ix

56.7K 1.7K 11
                                    

Setengah jam perjalananku bersama januar. Akhirnya mobil ini berhenti didepan sebuah rumah yang gelap gulita. Akupun panik untuk apa januar membawaku kesini. Atau januar nyasar dan bensin habis makanya mobil ini berhenti disini.

" januar " panggilku

" hmmm " sahutnya lalu kulihat januar membuka seatbelt

" ayoo keluar " ucapnya lagi lalu dia keluar dari mobil dan mengitari depan mobil untuk membukakan pintu untukku

Aku yang masih panik lalu mencengkram seatbeltku.

Ceklek

" heyy ayoo keluar buka seatbeltnya " ucap januar

Akupun menggelengkan kepala tanda tak mau.

" kenapa?? " tanyanya menatapku bingung.

" lo kenapa ngajak gue ketempat ginian? Lo mau macem macemin gue hah " tanyaku antara takut dan emosi padanya.

" hahahaha, julie julie jangan liat dari kondisi depannya dong. Udah ayoo nanti kasian yang disana " ucapnya

Aku masih kekeuh gak mau keluar " beneran gak mau keluar nih?? Ya udah aku gendong deh " ucapnya

" ahhh oke oke gue keluar tapi kalo lo macem macem sama gue. Abis lo gue timpuk sama nih flatshoes " ancamku

" iya janji " jawabnya santai

Lalu dengan masih ada rasa takut dan was was akupun keluar juga dari mobil.

Bip bip

Setelah keluar dan mobilpun sudah dikunci oleh januar, iapun kembali menggenggam telapak tanganku dan membawa kedalam rumah yang gelap itu.

Tinggal beberapa langkah lagi kami menuju rumah seram itu. Aku memaksakan untuk berhenti. Dan melepas genggaman tangan januar.

" kenapa berhenti? Terus kenapa tangan kamunya dilepas?? " tanya januar

" gue takut " ucapku jujur

Entah kenapa aku merasakan takut. Bukan, bukan takut karna januar tapi melihat kondisi rumah ini seram sekali.

" ya ampun julie, ada aku ngapain takut. Udah sini " ucapnya lalu dengan masih ada rasa takut akupun menggengam kembali tangan januar.

Lalu setelah itu aku memejamkan mata sambil kembali berjalan. Kemudian kudengar suara seperti deburan ombak berhasil membuat kedua mataku terbuka.

" woahhhh ini, ahhh ini pantai " ucapku terpesona

" makanya jangan liat hal apapun dari bentuk luarnya aja " ucap januar

" lo juga salah waktu. Andai lo nunjukinnya pagi atau sore pasti gak bikin gue gemeter ketakutan " omelku

" hehe maaf " ucap januar sambil mengelus kepalaku

Blush

Pipiku kembali hangat dan kurasa memerah. Untung sekarang suasananya malam jadi gak perlu takut januar melihatku seperti ini.

" duduk sana aja " ucap januar sambil menunjuk sesuatu

Dan betapa kagetnya aku jika disana sudah tersedia 1 meja dan 2 kursi. Lalu januar menuntunku kesana dan kami menikmati malam ini hingga tengah malam.

______

Tepat pukul 1 dini hari kamipun pulang dari pantai indah ini. Sejujurnya aku masih ingin lama lama disini tapi januar melarangku katanya sih " jul, dress yang kau pakai itu berbahan tipis, aku gak tega kalau nanti kamu masuk angin. "

the lust (Re)publishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang