(2)

30.6K 1.5K 11
                                    

Isabelle Phillips

Kami saling berpandangan untuk beberapa saat, kepalaku yang dipenuhi berbagai pertanyaan tiba-tiba berhenti berpikir saat menatap kedua matanya. Jantungku berdebar keras di rongga dadaku. 

"Miss Phillips." Ia memecah keheningan lalu mengangguk kecil padaku. 

"Mr... Leighton?" tanyaku ragu-ragu, mungkin aku salah masuk ruangan? Aku mengamati wajahnya yang sama sekali tidak terlihat tua. Ia mengenakan setelan jas berwarna hitam dengan dasi yang serasi. Rambutnya yang hitam disisir rapi ke belakang. Ekspresinya yang datar mengamatiku dengan perlahan, seperti predator yang mengamati mangsanya. Bulu kudukku seketika berdiri memikirkannya. 

Ia berdiri dari kursinya dengan perlahan lalu mengulurkan tangannya padaku, "Aku yakin kita belum berkenalan secara resmi." Suara beratnya membuat debaran jantungku semakin keras. Jauh di dalam hatiku aku dapat merasakan aura berbahaya darinya. Kuulurkan tanganku padanya dengan sedikit ragu, membalas jabatan tangannya. 

"Blake Leighton." Gumamnya sambil menggenggam tanganku dengan erat, tangannya yang besar melingkupi tangan kecilku dengan sempurna. Rasa hangat yang menyenangkan menjalar dari genggaman tangannya.  

"s'belle, um, Isabelle Phillips." Tenggorokanku yang tiba-tiba kering membuat suaraku tidak terlalu jelas. 

"Isabelle?" Ia melepaskan jabatan tangannya, lalu menelengkan kepalanya sedikit sambil mengamatiku. Perutku melilit ketika mendengar nama depanku disebut olehnya. Alisnya yang tebal sedikit terangkat keatas ketika aku tidak menjawabnya. 

"Isabelle Phillips." Ulangku lagi dengan pipi bersemu merah, kali ini suaraku lebih jelas.  

"Well, Miss Phillips, aku sudah mendengar catatan pendidikanmu yang sangat mengesankan." Ia mempersilahkanku duduk, "Kuharap kau bisa bekerja dengan baik." Ia memandang jam di tangannya lalu mengerutkan keningnya sambil duduk di kursinya. "Ruanganmu ada di sebelah sana, kau sudah tahu tugas PA, bukan?" katanya sambil menunjuk pintu di sebelah lemari. 

Aku mengangguk, "Ya, Sir." 

Ia memandangku dengan sedikit ekspresi terkejut selama beberapa saat sebelum akhirnya kembali ke ekspresi datarnya, "Kurasa Edna sudah menyusun jadwal hari ini, file, dan yang lainnya. Semuanya ada di mejamu. Kau bisa langsung memulainya." Ia mengambil handphone dari mejanya lalu menatap layarnya selama beberapa saat. Lalu kepalanya mendongak menatapku lagi. "Ada lagi yang kau butuhkan?" 

"Um, aku belum tahu kopi yang harus kusiapkan untukmu, Mr. Leighton." Jawabku dengan pipi memerah. 

Ia memandangku dengan pandangan kosong selama sedetik lalu mendengus untuk menyembunyikan tawanya. Ia menertawaiku. Mr. Leighton menertawaiku. Aku berusaha menyembunyikan cemberut di wajahku. 

"Double Black coffee. Kau bisa membelinya di Excelso, di seberang jalan."  

"Ya, Sir." Aku tidak bisa menyembunyikan nada jengkel di suaraku. Aku berdiri lalu menuju ke pintu yang ditunjukkannya tadi, Mr. Leighton sudah sibuk dengan teleponnya lagi. Kubuka kenop pintunya lalu terdiam setelah melihat isinya. Toilet. Sebuah toilet mewah. 

"Pintu yang satunya, Miss Phillips." Suara bariton Mr. Leighton terdengar dari belakangku, sedikit bergetar karena menahan tawa. Sekarang sudah resmi, aku benar-benar membenci bosku. 

Menjadi PA benar-benar pekerjaan yang... melelahkan. Baru 3 jam aku berada di ruangan ini, sudah ada 30 e-mail, 5 surat, 12 telepon, 5 meeting yang harus disusun, dan Mr. Leighton yang terus memanggilku setiap lima belas menit untuk meminta file-file di arsip. Kuhembuskan nafasku sambil mengecek beberapa arsip di komputer. Ruangan kecil ini cukup menyenangkan, dengan sebuah meja dan kursi yang nyaman, sebuah komputer dan perlengkapannya, vas bunga berisi 3 batang bunga mawar palsu, karpet dan wallpaper yang sama dengan ruangan Mr. Leighton, dan lemari besi berisi tumpukan buku dan kertas yang belum aku periksa. Paling tidak aku tidak satu ruangan dengan Mr. Leighton, pasti canggung tinggal satu ruangan dengannya selama 8 jam sehari.  

Isabelle (Valerina #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang