xviii

39.2K 1.1K 2
                                    

" uhhh "

Sebuah cahaya membuat mataku terbuka pelan pelan.

" morning sweety "

suara ini?

" kok lo ada disini??? " tanyaku

" lah memang kau pikir aku harus kemana lagi? ini kan apartku " jawabnya

" WHAT??? "

kulihat januar menutup kedua telinganya sambil menyerngitkan keningnya lalu tiba tiba dia menatapku tajam.

" ngapain lo natap gue kaya gitu?? " tanyaku

" inget sayang ini diapartement dan aku mempunyai tetangga apalagi ini masih pagi, jadi tutup mulutmu dan lekas bersihkan dirimu " ucapnya lalu pergi meninggalkanku sendiri dikamarnya

" huh menyebalkan, siapa dia?? sok perintah perintah kaya bos aja " ocehku

" aku mendengarnya honey " teriaknya dari luar

" arggggg "

________

Lalu setelah 20 menit membersihkan diri akhirnya aku sudah memegang peralatan masak untuk sarapan. ya siapa lagi yang menyuruhku memasak kalau bukan si empunya kamar ini.

" makanan selesai tuan " teriakku dari dapur

" ay ay capten " teriaknya juga dari arah depan

" wowww multi-grain smoked beef & egg sandwich kok kamu tau ini makanan favorite aku jul? " tanyanya

" waktu itu kan lu udah sering pesen ginian kalo lagi makan siang sama gue, ya jadi gue pikir menu ini favorite lo soo gue bikinin deh " jelasku

" ohhh " jawabnya lalu dia memakan masakanku tapi digigitan pertama dan setelah ia telan januar terdiam menatapku.

" kenapa jan?? gak enak yaa?? makluminlah jarang bikin makanan kaya gini " ucapku

" ini tuh hmmmmm enak banget jul " ucapnya lalu kembali memakan makanan itu dengan lahap.

aku yang mendengarnya langsung senang entah mengapa melihatnya lahap memakan masakanku. rasanya hatiku terasa senang sekali. ini tuh seumpama sang istri membuat masakan untuk suami disaat dia pulang kerja lalu sang suami berkata jika makanan buatannya enak dan itu membuat perasaan sang istri lega.

' apa sih gue, gaje ngomongnya suami istri apaan ishhhhh jauh jauh pikirannya kejauhan ' batinku

" heyy, julie "

" ehhh, hmm kenapa jan?? kurang?? ini makan aja punya gue "

" kok tau sih hehe, aku makan yaa "

" iyah makan aja, lu kayanya laper banget, udah abisin aja gue jadi gak tega liatnya " ucapku

dia tidak membalas, karna sudah kembali memakan porsi kedua yaitu milikku.

aku hanya memperhatikan yang sedang serius memakan sandwich itu. entah suka karna enak atau gak enak tapi karna lapar jadi diabisin aja, akupun tak tau.

terdengar bunyi sendawa darinya.

" jorok banget, astagfir jan " ucapku sambil mengelus dada sabar

" hehe abisnya laper udah gitu ditambah enak banget hehe " jawabnya

" emang enak apa?? perasaan gue masaknya biasa aja ya " ucapku

" enak jul, ohh kamu mungkin bikinnya pake bumbu cinta makanya rasanya enak " jawabnya

" apaan lagi coba pake bumbu cinta, lu mau tau gak kenapa rasanya jadi enak? " pancingku

" emang pake apaan?? " tanyanya

" itu tuh gue pakein bumbu lada khas posesif " ucapku sambil menekan kalimat itu.

" posesif? siapa?? " tanyanya polos

" tau dah, sadar diri aja " ucapku

" idih ngambek, jadi gak suka nih ada yang posesifin? "

" gak !! "

" yakin? "

" bodo amat!! " jawabku lalu aku segera beranjak dari kursi dan merapikan bekas makan kami.

" ish ish bisa ngambek juga sih jul, makin cantik deh bikin januarnya makin cinta " ucapnya lalu berlari meninggalkanku

" dasar orang gila " gerutuku

akupun kembali membereskan meja makan sekaligus mencuci bekas makan januar. lalu setelah selesai menyuci, aku berjalan menghampiri januar untuk mengantarku kembali kekosan. karna aku baru sadar jika aku masih mempunyai tugas kuliah yang harus kuselesaikan secepatnya.

" januar, anterin balik kost yuk "

" ngapain balik kost, sini aja sih temenin aku " jawabnya

" gue punya tugas dari kampus yang harus cepet cepet dikelarin jan, ayolahhh anter gue balik kost " rengekku pada januar

" oke oke, tapi kerjain disini ya. titik " ucapnya

kapan sih kalo bicara sama januar tuh, aku bisa menang?? kayanya selalu aja posisi aku yang selalu kalah.

' sabar jul .. sabar ... '

" iya deh, gue mah udah bakalan kalah terus sama lu. udah cepet anter pulang dulu " ucapku sewot

" biasa aja sih mrs. drey kalo marah marah jadi jelek k----

" bagus dong, supaya lo jauhin gue dan lo bakal ngelepas gue " potongku

kulihat kilat marah dimata hitam miliknya. dan tiba tiba tubuhku didorongnya dan sudah terpojok ditembok dengan posisi dia didepanku dan menatap tajam kearahku. apa salahku?

" jangan pernah kamu bilang seperti tadi lagi, mengerti " ucapnya dingin

" e- ehh o- o oke " jawabku takut takut

ucapan seriusnya kali ini membuatku benar benar takut. ada apakah dengannya dan ada apa juga denganku? mengapa pula aku harus takut, tapi untuk kali ini sepertinya aku harus menurutinya.

" bagus " ucapnya sambil mengusap rambutku dan mengecup bibirku kilat.

lalu kamipun keluar dari kamar apartnya januar dan kami berjalan memasuki lift terdekat untuk turun keparkiran basement.

setelah 5 menit berdiri dilift bersama beberapa penghuni apart akhirnya kami tiba dibasement.

bipp bipp

bunyi mobil milik januarpun berbunyi. lalu dia membukakan pintu untukku selalu

" masuk " ucapnya

tanpa banyak protes aku langsung memasuki mobilnya. dan setelah dia juga memasuki mobil dan duduk dikursi pengemudi mobilpun akhirnya jalan keluar dari gedung apartement.

___________

the lust (Re)publishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang