" kamu suka gak bayem? " tanyaku
" suka kalau bayam merah, tapi kalau yang bayam hijau aku gak suka " jawab januar
" oke " ucapku
Lalu setelah memilih bayam dan yang lainnya akupun memasukkan semuanya kedalam trolly kemudian kami pindah ketempat daging ayam dan daging sapi. Lalu aku memilih mana daging favorite januar dan setelah menemukannya langsung kumasukkan semuanya kedalam trolly.
Lalu saat kami kembali berjalan meninggalkan tempat ini tapi tiba tiba tubuhku diangkat oleh januar lalu tubuhku dinaikkan keatas trolly.
" ya allah jan turuninnn.. ini elahh aku jadi susah turunnya, turunin sekarang ihh " omelku sambil berusaha menggapai badannya
" sssttt udah aku aja yang ngedorong trollynya, abis aku yang pacar kamu dicuekin. Kamu lebih asik sama trolly trus sama sayur sayurannya juga " ucapnya sambil berjalan mendorong trolly
" ishhh malu jan, tau gak sih kamu? Aku ini mirip anak kecil 5 tahun, yang dinaekin sama ibunya ke trolly " ucapku
" sssttt berisik, udah kamu mending mandangin aku aja " godanya sambil mengedipkan sebelah matanya
Plak
Kutampar pelan bibirnya dan reaponnya malah tertawa. Sambil mencium pipiku gemas.
" anak bunda ngegemesin banget, jadi pengen cepet cepet halalin " ucapnya sambil tersenyum kearahku
' hueee melting mas kalo dede digituin, manis banget sih ' batinku sambil menatap mata hitam tajamnya
" julie cinta januar " ucapku sambil menelusuri wajahnya dengan jari telunjukku
" januar bahkan jauh lebih cinta dari julie, januar gak bakal pernah nyia nyiain cinta julie ke januar " ucapnya kembali tersenyum kepadaku
" promise? " tanyaku sambil memberikan jari kelingkingku
" haha pinky promise huh.. " jawabnya meledek tetapi tetap menautkan jari kelingkingnya
Cup
Januar mengecup bibirku aku yang kaget hanya diam dan membalasnya. Lalu ia melepaskan kecupan itu. Yang kurasakan dari kecupan ini adalah rasa nyaman dan aman bukan kecupan biasa yang berakhir dengan keganasannya seperti waktu itu.
" oke, semuanya sudah kan? " tanyanya
" udah " jawabku
" pulang sekarang? " tanyanya lagi
" iya, masa mau disini terus " jawabku lagi
" oke .. otw kasir "
" apaan sih gaje, udah turunin aku dulu " ucapku
" nanti aja pas mau kekasir " jawabnya
" hah!! Januar drey willosa, jangan gila gitu deh. Masa iya nurunin akunya pas mau sampe kasir. Jangan aneh aneh, sekarang turunin aku ka----
" mau dicium lagi? " tanyanya
Mataku melotot dan menjawab " gak " sambil menutup bibirku dengan tangan
" nah gitu dong, tenang aja cuma ada di trolly ini kan? Emang harus anak kecil aja apa yang duduk disini " ucapnya sambil berjalan menuju kasir
' astaga, untung untung gue sabar kalo enggak udah gua ledakin kepalanya... arrggg nyebelin banget untungnya juga gue sayang ' batinku kesal
" nah udah dikasir, turunin sekarang. Tuh liat aku diliatin orang orang " ucapku sambil memerhatikan sekitar
" udah jangan tanggepin, mereka itu hanya syirik sama hubungan kita " jawabnya sambil merapikan rambut halus yang menutupi pipiku
" aihhh aku tau, tapi kan tetep aja malu. Ayoo turunin akunya " rengekku
" ckck! Bawel banget, oke oke aku turunin " jawabnya sambil menurunkan tubuhku dari atas trolly.
" nah gini dong, kan aku makin cinta hehe " ucapku
" ada maunya aja, baru ngomong makin cinta. Coba gak diturutin palingan ngambek trus ngilang deh nemu nemunya paling dirumah orangtua " ucapnya sambil berlalu menuju kasir karna sudah giliran kami membayar.
" isshhh kok jadi bawa bawa pas aku ngilang, gak ada sangkut pautnya tau jan. Kamu mah nyebelin banget " ucapku sambil menghentakkan kaki.
Yaa anggap saja aku kaya anak kecil yang selalu marah, egois bahkan cemburuan. Tapi inilah sifat asliku jika bersama dengan seorang yang kusayang, aku bisa ngelampiasin itu semua karna bagiku ia adalah orang yang membuatku nyaman dan merasa aman.
" mulai deh ngambeknya, apa mau aku cium didepan mba kasir sama yang antri sekalian? " godanya
" januarrrr rese ihhh "
________
Saat ini aku sudah berada dikamar januar karna tadi setelah selesai belanja aku izin ketoilet, karna tiba tiba perutku melilit alhasil akupun kekamar januar untuk memakai toiletnya.
" fyuhhh lega " gumamku lalu keluar kamar dan berjalan menuju dapur.
" udah kelar sweety? " teriak januar dari arah ruang santai
" udah, aku masak dulu ya. Kamu disitu aja dulu, okee " teriakku juga dari aeah dapur
Lalu aku menyiapkan bahan mentah yang tadi dibeli untuk kumasak. Setelah selesai disiapkan aku memulai untuk mengiris bahan pokoknya seperti macam macam bawang dan juga cabai. Januar menyukai pedas sama sepertiku.
Setelah selesai mengiris bahan pokok tadi. Aku mencuci sayur bayam dan juga daging cincang. Kufikir jika memasak Bayam Tabur Daging Cincang lumayan juga buat menu siang ini. Akhirnya akupun membuatnya.
Lalu aku mulai mengaduk bahan bahan menjadi satu tetapi sang pengganggu mulai datang dan merecoki jantungku. Karna lagi lagi pengerecok itu mendadak memeluk leherku dari belakang dan memegang tanganku untuk mengaduk bahan makanan itu bersama.
" januarrrr .. selalu aja gangguin aku, kan aku udah bilang kalo kamu nunggu aja disana. Nanti juga kalau udah mateng aku panggilin " ucapku" gak enak banget kalau calon istri aku masak tapi calon suaminya santai santai gitu " jawabnya
" issshhh kan emang seharusnya tugas aku tuh gitu " ucapku
" cieee tugas kamu yaa? Mau banget yaa kamu jadi calon istrinya januar yang tampan ini " godanya dan tangannya melepas tanganku dan juga leherku tetapi malah beralih memeluk pinggangku.
" oh yaa yank, aku mau nanya deh "
" nanya apa jan? " jawabku dan berlalu darinya untuk menghidupkan kompor yang sudah kutaruh wajan beserta sedikit minyak.
" hmmm kamu inget gak sih mimpi kamu semalem itu tentang apa? Soalnya kamu manggil aku sambil ngedesah gitu "
DEG
________
KAMU SEDANG MEMBACA
the lust (Re)publish
RomanceJulie Clarissa, gadis yang tak terlalu polos dan mempunyai hobby membaca cerita cerita adult kesayangnya dan pendengar setia sahabat satu satunya tentang hubungan sexual ini, akhirnya bisa merasakan apa kesungguhan dari nikmatnya bercinta seperti c...