Part 12

136 5 0
                                    

Reyhan POV

Setelah berhasil membujuk Rina, walaupun caranya pake disogok.. Kami pun pergi ke tempat penjual es krim.

"Lo mau beli juga Rey?" Tanya Rina yang sepertinya sudah tak marah lagi ama gue.

"Emm .. iya deh! Tapi dicup yang sedang aja"

"Mas es krimnya 2. Dicup yang besar sama sedang. Yang besar, dicampur rasanya yaa... kalau lo mau rasa apa?"

"Samaan aja kaya lo"

"Dua-duanya campur ya mas"

"Iya neng..!"

Tak lama kemudian, pesanan kita datang.

"Ini es krimnya neng"

"Mas uangnya minta ke dia ya mas" tunjuk Rina ke gue.

Gue pun membayar es krim itu dan setelahnya menyusul Rina yang sudah duduk disalah satu meja dekat pohon.

Gue sebenarnya daritadi tidak terlalu menikmati es krim yang ada didepan gue. Sedari tadi, gue cuma menatap mata indah itu. Ya, mata itu milik Rina. Sejak gue melihat mata indah itu, sejak itu pula hati gue berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya.

"Lo tuh kalau makan selalu belepotan yah?!" Tanya gue mengelap sudut bibir Rina.

Rina sontak langsung mengalihkan pandangannya dari es krim ke gue.

Dia tak menjawab pertanyaan gue lalu melanjutkan kegiatannya tadi.

Setelah selesai, kami pun kembali ke kelas.

***

Rina POV

Tak terasa sudah sebulan aku sekolah di SMA Negeri 3. Dan sepertinya semuanya berjalan dengan lancar.

Hubunganku dengan Reyhan sudah semakin dekat. Kami sering jalan bareng dan selalu berangkat ke sekolah bersama. Orang-orang mengira kalau kami sudah pacaran, tapi yaa... mau gimana lagi. Aku masih belum tahu bagaimana perasaan Reyhan kepadaku. Sampai sekarang kita masih berstatuskan teman.

Ngomong-ngomong yaa..
Hubungan Aika dan Raka sekarang sudah pacaran. Ingat yaa..
P A C A R A N

Aku gak tau sejak kapan mereka dekat. Yang pasti mereka baru jadian.

Raka nembak Aika kemarin waktu guru kimia gak masuk. Dia nembaknya di depan kita semua. Jadi gini, waktu jam pelajaran kosong, Raka berdiri di depan kelas dan ingin menyampaikan sesuatu. Ehh.. tapi si Aika malah dipanggil juga didepan kelas. Dengan bermodalkan sebuah puisi, dia nembak Rina. WAWW... Rakanya sweer banget sih?? Dia berani ngungkapin perasaannya didepan kita sekelas.

Seminggu lagi, sekolah kami akan mengadakan pentas seni untuk merayakan ulang tahun sekolah. Untuk itu, setiap kelas diminta buat melakukan pentas seni apa saja yang akan dipersembahkan nanti.

Kelasku sudah menentukan apa yang akan dipentaskan yaitu kami akan menari. Jadi kami akan dibagi menjadi 2 grup yaitu grup tari tradisional dan yang satunya lagi grup tarian modern.

Dan tentu saja aku memilih untuk masuk di grup tari modern, begitupun Aika.

Tapi bukan hanya tarian yang akan kami pentaskan, kelas kami juga akan bernyanyi.

Flashback

"Jadi, sudah diputuskan bahwa kelas kita juga akan mempersembahkan sebuah lagu" kata ketua kelas. " Siapa  diantara kalian yang punya bakat bernyanyi?" Lanjutnya.

"Wenda! Suaranya merdu bangett!" Ucap salah seorang murid dikelas kami.

"Haa?? Gue??" Ucap Wenda kaget. "Sorry! Gue gak bisa. Tenggorokan gur sakit. Dan kata dokter gue belum dibolehin buat teriak-teriak apalagi nyanyi"

"Yahhh.. padahal gue pengen lo yang nyanyi"

"Oke. Nggak masalah. Ada lagi yang mau buat nyalurin bakat nyanyinya?" Tanya ketua kelas.

Semua penghuni dikelas diam tak seorang pun yang bersuara.

"Kalau gak ada, gue bakal batal----"

"Gue!" "Gue yang bakal nyanyi"

"Lo yakin Rin?"

"Iya! Tenang aja. Suara gue lumayan kok. Yaahhh,, mungkin agak sumbang sedikit sih.."

"Tapi lo bener-bener yakin dengan keputusan lo?. Gue sih bukannya gak percaya suara lo bagus, cuma nantinya hanya lo sendiri yang bakal berdiri diatas panggunh Rin"

"Iya gue yakin seyakin-yakinnya"

"Oke kalau gitu, lo siapin aja lagu yang bakal lo bawain. Dan jangan lupa, persiapin juga diri lo" ucap ketua kelas. " Oke! Kalau gitu gue mau lapor dul----"

"Gue juga!"

Sontak semuanya menoleh ke arah Reyhan yang tiba-tiba bersuara.

"Lo juga mau ikut gue buat laporan?"

"Huh! Bukan itu!"

"Trus apa? Jangan bilang..." pikir ketua kelas.

"Yap. Gue juga mau tampil bareng Rina"

Rina yang mendengar namanya dibawa-bawa menoleh ke arah Rey.

"Lo juga mau nyanyi Rey? Lebih baik jangan Rey. Lo tau sendiri kan, kalau lo nyanyi, nusantara akan tenggelam man! Jadi gak usah deh! Yaa" ucap Raka.

"Yeeyy.. siapa juga yang mau nyanyi"

"Trus kalau bukan nyanyi, lo mau apa? Ohh... gue tau! Lo mau jadi penari latarnya Rina kan? Iya kan?"

"BUKAN BEGO! Gue mau main gitar. Jadi, gue yang bakal iringin Rina nyayi" ucapnya lalu tersenyum ke arah Rina.

"Lo mau Rin?" Tanya ketua kelas lembut.

"E-eh ... iya"

"Okey! Jadi sekarang sudah diputuskan bahwa Rina yang akan nyanyi dan Reyhan yang bakal main gitar" jelas ketua kelas yang kemudian melangkahkan kakinya keluar kelas.

--------------

VoMentnya jangan lupa yaa...

😊

Love At First SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang