Tok tok tokBegitulah bunyi pulpen yang aku ketuk dimeja belajar salam kamar kostku. Entah mengapa aku memikirkan hal yang terjadi kemarin siang antara aku dan januar digudang kampus yg membuat darah ditubuhku berdesir cepat.
flashback on
Cupp
Kurasakan sesuatu yg basah menempel dibibirku lalu sesuatu yang basah itu kini melumat bibirku, astaga ini bibir januar lagi melumat bibirku.
Entah mengapa badan dan hatiku tak sejalan. Hatiku berkata jauhkan badanmu , berbeda dengan badanku aku sungguh menikmati lumatan pria dingin ini. Dan lumatannya membuatku lupa caranya bernapas.
Astaga sungguh pemikiran yang bodoh. Akhirnya aku memilih diam dan merasakan nikmatnya sentuhan bibir manis januar. Aku gadis normal yang masih bisa merasakan kenikmatan lumatan seorang lelaki. maka dari itu aku pejamkan kedua mataku lalu tanganku bergerak menuju rambut belakangnya dan merasakan sensasi ini. jika saja Januar tak menahan pinggangku aku yakin tubuhku akan meluruh kelantai. Dan kurasakan bibirnya menggigit bibir bawahku yang membuat diriku ingin sekali menjerit lalu januarpun paham dan ia melepaskan gigitan itu dan kembali melumat bibirku. Astaga ini hanya sebuah ciuman bukannya lebih, walaupun aku belum pernah merasakan seperti apa bercinta itu. Dan kuakui rasa penasaranku itu menghantui pikiranku.
Kurasakan januar membawaku masuk kedalam gudang yang pengap ini tanpa melepaskan bibir kami yang menempel bahkan lumatan bibirnya membuatku tambah lemas.
Lalu tiba tiba tubuhku ditempelkan ketembok. Aku tetap memejamkan mataku merasakan nikmat lumatan bibirnya. Semakin lama tangannya berpindah dari pinggangku lalu menuju bukit kembarku. Walaupun masih dari luar tapi sebuah erangan lolos dari bibirku.
" ja.. aann ahhh.. sshhhhh "
Semakin lama tangannya tidak hanya meraba payudaraku. Lama lama tangannya meremas gemas payudaraku dan occchhhh aku merasakan sebuah benda hangat diperutku lalu mulai naik kedaerah payudaraku.
Entah mengapa, aku merasakan dibawah sana sudah sangat amat basah. Aku ingin lebih tetapi aku takut. Rasa nafsu ini sudah semakin membara apalagi dia mengendus lekukan leherku. Aku mohon seseorang hentikan permainan ini. Aku sudah tidak kuat lagi
Tiba tiba bunyi dering dari kantong jeansku menginstrupsi permainan panas yang diawali oleh januar ini
" makasih banget buat siapapun elo " ucapku dalam hati
Akupun langsung mendorong tubuh januar dan segera mengambil handphoneku
Jamet jas calling...
" hallo beb, ya udah gue otw kesana "
" gue duluan, temen gue telpon. Permisi " ucapku dan langsung berlari. Aku takut jika dia menangkap tanganku lalu tubuhku sudah tak ada harganya lagi. Dan aku tau januar pria normal berumur 22 tahun. Dan karna itu aku takut.
Flashback off
Kenapa pula aku mesti terjebak akan bibirnya itu, ya memang kuakui. ini bukan first kiss ku yang dulu dilakukan dengan sifat menye menye gitu.
Tetapi sentuhannya yang lembut membuatku lupa akan hal yang kemarin aku bilang jika aku sudah tak menyukainya.
drrrttt drrrtt
Jasmin3: udah siap siap belom?
JulieC: belom hehe
Jasmin3: Jangan lupa pesta tinggal 2 jam, gue harap kalo lo belom beres, cepet cepet beresin tataan lo. Bentar lagi jam kuliah gue kelar.
KAMU SEDANG MEMBACA
the lust (Re)publish
RomanceJulie Clarissa, gadis yang tak terlalu polos dan mempunyai hobby membaca cerita cerita adult kesayangnya dan pendengar setia sahabat satu satunya tentang hubungan sexual ini, akhirnya bisa merasakan apa kesungguhan dari nikmatnya bercinta seperti c...