Isabelle
Ada dua teori yang sedang berlangsung di dalam kepalaku saat ini, versi Twilight. Pertama, aku sudah digigit oleh Vampire... yang lalu mengubahku menjadi Vampire juga. Vampire yang cantik. Yang kedua, aku sudah gila. Benar-benar gila.
Mr. Leighton duduk di seberang meja kecil ini, Ia sedang menggulung lengan kemejanya dengan asal-asalan. Pikiranku berlari ke segala arah, apa yang terjadi? Apa yang terjadi denganku? Apa yang terjadi?
“Kau pernah mendengar tentang Valerina?” suara Mr. Leighton terdengar sedikit kaku. Aku menatapnya dengan pandangan kosong, Valerina?
“Kau belum pernah mendengarnya.” Gumam Mr. Leighton pada dirinya sendiri setelah melihat ekspresiku. “Siapa nama ayahmu, Isabelle?” Kedua mata hitamnya menatapku dengan pandangan mengintimidasinya, pandangan yang selalu berhasil membuatku mengkerut di tempat dudukku.
“Morgan Phillips.” Balasku. Ia menaikkan kedua alis hitamnya sesaat lalu sebuah cemberut muncul di wajah sempurnanya. Tunggu dulu... Wajah Mr. Leighton terlalu sempurna. Mataku menyusuri rahang perseginya yang tegas menuju bibirnya yang mengatup dengan kaku, lalu ke hidungnya, dan kedua matanya. Kedua mata Mr. Leighton yang memancarkan aura mengintimidasi adalah hal yang paling menonjol darinya, aku tidak bisa melepaskan pandanganku dari kedua matanya.
“Aku ingin bertemu orang tuamu.” Gumamnya dengan tidak jelas.
“Apa?”
Mr. Leighton menyisir rambut hitamnya dengan salah satu tangannya, lalu menatapku lagi. “Aku ingin bertemu ayahmu, Isabelle.”
Kukerutkan kedua alis mataku dengan bingung, Ia menatap ekspresi bingungku lalu menarik nafas dalam-dalam sebelum menghembuskannya. “Kau... Kau jelas-jelas tidak tahu apa yang sedang terjadi padamu. Sama sekali.” Ia mengerutkan keningnya dengan frustasi, “Dan aku ingin memastikan... sesuatu.” Tambahnya.
Aku menatap wajah sempurnanya lagi, “Mr. Leighton... apa- apa anda... Vampire?” tanyaku dengan suara sedikit bergetar.
Untuk sepersekian detik aku melihat salah satu sudut mulutnya ditarik ke atas, lalu sebuah suara tawa yang dalam dan menyenangkan keluar dari mulutnya yang sekarang menyeringai. Aku hampir terkena serangan jantung. Blake Leighton tertawa!
“Miss Phillips, tidak ada yang namanya Vampire.” Ujarnya setelah berhenti tertawa, kedua matanya yang sebelumnya mengintimidasi dan kaku sekarang lebih santai. “Paling tidak nama mereka bukan Vampire.”
“Jadi mereka benar-benar ada...” gumamku pada diriku sendiri dengan suara tidak percaya. Aku pasti sudah benar-benar gila, dan Mr. Leighton pasti benar-benar-benar-benar gila.
“Mereka?”
“Mahluk selain manusia.” Gumamku lagi.
“Kau benar-benar tidak mengerti tentang semua ini, huh?” gerutu Mr. Leighton dengan kesal.
“Jadi, Valencia, yang anda sebut barusan, mereka semacam Vampire?”
“Valerina. Bukan, mereka bukan semacam Vampire.” Ia mengelus rahangnya dengan telapak tangannya, aku menunggunya melanjutkan kata-katanya. “Valerina adalah... penjaga keseimbangan di dunia ini. Mereka semacam pelindung, guardian angel.”
“Jadi mereka tidak berjalan di malam hari dan menghisap darah?” tanyaku dengan sedikit cemberut, aku merasa sedikit kecewa. Ia melihat kekecewaanku lalu tertawa kecil, Mr. Leighton tertawa dua kali!
“Nope. Mereka menghisap kekuatan. Tapi mereka hanya menghisap kekuatan pasangannya, Fenity. Dan hanya Guardnya yang bisa menghisapnya.”
“Tunggu dulu... jadi Valerina adalah Guardian Angel. Dan mereka memiliki Guard?”