(11.5)

17.5K 1.2K 15
                                    

Chapter 11.5

            Blake dan aku kembali ke apartemen pukul 9 malam, senyumanku masih menempel di wajahku. Aku tidak menyangka James dan Beatrice akan mempunyai anak, dan ekspresi wajah James tadi menular padaku hingga saat ini.

            “Hari yang sibuk, Miss Phillips?” kata Blake sambil membuka pintu apartemennya untukku. Aku nyengir semakin lebar padanya, “James dan Beatrice akan mempunyai… wow.”

            “James sudah menunggunya sangat lama.” Gumam Blake sambil melonggarkan dasinya. Ia membuka pintu kulkas lalu mengambil karton orange juice, “Aku tidak tahu ada orange juice di dalam kulkasku?”

            “Aku membelinya kemarin. Jadi sudah berapa lama mereka menjadi pasangan?” aku duduk di depan counter dapur lalu meletakkan tasku di atasnya. Blake meneguk orange juice langsung dari kartonnya lalu mengembalikannya ke dalam kulkas.

            “Empat… Lima tahun?” Blake berdiri di balik counter, kedua tangannya di letakkan di atasnya. Ia hanya mengenakan kemeja putihnya dengan lengannya yang di roll hingga ke siku. Dasi biru gelapnya menggantung longgar di kerah kemejanya.

            “Kapan mereka menikah?” aku melepas heelsku lalu meregangkan jari-jari kakiku yang kaku setelah memakai heels seharian.

            “Seminggu setelah mereka bertemu.”

            “Apa?” aku menatap wajah datar Blake, “Seminggu? Kau serius?”

            “Isabelle, menikah tidak ada artinya bagi pasangan Fenity dan mate. Ikatan itu lebih kuat dari menikah, jadi mereka menikah sehari setelah bertemu atau seminggu setelahnya tidak akan ada artinya, sama saja.”

            “Oh.” Gumamku masih dengan ekspresi terkejut.

            “Aku juga berpikir untuk melakukan hal yang sama… sehari setelah aku tahu bahwa kau adalah mateku.” Blake menaikkan kedua bahunya dengan santai, tapi kedua matanya menatapku dengan serius.

            Aku memandangnya seperti orang idiot, dengan mulut menganga dan mata membesar. Menikah? Dengan Blake? Hal ini tidak pernah terlintas di dalam kepalaku sekalipun. Dan mendengar pengakuannya saat ini membuatku… kehabisan kata-kata.

            “Tapi aku ingin melakukannya dengan cara manusia, karena kau sebelumnya adalah… manusia. Jadi kurasa lebih baik jika kita bertemu dengan kedua orangtuamu lebih dulu.” Blake menelengkan kepalanya sedikit, “Kurasa setelah kita mengunjungi orangtuamu baru bisa membicarakan tentang-“

            “Tunggu dulu! Blake… kau serius?” walaupun ekspresinya saat ini serius, tapi kadang-kadang ekspresinya bisa menipu. Tipikal Blake.

            “Yeah. Untuk apa menundanya lagi, Isabelle? Selama ini semua orang berkata bahwa aku tidak akan bisa mempunyai mate,” lalu pandangan matanya seketika melembut saat memandangku, “Tapi kau ada di sini sekarang.”

            Yeah, untuk apa menundanya lagi? Suara di dalam pikiranku berkata. Aku membayangkan reaksi Mum dan Dad, apalagi Dad… Ia sudah pernah bertemu dengan Blake sebelumnya. “Tapi kedua orang tuaku belum tahu aku sudah… berubah.” Gumamku padanya. Memberitahu mereka bahwa aku adalah Valerina, dan memberitahu mereka tentang mateku yang ternyata adalah bossku, dalam waktu yang berdekatan kurasa bukan ide yang bagus. “Aku akan memberitahu mereka pelan-pelan, ok?” kataku sambil menggenggam tangannya lalu tersenyum.

            Blake mengangguk kecil, “Tapi kita tetap mengunjungi kedua orangtuamu, dua minggu lagi.”

            Ugh, Mr. Bossy-Leighton. “Okay, lalu kita akan bertemu orangtuamu?”

Isabelle (Valerina #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang