"Baik! Ibu akan membagikan kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 orang. Nantinya kalian akan mewawancarai pembuat karawo (kain khas tradisional Gorontalo) dan buatkan video wawancaranya. Dan jangan lupa buat laporannya. Sekarang saya akan membagi kelompoknya" jelas guru prakarya yang telah usai memberikan materi."Kelompok 2 Raka, Reyhan, Sherina, dan Mamat."
Waw.. aku sekelompok sama Reyhan. Tapi sayangnya Aika masuk ke kelompok 5. Padahal aku kepingin sekelompok dengannya.
"Yahh... Aikaaa... kita bakal berpisahh!!" Ucapku sedih sambil memeluk Aika.
"Ya ampun Rina.. kita hanya terpisah kelompok bukan terpisah untuk selamanya." Aika melepaskan pelukanku.
"Tapi kan gue kepingin nempel lo terusss"
"Rina gue ingatin ya sama lo,, gue bukan LGBT!! Gue normal!"
"Hahaha... ihh.. kamu gitu sih sama aku" kataku dengan memukul-mukul lengan Aika seperti anak bencong.
"Najis woy!" Katanya langsung menyingkir.
"Sekarang kalian duduk berkelompok dan saling berdiskusi. Saya ke toilet dulu" kata ibu Yati meninggalkan kelas.
Kami pun langsung duduk berkelompok.
Aku duduk di samping Mamat dan berhadapan dengan Reyhan. Sedangkan Reyhan duduk di samping Raka.
"Okey. Pertama kita tentuin siapa yang bakal jadi ketua kelompoknya. Kita akan memilih dengan cara mensurvei." Kata Raka.
"Lo pilih siapa?" Tanya Raka kepada Mamat.
"Kalau gue sih milih lo. Menurut gue lo cocok menjadi ketua kelompok ini." Jawabnya.
"Oke. Kalau lo Rin?"
"Gue juga sama kayak Mamat. Gue pilih lo"
"Sekarang sudah 2 suara buat gue. Kalau gue milih Reyhan" "kalau lo Rey?"
"Gue juga milih lo" jawab Reyhan.
"Kalau gitu, ketua kelompok ini adalah gue. Kalau gitu, sebentar jam 5 sore kita bertemu di Cafe dekat sekolah. Jangan ada yang ngaret! Kalau udah lewat jam 5 walau hanya semenit, kita tinggal!"
***
"Kakkk.. bangun kakk..."
Ku dengar teriakan seorang lelaki yang mencpba membangunkanku dari alam mimpi.
"Errnghh.. Ada apa sihh.. ngantuk nih kaka" tanyaku dengan mata masih terpejam.
"Kakak.. antarin gue ke sekolah dong. Motor gue lagi dibengkel nih!"
"aahh.. kakak masih ngantuk Farhan!" Ucapku kesal dan mencoba untuk tidur kembali."Kakak.. nanti gue telat nih latihan basketnya!! Udah mau jam 5 itu!!. Ayo dong kak bangun, antarin gueee...!!" Rengek Farhan sambil mengguncangkan tubuhku.
"Aihh.. masih jam 5 juga!!"
1 detik
5 detik
20 detik
35 detik
"Kyaaaa.... Gue telat...!!" "Farhan!! Kenapa lo gak bangunin gue!!" teriakku yang langsung lari ke kamar mandi.
Farhan yang masih berada di kamar Rina heran dengan kelakuan kakaknya itu.
"Kan tadi gue udah coba bangunin lo kak! Lo nya aja yang kebo!!" Kata Farhan kesal.
Setelah 5 menit aku melakukan ritual mandiku yang entah bisa dibilang mandi atau tidak, aku keluar dari kamar mandi dan masih dapat kulihat Farhan berbaring di sofa sambil memainkan hpnya.
"Kenapa lo masih disini?"
"Yah.. ngapain lagi kalau bukan nungguin kaka tercinta, tercantik, tepintar, tersemuanya guee.."
"Alay lo! Udah sana keluar!"
"Ngapain keluar sih?" Tanyanya dengan nada menggoda.
"Lo mau lihat gue ganti baju ha??! Udah ah sana keluar! Lo mau?, gue bilangin ke papa kalau lo ternyata cowok mesum yang suk--" ucapku terpotong.
"Iya iya gue keluar! Tapi jangan laporin ke papa yaahh?? Pleaseee!!" Katanya memohon dengan menyatukan kedua tangannya di depan dada.
"Nanti gue pikirin lagi" "Udah sana keluar lo. Gue udah terlambat nih!"
***
"Mana sih si Rina? Udah jam 5 ini?!" kata Mamat.
"Udah deh kita tinggalin aja tuh anak!" Timpal Reyhan.
"Kita tunggu 5 menit lagi" usul Raka.
"Kenapa kita gak tinggalin aja?! Kan lo yang bilang sendiri, lewat dari jam 5 berarti kita tinggal" kata Reyhan yang kesal.
"Kan kasian juga, Rina kan cewek masa ditinggal sih!" Jelas Raka.
5 menit kemudian....
"Udah lewat 5 menit ini!" Kata Mamat.
"Aduhh.. mana sih si Rina? Mana lagi mau nyari orang yang bakal kita wawancara lagi!" Kata Raka dengan nada cemas.
"Gini aja deh! Lo Reyhan, lo tungguin tuh si Rina. Gue sama Mamat yang jalan duluan. Takutnya nanti bakal kemaleman." Sambungnya."Kok gue sih yang harus nunggin Rina? Mamat aja deh!"
"Kan Mamat yang tau dimana tempat yang banyak pengrajin karawonya." Jelas Raka. "Udah lo tungguin aja Rina disini. Tadi dia udah bbm gue kalau dia lagi otw ke sini" sambungnya.
"Terserah apa kata ketua!!"
"Hehehe.. gue ama Mamat duluan ya.."
"Hmm" jawab Reyhan dengan gumaman sambil menganggukan kepalannya.
Sepeninggal Raka sama Mamat, Reyhan dengan kesalnya menunggu Rina.
"Eh.. sorry sorry gue terlambat" ucap Rina dengan nafas yang ngos-ngosan mungkin habis lari dan duduk tepat di hadapan Reyhan.
"Gue ampe lumutan nih nungguin lo" bentak Reyhan ke Rina.
"Yee maaf Rey. Gue tadi ketiduran" kata Rina dengan rasa bersalah.
"Ya udah lo minum dulu tuh" kata Reyhan menunjuk segelas minuman yang belum disentuh oleh siapapun dengan dagunya. "Gue udah mesen minuman buat lo. Dan lihat sekarang lo seperti habis di kejar setan tau gak!" Sambungnya.
"Makasih ya Rey" ucap Rina yang langsung meminumnya.
Tapi saat Rina sedang meminumnya...
"Uhuk..uhuk.."
"Makanya pelan-pelan minumnya" kata Reyhan sambil menyerahkan selembar tisu.
"Hehehe... maaf, soalnya gue haus"
"Ya udah, karna lo udah minum, kita langsung pergi saja"
"Hmm"
"Lo bawa mobil gak?" Tanya Reyhan.
"Enggak. Mobil gue dipake Farhan"
"Ohh.. berarti lo semobil ama gue"
Ketika mereka berdua akan menyebrang jalan karena mobilnya Reyhan berada di sebrang jalan, tiba-tiba...
Brukk..
------
Aku berharap kalian ngasih VoMentnya... 😟
💜💕🌞
KAMU SEDANG MEMBACA
Love At First Sight
Teen FictionMungkin banyak yang tidak percaya dengan love at first sight. Tapi, siapa sangka jika ada wanita yang sudah pernah mengalaminya. Dia Sherina, sudah menyukai Reyhan sejak pertama kali melihatnya. Memang aneh rasanya, ia tidak pernah mengalami hal sem...