Bel pulang sekolah berdering dengan keras di sepanjang koridor sekolah. Aku dan Emily berjalan keluar kelas sambil membawa buku Fisika yang super tebal. Kami berjalan ke loker karena ingin meletakkan buku tersebut di loker agar kami tidak perlu membawa nya pulang ke rumah.
Langkah kami terhenti ketika kami melihat Ava juga sedang berada di loker. Loker Ava berada tepat di sebelah kiriku. Aku dan Emily melanjutkan langkah kami ke loker, tak lama kemudian ada seseorang yang menyapa Ava hingga membuatnya melihat kami, tiba-tiba ia mempercepat gerakkannya di balik pintu lokernya kemudian segera menutup pintunya dan pergi sebelum kami tiba di loker.
"Lihat 'kan, dia yang menghindari kita." Kata Emily tepat saat kami tiba di loker kami masing-masing. "Oh ya, Mad, aku tidak bisa mengantarmu pulang karena aku harus menjemput Ibuku dia sedang di Rumah Sakit."
Aku yang sedang membereskan buku-buku yang berada di lokerku sebelum meletakkan buku Fisika segera menoleh pada Emily yang wajahnya tertutup pintu loker. "Dia sakit?"
"Tidak, hanya menjenguk sahabatnya."
"Oh, baiklah, tak apa."
"Kau akan pulang dengan siapa?" Tanya Emily di barengi dengan tertutupnya pintu lokernya.
Matthew jika dia bisa menjemputku. Batinku.
"Entahlah." Aku menggidikkan bahu. "Tidak usah dipikirkan, aku akan pulang dengan selamat, Em." Aku tersenyum padanya.
"Baiklah, aku duluan ya Mad." Ia menepuk pundakku seraya berjalan melaluiku.
"Ya, hati-hati di jalan!" Teriakku pada Emily yang sudah mulai menjauh.
Kututup lokerku dan aku mulai berjalan keluar dari sekolah. Aku meraih ponsel yang berada di saku kemudian mencari nama Matthew di kontak.
Kutekan ikon telepon berwarna hijau ketika menemukannya.
"Hei Mad," sapanya dari sana.
"Hai! Um, kau sedang apa Matt?" Kalau ternyata Matthew sedang sibuk lebih baik aku mencari teman lain untuk mengantarku pulang.
"Sedang memikirkanmu, hahaha." Ucapannya berhasil membuatku tersenyum.
"Mm, bisakah kau menjemputku?" Tanyaku langsung pada poin nya.
"Tentu saja! Tunggu dulu, kau di mana?"
"Aku di sekolah, Fork High School. Akan kukirimkan alamat sekolahku jika kau tidak tahu lokasinya."
"Tidak perlu, aku tahu Mad. I'll be there in 15."
"Oke, da-ah!"
Panggilan terputus setelah Matthew menjawab ucapanku. Sekarang aku berada di luar gedung sekolah, anak-anak berhamburan berlalu-lalang di halaman sekolah. Beberapa kelompok menuju tempat parkir dan yang lainnya sedang menuju Bus Stop. Sedangkan aku duduk di kursi tempat beberapa anak menunggu dijemput. Mereka adalah murid junior dan aku merasa sangat tua karena duduk di samping mereka.
Untung saja Matthew tiba untuk menjemputku lebih cepat dari perkiraan. Kurang dari lima belas menit ia tiba di depan sekolahku dengan Nissan GTRnya. Aku langsung naik dan Matthew menjalankan mobilnya menuju rumahku.
"Bagaimana sekolahmu hari ini?" Matthew membuka percakapan.
"Tidak terlalu buruk. Hanya saja, Ava sudah tidak bersamaku dan Emily. Dia berkumpul dengan anak-anak cheers sekarang."
"Lupakan saja dia, kau tidak membutuhkan yang seperti itu."
"Ya, kau benar. Dan oh ya, seniorku mengadakan Prom Night tiga hari lagi dan aku belum memiliki pakaian yang sesuai dengan dress codenya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving Can Hurt
Teen FictionKetika Madison akhirnya merasakan jatuh cinta lagi setelah sekian lama, dia begitu mencintai kekasihnya, Adam Bailey. Namun segalanya berubah seketika saat Madison mengetahui kebusukan Adam selama Adam tinggal di Newcastle. Hatinya semakin hancur ke...