"Selamat pagi eommaku sayang"
'Cup'
Yoona datang dari arah kamarnya,gadis itu langsung menuju dapur memberi kecupan pada pipi ibunya dan menghabiskan 1 gelas susu hangat.
Nyonya Park hanya menggeleng gelengkan kepala melihat tingkah putrinya.
"Chanyeol sudah menunggu"
Yoona menoleh kearah ibunya,tangannya yang tadi mengoles selai keroti langsung mengabaikanya.
"Benarkah?ibu tak menyuruhnya masuk? Ah ibu"
Yoona langsung berdiri dari duduknya berniat keluar untuk menemui Chanyeol.
"Eh kau mau kemana?"
"Keluar,menemui Chanyeol"
"Tidak usah,ibu tadi mengajaknya kedalam,tapi ia tak mau,ayo sekarang habiskan sarapanmu atau kau tak ibu izinkan pergi dengan Chanyeol"
Yoona menelan ludahnya kasar, ibunya terlihat menyeramkan pagi ini. Dengan perlahan,Yoona menjatuhkan kembali bokongnya ke kursi.
Menghabiskan sarapannya pagi ini.°°°°°°
'Bisakah nanti saja?aku sedang menjemput Yoona'
'Iya'
'Baikalah'
'Bersabar'
'Ini belum tepat'
'Huh'
Chanyeol memutuskan panggilannya, seseorang sedang menelponnya tadi.
"Chanyeolllllllll"
Chanyeol menoleh,ada gadis cantik yang sedang berlari kearahnya.
'Duk'
"Awwwwww"
Chanyeol melebarkan matanya,Yoona terjatuh. Dengan cepat Chanyeol membantunya berdiri.
"Sudahku bilang jangan sering berlari"
Chanyeol meniup niup telapak tangan Yoona. Telapak tangan itu berubah merah setelah menabrak tanah secara kasar.
"Perih" ucap Yoona sambil mengerjap ngerjapkan matanya.
"Jangan menangis" lotot Chanyeol. Chanyeol tak pernah mengizinkan Yoona untuk menangis.
Yoona diam. Menahan air matanya."Ayo kita berangkat" Yoona menarik narik lengan Chanyeol, agar pria itu berhenti mengkhawatirkan dirinya.
Chanyeol mengangguk.Yoona memutar tubuhnya, Chanyeol sudah masuk kedalam mobil. Saat Yoona ingin menyusul,matanya tak sengaja menangkap Baekhyun yang sedang memperhatikannya. Yoona tersenyum jahil. Ia melambai lambaikan tangannya ke udara.
"Dadahhhh Baekhyunnnnnnnnnnnn"
Yoona masuk kedalam mobil.
Baekhyun yang ketahuan sedang memperhatikan Yoona langsung membuang pandannya,kembali membersihkan motor kesayangannya.Baekhyun be like "halahh awas saja kalau besok Chanyeol tak menyusul..jangan menumpang denganku"
°°°°°°
"Nanti hubungi aku jika kau sudah pulang, aku akan menjemput" ucap Chanyeol kearah Yoona,saat gadis itu keluar dari mobilnya.
Yoona tersenyum. "Tenang saja" balasnya.
"Dadahhhh" Yoona melambaikan tangannya kearah Chanyeol sebelum akhirnya ia membalikan tubuhnya."Yoona" langkah gadis itu berhenti,Chanyeol memanggilnya.
"Ya?"
"Jauhi dia"ucap Chanyeol.
Yoona terdiam.
Ia tahu.
Yoona tahu perkataan Chanyeol tadi, perkataan itu sarat makna. Yoona mengerti. Yoona paham siapa 'dia'.Yoona mengangguk. Mencoba mengiyakan permintaan Chanyeol.
Chanyeol tersenyum,tak lama ia menutup kaca jendela mobilnya dan dengan kecepatan normal mobil itu berjalan ,meninggalkan Yoona yang masih belum bisa menerima seutuhnya permintaan Chanyeol.°°°°°°°
Jika biasanya orang lain mencari jalan pintas agar lebih cepat sampai ketempat tujuan,lain halnya dengan Yoona. Gadis itu memilih mengitari seperempat fakultas yang memakan waktu lama demi menghindari kelas Jongin. Ia tak bisa melewati jalan biasa, itu bisa membuat ia harus bertemu dengan pria itu.
Perlahan tapi pasti, setelah berjalan selama 27 menit 41 detik ,Yoona akhirnya sampai kekelasnya, lama bukan? Padahal biasanya ia hanya membutuhkan waktu paling lama 14 menit untuk merasakan kenyamanan kelasnya."Fiuhh" Yoona membuang nafasnya lega, ia berhasil menghindar dari Jongin. Untuk hari pertama. Permintaan Chanyeol terpenuhi✔
Seorang Pria yang umurnya sudah setengah abad memasuki ruang kelas Yoona yang menjadi hening seketika.
Penjelasan materi pun dimulai.
Semua mendengarkan dengan hikmat.°°°°°°
Yoona mengecek ponselnya, biasanya akan ada notif dari Jongin, walaupun hanya satu. Tapi saat ini?
"Ahhh apa yang kau fikirkan Yoona? Ayo fokus ke Chanyeol. Park Chanyeol" Yoona menggeleng gelengkan kepalanya, mencoba membuyarkan hayalannya tentang Jongin. Yoona memasukan beberapa buku yang berhalaman tipis kedalam tasnya dan membiarkan buku yang berhalaman tebal mendekap dadanya.
Ia tak ingin merusak pemberian Tuhan dengan cara memberi beban kepada tulang bahunya. Itu tidak tau diri namanya.
Yoona mulai berjalan,untuk kali ini ia memilih jalan biasa, lelah juga berjalan selama itu fikirnya.
Ia melewati kelas Jongin dengan hati hati, takut jika pria itu melihat dirinya dan menyerukan namanya yang indah.
Ada beberapa orang yang sedang berkerumun didepan sana. Jika Jongin masih berada didalam kelas,kerumumam orang itu bisa membantunya,tapi jika tidak? Ah Yoona tak mau ambil pusing, ia malah rindu dengan pria itu. "Kasih sayang seorang adik ke kakaknya memang tak bisa dibendung" batinnya."Mungkin dia kelelahan"
"Aku rasa dia stress dengan tugas tugas"
"Semoga dia lekas sembuh"
"Ah aku sangat jarang melihat dia sakit, bahkan tak pernah"
"Yang kutau, Jongin adalah pria kuat"
Yoona menghentikan langkahnya begitu mendengar nama Jongin. Ia mundur beberapa langkah untuk menyamakan posisinya dengan kerumunan manusia itu. Ada 7 orang disana. Yoona tak mengenalnya,kecuali YiXing. Pria asal cina itu adalah sahabat Jongin. Ia juga mengenal Yoona.
"Yixing" panggilnya.
Orang yang namanya disebut menoleh.
"Heh , kau Yoona. Ada apa?" tanyanya
"Jongin kenapa?" Yoona balik bertanya.
Yixing menatap Yoona.
"Kau tidak tau?"
Yoona menggeleng.
"Jongin sakit."
Tepat. Telinganya memang selalu tepat menerima suara.
"Kau tidak tau?"
Yoona kembali menggeleng.
"Kemarin sore dia pulang,entah dari mana,yang pasti JongDae melihat mobilnya terparkir di pinggir jalan saat hujan dan menemukan Jongin tergeletak dijalan, kira kira pukul 5 sore"
Yoona tak bisa menelan air liurnya dengan baik. Tenggorokannya tercekat.
'Pukul 5 sore?'
'Hujan?'Yoona menggelengkan cepat kepalanya. Yixing sedikit bingung dengan tingkah Yoona.
"Kau kenapa?"
Yoona tidak menghiraukan pertanyaan Yixing,ia memilih berlari meninggalkan Yixing yang masih tak mengerti dengan tingkah gadis itu.
°°°°°°°°°°°°°°°°
Annyeong !!! Thankyou kembali hadir. Sesuai janji author..wkwkwkkwkw
Selamat membacaaaaa.
Biasakan vote setelah membaca :*
Say GWS buat Jongin
KAMU SEDANG MEMBACA
Thankyou
Fanfic'Beberapa tahun yang lalu,aku kehilangan selera untuk mengenal apa itu cinta, tepat 6 tahun yang lalu seorang wanita yang begitu kucintai telah berhasil meruntuhkan hatiku, bagaikan puzzle yang sudah tersusun rapi namun hancur begitu saja dan aku ta...