Chapter 13
Dad sudah kembali seperti semula, cemberut di wajahnya sudah menghilang. Ia sedang memakan tiga tumpuk pancake dengan maple sirup buatan Mum, aku memandangnya sambil tersenyum. Dad mendongak menatapku sambil mengunyah pancakenya, “Apa, Isabelle?”
“Nope.” Jawabku sambil terus tersenyum padanya, aku bisa mendengar Mum yang sedang menggumamkan nada sebuah lagu dari dapur. “Dad, mungkin aku akan mampir ke Claire de Lune siang nanti. Setelah mengunjungi Mr. Olson.”
Dad mengangguk kecil, “Kau mau aku menjemputmu?” kedua mata Dad yang berwarna hijau Emerald, warna mataku sebelumnya, memandangku dengan pandangan khasnya. “Atau kau bisa ikut Mum, Ia harus mengecek restauran lainnya siang ini.”
“Nope. Aku bisa pergi sendiri, Dad.” Aku meminum orange juiceku, apa yang dilakukan Blake pagi ini? Mungkin Ia sedang bersiap untuk berangkat ke kantornya.
“Kau yakin?” tanya Dad sambil menaikkan kedua alis matanya.
“Yeah. Tidak ada Gultor yang berkeliaran siang hari, Dad.” Jawabku dengan sok tahu. Sebenarnya aku sendiri juga tidak tahu, tapi berdasarkan pengalamanku… Gultor hanya keluar pada malam hari.
Dad mengalihkan pandangannya dariku, menghindari tatapanku. “Tidak akan ada Gultor yang bisa masuk ke Georgia.” Gumamnya dengan tidak jelas.
“Apa?”
“Nope. Jangan pergi jauh-jauh, ok? Telepon aku jika membutuhkan tumpangan.” Kata Dad sambil melahap potongan pancake terakhirnya.
“Okay, Daddy.” Aku berdiri lalu mengecup pipinya sekilas sebelum kembali ke kamarku. Aku belum memberitahu Mum dan Dad bahwa aku akan kembali ke Hampshire besok lusa, kurasa aku akan memberitahu mereka sehari sebelumnya. Handphoneku bergetar di bawah bantalku, aku hampir lupa sudah men-silent handphoneku semalam. Kuselipkan tanganku ke bawah bantal lalu meraih handphoneku yang sudah berhenti bergetar. Misscall. Blake berusaha meneleponku lima kali selama satu jam terakhir, kukerutkan keningku sambil menatap layar handphone. Tiba-tiba handphoneku bergetar lagi, kali ini aku berjalan masuk ke kamar mandiku, aku tidak ingin Dad atau Mum memergokiku berbicara dengan Blake.
“Blake?” sapaku sambil menutup pintu kamar mandi lalu menyandarkan punggungku.
“Isabelle, apa yang sedang kau lakukan?” tanya Blake tiba-tiba, tipikal Blake, tidak pernah berbasa-basi.
“Um, sarapan?”
“Kau bisa pergi ke hotel Hilton sekarang?” tanyanya dengan suara serak, apa Ia baru bangun tidur?
“Hilton? Blake, apa kau baru bangun tidur? Aku sedang berada di Georgia, ingat?”
“Hotel Hilton di Georgia.” Ulangnya.
Aku mengerutkan keningku, satu-satunya hotel Hilton di Georgia ada di… Tunggu dulu. “Blake. Jangan bilang kau sedang berada di Hotel Hilton Georgia saat ini.”
Blake terdiam cukup lama sebelum menjawabnya, “Aku sedang berada di Georgia.”
“Blake!” erangku sambil membalikkan badanku lalu menempelkan keningku di pintu kamar mandi yang dingin. “Apa yang kau lakukan disini?”