Part 21

118 3 0
                                    

"Terima kasih karena sudah mencintaiku dan selalu ada didekatku" ucap Reyhan yang dibalas senyuman oleh Rina.

Reyhan pun menarik tangan Rina dan memeluknya.

"Reyhan! Ini di rumah sakit! Jangan peluk-pelukan disini. Aduhh... kalian tuh yaa" ucap mamanya Reyhan yang datang membawa makanan ditangannya.

"Ah mama sirik aja. Tapi di tempat lain boleh ma?" Tanya Reyhan setelah melepaskan pelukannya.

"Nah,, kalau di tempat lain boleh!" Rina pun merona setelah memdengar apa yang dikatakan mamanya Reyhan.
"Lihat tuh mukanya Rina. Udah kayak kepiting rebus" goda mamanya.

Reyhan tersenyum melihat wajahnya Rina yang sekarang.

"Emang nih ma, pacar aku ini selalu blushing kalau digodain. Jadi mama jangan godain ayang bebeb aku. Nanti dia--- auwhh. Kenapa sih yang?" Ucap Reyhan setelah mendapat satu cubitan diperutnya.

Yang ditanya hanya memberikan senyuman yang dipaksakannya.

"Ya udah, nih kalian makan dulu"

"Papa mana ma?" Tanya Reyhan sembari mengambil makanan.

"Papa tadi ada ditelfon sekretarisnya. Katanya sih, ada sedikit masalah di kantor. Jadi tadi papa langsung ke kantor" jelas mamanya Rey. Reyhan menjawabnya dengan mengangguk beberapa kali.

"Assalamualaikum..."

"Waalaikum salam"
Didepan pintu terlihat Raka dan Aika yang membawa buah-buahan.

"Eh nak Raka, masuk nak. Ini siapa?" Tanya mamanya Reyhan yang melihat dibelakangnya Raka ada seorang wanita yaitu Aika.

"Ini pacar aku tante, Aika." Jawab Raka sambil merangkul Aika.

"Wahh, imut ya pacar kamu Rak" Raka pun hanya membalasnya dengan senyuman. "Ya udah, kalian ngobrol aja ya. Rey, mama pulang dulu masih banyak kerjaan dirumah"

"Iya ma"

***

"Assalamualaikum..."

"Waalaikum salam... ehh nak Rina" ucap mamanya Reyhan menyambut kedatangan Rina yang saat itu sudah berada di rumahnya Reyhan dengan menggunakan seragam sekolah.

Yap! Kemarin dokter sudah mengijinkan Reyhan untuk pulang. Dan sekarang Rina menjemput Reyhan untuk pergi ke sekolah.

"Reyhannya ada tante?" Tanya Rina setelah menyalami mamanya Reyhan.

"Ada. Rey, ini ada Rina. Cepet turun!" Teriak bu Sari. "Mari duduk Rin"

Tak lama kemudian, muncullah seorang lelaki tampan yang sudah memakai seragam sekolahnya. Reyhan.

"Kamu lama banget sih kaya cewek!" Omel bu Sari.

"Iya maa.. ini udah selesai. Sher, kamu ngapain kesini?"

"Yaa jemput kamu lah!"

"Ngapain coba jemput aku? Kan seharusnya aku yang bakal jemput kamu"

"Kamu jemput aku? Kamu tuh baru keluar dari rumah sakit kemarin. Jadi aku kesini supaya kamu gak ngurasin tenaga banyak buat jemput aku. Lihat kamu sekarang! Masih pucat juga"

"Aku tuh masih ku--- awwhh" jerit Reyhan memegang kepalanya.

Melihat itu Rina langsung berdiri dan menghampirinya.

"Kamu kenapa Rey?" Tanya Rina panik. Bu Sari dan pak Ardi juga datang dari arah meja makan untuk melihat keadaan Reyhan sekarang.

"Maaf"

"NGAPAIN KAMU HAHH??!" Teriak Reyhan seakan melihat seseorang.

"Maaf"

"AAHHH!!!" jerit Reyhan lagi.

"Rey kamu kenapa nak? Kepala kamu sakit?" Tanya Pak Ardi.

"Ini kamu minum obat dulu" Bu Sari memberikan obat beserta segelas air kepada Reyhan.

Setelah ia meminumnya, keadaan Reyhan menjadi lebih baik sekarang.

"Ma, orang itu datang lagi ma. Aku lihat dia tadi ma. Di..di...dia mau ngambil Rina dari aku" ucap Reyhan dengan suara bergetar.

Semua orang yang berada disana terkejut dengan apa yang dikatakan Reyhan tadi. Bu Sari dan Pak Ardi tau siapa orang yang dimaksud Reyhan itu. Mereka benar-benar mengenal orang itu.

"Siapa orang itu Rey? Kenapa dia mau ngambil aku dari kamu?" Tanya Rina penasaran yang memang hanya dia lah yang tidak mengerti.

"Aku gak tau siapa dia Sher. Yang pasti dia juga yang sudah mengambil Kiran dari aku. DIA YANG MEMBUNUH KIRAN!!" Rina terkejut dengan apa yanh dikatakan Reyhan saat ini. Siapa itu Kiran?

"REYHAN!! Jaga omongan kamu! Tidak ada yang membunuh Kiran" ucap Pak Ardi.

"Pah sudah pa... Rey,, kamu jangan ngomong gitu ya sayang. Dia tidak pernah membunuh Kiran. Waktu itu Kiran memang benar-benar menjadi korban kebakaran. Dia tidak pernah menyelakai ataupun membunuh Kiran" Ucap Bu Sari menenangkan Reyhan yang sudah mencapai emosinya.

"Gak mah, aku yakin dia yang sudah buat Kiran gak ada disamping aku saat ini"

"REYHAN!!. Kamu gak tau apa yang sebenarnya terjadi. Jadi jangan buat kesimpulan seperti itu" Bu Sari saat itu juga sudah sangat emosi dengan perkataannya Reyhan. Lain lagi dengan Rina yang sedari tadi hanya diam membisu tak tahu apa yang sedang terjadi disini.

"Kalau gitu, kasih tau aku apa yang sebenarnya terjadi ma... "

"Belum saatnya"

"Lalu kapan saat itu tiba? Sudah 4 tahun aku nunggu mah... tolong kasih tau aku"

"Sudah mau jam 7. Lebih baik sekarang kamu berangkat ke sekolah sekarang. Mama mau ke kamar dulu" ucap Bu Sari yang kemudian pergi dari sana.

"Pa.."

"Lebih baik sekarang kamu dengar apa kata mama. Papa juga gak bisa bilang apa-apa. Mama kamulah yang tau semuanya. Rin, kamu tolong antarkan Reyhan ke sekolah yaa.. om mau ke kantor dulu"

"Iya om..."

Tinggallah mereka berdua diruangan itu.

"Rey,, aku sebenarnya gak tau apa yang terjadi disini. Tapi lebih baik kamu jangan dulu pergi ke sekolah ya." Ucap Rina dengan nada selembut mungkin.

"Aku gak papa Sher. Udah ayuk kita berangkat sekarang aja" ucap Reyhan memaksakan senyumannya.

"Bener kamu gak papa?"

"Iya sayang... udah ayukk"

--------

Pleaseee VoMentnya guyss...

Maaf update nya lama pke bingitss...

Saranghae all.... 😉😍😘

Love At First SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang