"I'll be there for you, I will care for you, I keep thinking you just don't know"
"Vla, lagu yang liriknya, I'll never stop trying, I'll never stop watching as you leave, I'll never stop losing my breath, every time I see you looking back at me, itu judulnya apa deh?" tanya Kayla bertepatan dengan guru mereka melenggang keluar kelas.
Vlarena yang masih sibuk merapikan alat tulisnya hanya melirik sekilas dan menjawab pertanyaan Kayla itu dengan enteng. "Never Stop-nya Safety Suit."
Baru saja bokong Vlarena terangkat dari kursi, ia sudah melihat Lio yang berjalan menghampiri meja dirinya dan Kayla. Pertanda bahwa Lio akan mengajak Kayla untuk makan di kantin bareng dan Vlarena cukup peka untuk tidak mengganggu waktu mereka.
Vlarena mencolek bahu Kayla yang masih asyik dengan ponselnya. Dagunya menunjuk ke arah Lio, sekaligus mengisayaratkan agar Kayla segera pergi bersama pangerannya itu dan Vlarena baik-baik saja jika harus pergi sendiri.
"Yaudah barengan aja sih lebay banget," ucap Lio yang melihat Vlarena lewat begitu saja di sebelahnya. Toh Lio tidak merasa terganggu nantinya dengan keberadaan Vlarena.
Dengan sekali gerakan, tubuh Vlarena berputar menghadap pada Kayla dan Lio. "Enjoy your time, lovebirds. Gue sih paham urusan beginian," balas Vlarena sambil mengayunkan tangannya di udara.
Kayla yang melihat gerak-gerik Vlarena hanya bisa menaikkan dua alis. Vlarena memang tidak suka jika berada di tengah-tengah orang yang ia tahu pasti hanya ingin berduaan. Dan ia lebih memilih pergi ke kantin sendiri atau mungkin dengan siapapun yang ia temui dan bisa ia ajak. Ya, tipikal Vlarena. Lagipula tidak setiap hari Kayla dipinjam oleh Lio saat jam istirahat seperti ini.
Kayla dan Lio, Vlarena suka cara mereka berdua berpacaran. Jarang sekali mengumbar kemesraan di sekolah dan sekalinya mereka terlihat bersama, semua mata seolah tertuju pada mereka. Iri mungkin, karena Kayla bisa dibilang cantik dan terkenal di kalangan sekolah, tidak sedikit yang mengincarnya sejak dua tahun lalu, begitu pula Lio, salah satu murid yang memiliki fans club, semua orang tahu Lio sang vokalis sekaligus orang yang secara rahasia menjadi peri cupid dadakan.
"Alah, bilang aja mau nyamperin Alfa," celetuk Kayla sontak membuat pipi Vlarena tiba-tiba terasa panas. Oh apa-apaan ini?
Mata Vlarena langsung terbelalak, kenapa Kayla tidak bisa menyaring ucapannya sementara di antara mereka berdiri Lio dan pasti cowok itu mendengar apa yang baru saja meluncur dari mulut Kayla.
Eh tapi ngapain gue panik? Orang Alfa bukan siapa-siapa gue, batin Vlarena.
Tapi kok gue deg-degan gini sih ya ampun, batinnya lagi.
Tidak mau memperpanjang obrolan ngawur ini, Vlarena lebih memilih pergi keluar kelas meninggalkan Kayla dan Lio yang tengah menahan tawa.
Tidak ada tujuan lain untuk kaki Vlarena melangkah selain stan mie ayam, Mas Karmin sudah menjanjikan akan memberi mie ayam gratis untuknya karena promosi yang Vlarena lakukan pada adik kelas waktu itu. Secara Vlarena terkenal dan siapapun pasti akan memperhatikan bahkan mengikuti apa yang gadis itu lakukan. Termasuk mempercayai omongan Vlarena.
"MasGan? Mana mie ayam Vlarena?" tagih Vlarena saat Mas Karmin sedang mengelap beberapa mangkuk berlogo ayam jago.
"Sepuluh menit langsung jadi. Wait!" sahut Mas Karmin sambil menempelkan jari telunjuk dan jempol sembari mengedipkan sebelah mata. Hal terakhir itu membuat Vlarena bergidik ngeri.
Mencari tempat kosong, Vlarena akhirnya menempati meja yang tidak jauh dari stan mie ayam, setidaknya memudahkan Mas Karmin untuk menemukannya. Vlarena merasa keki, tidak ada teman mengobrol mengingat hampir teman sekelasnya lebih memilih memanfaatkan waktu istirahat untuk mengerjakan tugas, adapula yang belajar untuk ulangan harian yang dilaksanakan persis setelah jam istirahat habis.
![](https://img.wattpad.com/cover/64294153-288-k441125.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
VLACACIA
Novela JuvenilAlfariel Juro Pradipta, anak baru yang mendadak jadi idola seantero sekolah. Sayang, tak satupun dari siswi-siswi disana yang berhasil menarik perhatiannya yang terbilang sukar untuk diraih. Alfa hanya mau ketenangan. Ya tenang, hingga tragedi memal...