Chanyeol adalah kekasihnya, ini bukan pilihan.
Park Chanyeol
'Apa kau tak bisa menjawabnya? Atau kau mau aku yang memutuskan jawabanmu?'Yoona mengerjap ngerjapkan matanya.
Tidak ada yang ia fikirkan lagi sekarang. Membiarkan jarinya menekan tuts keyboard pada ponselnya.Park RenYoona
'Baikalah"Entahlah,entah itu keputusan yang bagiamana Yoona tak tau,ia tak ingin kehilangan Chanyeol, ia tak juga ingin kehilangan Jongin. Kenapa Chanyeol? Ada apa dengannya? Kenapa ia egois seperti ini?
Puluhan pertanyaan berkecamuk didalam hati gadis itu.
Park Chanyeol
'Sudahku duga. Itu bagus. Sekarang tidurlah. Selamat malam my queen:*"Yoona tersenyum hambar. Apa situsi yang cocok untuk hatinya saat ini?
Bahagia atau Sedih?
Entahlah. Tujuannya sekarang hanya satu. Tidur. Mengistirahatkan otaknya yang masih belum bisa menafsirkan dengan baik apa maksud dari semua perkataan Chanyeol.
Berharap bangunya ia esok pagi dapat mengubah permintaan Chanyeol.
Semoga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Thankyou
Fanfiction'Beberapa tahun yang lalu,aku kehilangan selera untuk mengenal apa itu cinta, tepat 6 tahun yang lalu seorang wanita yang begitu kucintai telah berhasil meruntuhkan hatiku, bagaikan puzzle yang sudah tersusun rapi namun hancur begitu saja dan aku ta...