xii

53.9K 1.5K 13
                                    

Akhirnya setelah menghabiskan makanan kami. Januarpun memanggil waiters untuk meminta bill.

" mbaa "

Lalu seorang yang dipanggil januarpun datang sembari memberikan bill kepada januar. Dan januar tanpa melihat bill dia langsung memberikan kartu yang entah apa aku tak tau (kredit atau debitnya).

Setelah itu mba mba tadi datang kembali " ini pak, makasih atas kunjungannya. Ditunggu lain hari nanti " ucapnya lalu januar dan aku hanya tersenyum padanya

Setelah itu kamipun keluar dari restoran ini dan kembali berjalan menuju parkiran. Tapi kali ini tak ada genggaman hangat untukku.

' kok gue ngerasa kehilangan ya '

Dan setelah masuk kemobil. Januar kembali menjalankan mesin mobil menuju tujuan kami (dufan).

" jan "

" hmm?? "

" tumben diem "

" lagi pengen aja, kenapa emang? "

" eh enggak kok, gue cuma ngerasa awkward "

" nyalain aja radionya "

Setelah januar berkata seperti itu. Aku meyalakan radio dimobilnya. Tapi seketika sebuah lagu membuatku tersindir.

" dahulu kau mencintaiku, dahulu kau menginginkanku, meskipun tak permah ada jawabku tak berniat kau tinggalkan aku.

Sekarang kau pergi menjauh, sekarang kau tinggalkan aku, disaat kumulai mengharapkanmu dan kumohon maafkan aku.

Aku menyesal tlah membuatmu menangis, dan biarkan memilih yang lain, tapi jangan pernah kau dustai takdirmu ---

Seketika aku buru buru mengganti radio ini tetapi sebuah musik membuatku tambah kesal

" I will leave my heart at the door
I won't say a word...
They've all been said before, you know

So why don't we just play pretend
Like we're not scared of what is coming next or scared of having nothing left!

Look, don't get me wrong
I know there is no tomorrow
All I ask is...

If this is my last night with you
Hold me like I'm more than just a friend

Give me a memory I can use
Take me by the hand while we do what lovers do

It matters how this ends'
Cause what if I never love again? --

Ctack

" kenapa?? Kok matiin radionya kasar banget " tanya januar

" en- enggak kok, maaf kalo kasar hehe " ucapku

" oww "

Sepanjang perjalanan aku hanya diam memerhatikan jalan. Begitupula januar yang tak lagi menjailiku.

Aku merasakan jika aku berlama lama disini aku akan merasakan ke- awkward -an yang lebih lagi.

" jan masih lama gak sih ke dufannya? Ngantuk tau " alibiku

" ya udah kamu tidur aja, nanti kalo udah sampe aku bangunin kamu " jawabnya

" gue gak biasa tidur dimobil " ucapku

" yaudah kamu ngapain kek, ribet banget "

" ihh kok lu jadi nyolot sih "

" nyolot apaan, enggak kok "

the lust (Re)publishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang