Sudah 20 hari setelah ke pergian Ibuku, hidupku terasa semakin kacau. Pergaulanku memburuk. Dulu teman-temanku sering mengajakku ke club, tapi aku selalu menolak karena Ibuku tidak setuju. Aku tidak peduli tetang apa yang mereka pikir mengenaiku, aku sering dipanggil 'gadis kecil' karena aku terlalu bergantung pada izin Ibuku, tapi bagiku itu adalah caraku menghormatinya. Aku memang tidak seperti anak London pada umum nya yang bebas melakukan apa saja. Selain itu, sekarang aku tinggal bersama ayahku, dia kembali ke London dan mencari pekerjaan baru disini.
Omong-omong, Adam tidak datang ke pemakaman ibuku. Aku telah mengiriminya beberapa pesan untuk datang ke acara pemakaman Ibuku dan ia menyanggupi nya, tetapi ia tidak datang. Bahkan ia tidak mengucapkan rasa belasungkawanya.
Hubunganku dengan Adam kembali renggang, ia berulang kali mengatakan bahwa ia sibuk setiap aku mengajaknya bertemu di London. Ia tidak pernah menanyai kabarku lagi, ia sudah tidak pernah menghubungiku duluan.
Di saat seperti ini sebenarnya aku sangat membutuhkannya, aku membutuhkan seseorang yang dapat menemaniku, menghilangkan rasa sedihku, ada di saat aku butuh, dan aku berharap orang itu adalah Adam. Tapi nyata nya Brandon lah yang menenangkanku saat aku begitu terpukul karena ke pergian Ibuku. Brandon yang menemaniku saat aku merasa kesepian. Brandon begitu baik.
Oh ya! Pagi ini Brandon mengatakan padaku bahwa ia memiliki alamat Adam di Newcastle, saat aku menanyakan dari mana ia mendapatkan nya, katanya "Dari Caitlyn. Saat kau dan Adam pergi dari café dan meninggalkan aku dan Caitlyn, kami sempat berbicara sebentar, kemudian aku berinisiatif untuk menanyakan alamat Adam di sana. Karena aku berpikir mungkin kau mau mengunjunginya jika ada waktu." Brandon! Kau sahabat terbaikku!
Akhirnya aku mengetahui alamat Adam di sana, Adam tidak pernah memberitahuku alamatnya. Tapi yang terpenting sekarang adalah aku telah mendapatkannya. Dan rencana nya libur musim panas kali ini akan aku gunakan untuk pergi ke Newcastle menemui Adam, dan Brandon akan ikut bersamaku. Ia ingin menjagaku, katanya. Kami akan berada di sana sekitar lima sampai tujuh hari. Dan akan menemui Adam pada hari ke-3, pada saat hubungan kami tepat tujuh bulan.
Besok libur musim panas, aku sudah sangat bersemangat untuk mengunjungi Adam. Brandon bilang, "Jangan beritahu Adam kalau kita akan datang, biarkan ini menjadi kejutan untuknya." Dan kurasa itu adalah ide yang bagus, aku telah membayangkan ekspresi Adam ketika melihatku yang tiba-tiba datang ke rumahnya.
Aku akan menikmati malam ini dengan pergi ke club bersama teman-temanku sebelum berangkat ke Newcastle. Aku akan menggunakan mini dress yang bagian dada dan pinggang nya transparan. Aku tidak pernah menggunakan baju semacam ini sebelumnya, tetapi faktor pergaulanku yang telah berubah membuat gaya berpakaianku pun berubah. Sekarang aku terbiasa menggunakan baju-baju seperti ini.
Aku akan berangkat bersama Brandon malam ini, seperti biasa nya ia akan menjemput ku menggunakan Lamborghininya. Hari sudah sore, aku ingin mandi kemudian membaca novelku yang telah lama aku tinggalkan begitu saja.
***
Ponselku berdering tanda telepon masuk, aku meraih ponselku yang berada di meja kecil tempat biasa aku meletakkannya dan mengangkatnya.
"Halo?"
"Aku dalam perjalanan ke rumahmu, Mad. Aku akan sampai 25 menit lagi. Aku tidak bisa lama-lama mengobrol, aku sedang menyetir. Sampai jumpa, Mad. Da-ah!"
Aku menjauhkan ponselku untuk melihat layarnya dan menemukan nama Brandon di sana. Bagus sekali, aku hanya mengucapkan satu kata. Aku melihat jam yang ada di ponselku, ternyata sudah pukul 8:27 PM. Aku terlalu asyik membaca novel sampai lupa bahwa aku akan ke club malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving Can Hurt
Teen FictionKetika Madison akhirnya merasakan jatuh cinta lagi setelah sekian lama, dia begitu mencintai kekasihnya, Adam Bailey. Namun segalanya berubah seketika saat Madison mengetahui kebusukan Adam selama Adam tinggal di Newcastle. Hatinya semakin hancur ke...