xxxi

29.5K 909 6
                                    

" lepas "

" gak, kamu harus dengerin dulu yank " ucap januar sambil membalikkan badanku hingga handuk yang kugunakan tak lagi berada pada tempatnya.

" astaga " seru januar lalu ia segera mengambil handuk itu.

" tak perlu, bukankah semalam kau sudah menikmatinya?? " tanyaku

" ya tuhan, oke sejujurnya aku tak tau bagaimana rasanya tentang semalam. apa kau tau jika diriku semalam itu mabuk? dan kaupun seperti merespon itu semua yank "

" bagaimana bisa mabuk? merespon? maksudmu apa januar.. arrggg " ucapku sambil menahan emosiku.

lagi lagi aku kepikiran ucapan bunda. bagaimana jika bunda tau jika diriku telah ternoda? apa yang bunda lakukan? akankah bunda marah dan memberitahu ayah.

TES

kurasakan jika cairan bening keluar dari pinggiran mataku. apa aku menangis, lagi? oh Tuhan

" aku janji, jika kamu hamil aku akan tanggung jawab " ucap januar sambil menghapus airmata dipipiku

" apa kamu tau jan, haha .. itu yang pertama untukku. bukankah kamu juga tau jika selama ini kita mempunyai batas? mengapa disaatku tak sadar kaupun malah bilang kamu mabuk? " emosiku

" itu juga yang pertama untukku, kamu yang pertama untukku "

" hahaha, aku .. aku yang pertama?? apa kau lupa dengan One Night Standmu itu?? " ucapku sambil kembali meneteskan airmara

' ini menjijikan, bukankah diriku janji tak akan menangis didepannya? mengapa disaat berhadapan dengannya, airmata ini selalu mengalir '

" apa? one night stand?? kamu boleh menuduhku macam macam jul. tapi sumpah demi apapun, kamu yang pertama untukku. seperti aku yang pertama untukmu " ucap januar

aku yang tak kuasa, akhirnya kembali terisak dan perlahan januar maju lalu memeluk tubuhku ini.

" maaf sweety.. aku minta maaf. kamu kelarin dulu pakaianmu nanti aku jelasin sedetailnya " ucapnya lalu iapun keluar dan menutup kembali pintu toilet.

10 menit merenung didalam toilet, akhirnya aku keluar dari sana dan sekarang aku sudah duduk tepat disamping januar.

" sweety, percaya padaku. aku melakukan itu karna tak sadar diri. oke maksudku, aku sedang mabuk dan masuk kamar hotel inipun dengan keadaan mabuk yank. dan lagi kenapa kamu tiba tiba bisa ada dihotel? "

" kamu mabuk? mustahil sedangkan kamu aja bisa masuk kekamar hotel ini... hotel? " ucapanku terhenti karna aku baru menyadari jika ini dihotel

" iya kita dihotel. karna sebelumnya aku memang sadar ada disini, tapi lebih tepatnya aku ada dibar. dibawah gedung ini. aku sedang ada masalah dengan proyekku saatku bangun tidur lalu karna kufikir kamu tak tau, aku ke bar itu. tentang kenapa aku bisa kesini, itu karna sebelumnya kepalaku sudah tak kuat akhirnya aku menyewa kamar untuk semalam. tetapi karna kepalaku sudah pusing dan aku juga gak tau jika aku salah masuk kesini. kalau kamu gak percaya... hmm nih kuncinya " cerita januar sambil menunjukkan sebuah kunci

" lalu bagaimama bisa aku ada disini? sedangkan terakhir kali yang kuingat itu ... " ucapku sambil mengorek isi otakku kenapa aku bisa ada ditempat ini

" gimana kalo aku anter pulang?? mau kan? "

" boleh deh, yukk pulang zel. gue udah ngantuk banget "

" oke deh, yuk "

" astaga.. "

" kenapa jul? "

the lust (Re)publishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang