5 Tahun kemudian.
"Yoona , nanti temui aku usai kelasmu ya"
Seorang pria dengan kulit yang sedikit cokelat tengah berdiri didaun pintu sambil menyenderkan satu tangannya ke dinding pintu tersebut. Gadis yang ada dihadapannya hanya memutar kedua bola matanya "menemuimu? Apa gunanya?kau hanya mengajak ku berbicara hal yang tidak penting saja. Apa kau tak sadar?" gadis bernama lengkap Park ren yoona itu hanya menatap datar Kim Jongin, pria yang sedang mengajaknya berbicara.
"Ayolah, dengan siapa lagi aku berbicara , aku bahkan tak mempunyai teman" Jongin memelas, berharap Yoona menerima penawarannya.
"Iya iya.. Aku akan menemuimu nanti, sekarang pergilah" Yoona mengusir Jongin yang masih betah berada diruangannya, ia akan segera memulai kelasnya pagi ini.
"Kau baik sekali. Aku jadi semakin sayang kepadamu"
"Berkata seperti itu lagi,aku bisa menjamin Nyonya Kim akan menangis karna melihatmu kehilangan kedua bola matamu"
"Jangan membuat Ibu ku menangis, bagaimana pun dia akan menjadi nenek dari anak anak kita nanti"
Yoona melebarkan kedua bola matanya, jika Jongin bukanlah temannya ,ia pasti sudah mengubur Jongin hidup hidup.
Jongin terkekeh. Ia suka melihat ekspresi Yoona saat ini.
"Apa pipimu sudah pernah dicium?"
"Sudah. Ayahku,ibuku,nenekku..
"Bukan. Maksudku apakah ada pria selain ayahmu yang mencium pipimu"
"Kau fikir aku ini jalang hah ?"
Yoona menarik rambut Jongin,tak peduli jika itu merusak ketampannya. Tampan ? Tidak tidak. Jongin hanya pria biasa. Biasa.
Jongin meringis ,ia berusaha melepaskan cengkraman Yoona yang sangat kuat.
"Yoona ini sangat sakit,sungguh.. Aw tolong lepaskan"
Yoona melepaskan tangannya dari rambut Jongin, me-lap tangannya dengan tissue.
"Rambutmu kau pakaikan apa ? Lengket lengket. Kau tidak pantas memakai gel dirambutmu"
Jongin membenarkan tata letak rambutnya yang sudah diporak porandakan oleh Yoona.
"Aku akan menculik mu nanti. Lihat saja"
Yoona melotot ke arah Jongin,ia akan menerekam pria itu jika ia berkata hal tak penting lagi.
'cup'
Jongin berlari, meninggalkan Yoona yang masih terbodoh dengan perlakuannya. Jongin mencium pipinya tadi.
"Jongin kau sangat bodohhhhhhhhhhh percayalah, aku akan menggantung kakimu... Jonginnnnnnnnnnnnn"
Yoona terus memaki maki pria berambut awut awutan yang telah mencium pipinya tanpa izin, ia tau bukan Jongin yang pertama mencium pipinya, tapi ia bukan jalang. Pria yang bukan keluarga yang pernah menciumya hanyalah Park Chanyeol ,kekasihnya. Dan sekarang ? Jongin juga menciumnya.
"Apakah kau pantas disebut Mahasiswa nona ?"
Yoona melirik kesamping. Pria dengan tatapan teduh tadi berbicara kepadanya, bukan, bukan berbicara tapi menyindir.
'Tuhan. Pintar sekali kau memahat ciptaanmu ini'
Yoona tak berkedip sama sekali. Sungguh. Ia terpana dengan pria dihadapannya ini.
"Bahkan sekarang kau bersikap tidak sopan dengan guru mu sendiri. Mentapnya dengan seperti harimau yang siap memangsa"
Yoona terkesiap mendengar perkataan pria dihadapannya ini.
Apa ? Dia bilang apa tadi ? Guru ?
Berarti dia yang akan menggantikan
dosen sebelumnya."Masuk sekarang atau kau tak kuterima dikelasku" ucapnya sambil berlalu meninggalkan Yoona yang masih diam tak bergeming.
Yoona sempat membaca nametag yang berada didada sebelah kirinya.
'Oh Se Hun'
KAMU SEDANG MEMBACA
Thankyou
Fiksi Penggemar'Beberapa tahun yang lalu,aku kehilangan selera untuk mengenal apa itu cinta, tepat 6 tahun yang lalu seorang wanita yang begitu kucintai telah berhasil meruntuhkan hatiku, bagaikan puzzle yang sudah tersusun rapi namun hancur begitu saja dan aku ta...