Part 10

150 5 0
                                    


Aika POV

"LO SUKA SAMA RAKA AI?"

"Engg.. iya" jawabku dengan malu-malu.

"Sejak kapan Ai?"

"Sejaakk... sejak dia pertama kali masuk kelas kita. Yang artinya kita samaan"

Yapps aku sudah suka sama Raka sejak pertama kali dia masuk kelas. Dan selama itu, aku gak berani buat deketin dia.

Aku hanya bisa memperhatikannya dari jarak jauh. Memperhatikannya dengan cara sembunyi-sembunyi. Selama itu, aku mencari tahu segala hal yang berkaitan dengannya.

Sejak aku suka sama Raka, sejak itu pula aku menjadi seorang stalker. Semua akun media sosialnya aku stalk.

Pernah suatu saat, aku mengikutinya selepas pulang sekolah sampai aku tahu dimana ia tinggal. Hampir saja saat itu aku ketahuan tapi karena keahlianku menjadi detektif, aku gak ketangkap basah.

Waktu pertama kenalan, aku sempat galau karena waktu itu Raka malah memilih Rina buat teman ngobrolnya. Sempat ada rasa benci waktu itu ke Rina, tapi langsung ku tepis karena kupikir itu bukan salahnya juga. Jadi kenapa aku harus benci sama sahabatku itu??

Tapi aku senang karena kita berdua gak menyukai orang yang sama. Aku kaget saat Rina bilang ternyata ia menyukai Reyhan. Dan saat itu pun aku berpikir buat menceritakan kalau aku sebenarnya menyukai Raka.

Seperti sekarang ini, mulutnya gak pernah berenti buat nanyain pasal perasaanku ke Raka.

"Wah..wahh..wahh.. ternyata sahabatku ini bisa jatuh cinta juga tohh??" Kata Rina sambil menggelengkan kepala lalu menganggukannya.

"Lo pikir gue lesbi apa?? Gue juga wanita Rin,, yang punya hati..."

"Hahaha.. bercanda neng..!! Trus lo punya rencana apa buat deketin Raka?"

"Gak tau"

"Kok gak tau sih?? Lo itu harus mencoba buat deketin dia. Siapa tahu dianya langsung klepek-klepek sama lo"

"Gue takut Rin dan juga malu"

"Ya elahh Ai.. kalau udah cinta tuh gak perlu pake malu-malu segala... Lo harus memperjuangkan cinta lo itu. Kalau udah diambil orang kan berabe jadinya"

"Ehh.. tapi gue gak tau caranya Rin"

"Nanti gue bantuin lo. Itu sih mah keciill"

"Lo mau bantuin gue??" Tanyaku dengan mata berbinar.

"Hmm" jawabnya sambil mengangguk.

"Makasihh yaaa Rinn..."

"Sama-sama... kita kan sahabat! Jadi kita harus membantu sahabat kita buat nyelesain masalahnya. Apalagi masalah soal cinta.. itulah guna sahabat" jelas Rina yang membuatku terharu sekaligus tersenyum kepadanya. Sungguh beruntungnya aku mempunyai seorang sahabat seperti Rina.

Aika POV off

***

Sherina terbangun dari tidurnya. Segera ia langsung ke kamar mandi buat bersiap-siap ke sekolah.

Hari ini dia begitu bahagia karena Reyhan yang bakal menjemputnya untuk berangkat bersama ke sekolah.

Setelah ia selesai mandi, Rina pun yang sudah keluar dari kamar mandi mendapatkan satu pesan dari seseorang.

Ting

"Morning.. 15 menit lagi gue ke rumah lo" begitulah isi pesan tersebut yang ternyata dari Reyhan.

Rina tersenyum saat membaca pesan tersebut yang kemudian ia membalasnya.

"Morning too.. Okay! Gue tunggu"

Setelah membalas pesannya Reyhan, Rina pun segera bersiap-siap.

***

"Rin!! Ini udah ada temen kamu!" Teriak seorang wanita dari lantai dasar yang ternyata adalah ibunya Rina.

"Iya ma!" Balas Rina langsung turun ke lantai dasar.

Dilihatnya Reyhan sudah berkumpul bersama kedua orang tuanya dan juga adiknya di meja makan.

"Ciee.. kakak dijemput sama pacarnya..." ledek Farhan.

Rina yang diledek seperti itu, langsung melotot kepada Farhan dan mengisyaratkan Farhan untuk diam.

Reyhan yang melihat tingkah Rina hanya menahan senyumannya.

"Duduk Rin. Kamu sarapan dulu. Nak Reyhan juga ikut sarapan ya.." ucap ibunya Rina.

"Enghh.. iya tante. Maaf sudah merepotkan"

"Gak papa kok. Malah tante seneng nak Reyhan kesini"

"Iya Rey.. om juga seneng kalau ada orang yang perhatian sama Rina selain om dan tante" ucap ayah Rina.

"Hmm iya om"

Tak butuh waktu lama buat Rina dan Reyhan sarapan. Mereka berdua berpamitan dan berangkat ke sekolah.

"Sher.. " panggil Reyhan saat mereka masih berada di dalam mobil menuju sekolah.

"Hmm?" Ucap Rina menoleh ke Reyhan.

"Bisa gak kalau gue main lagi ke rumah lo?"

"Bisa lah.. Setiap hari juga gak papa"

"Ck! Emang gak ngerepotin lo kalau gue ke rumah lo setiap hari?"

"Enggak. Kalau orangnya itu lo" ucap Rina pelan.

"Kalau apa?" Tanya Rayhan yang sebenarnya mendengar dengan jelas perkataan Rina tadi.

"Engg... gak papa" ucap Rina cepat.

"Kalau apa?? Tadi perasaan gue denger lo ngomong sesuatu tadi" goda Reyhan.

Rina yang ditanya seperti itu langsung malu hingga pipinya merah. Rina pun hanya menunduk dan tak menjawab pertanyaan Reyhan.

Reyhan yang melihat itu begitu gemas dengan Rina sehingga ia mencubit pipi Rina pelan dengan sebelah tangannya yang tidak memegang kemudi.

"Lo lucu kalau lagi malu gitu. Jadi pengen cium deh!!" Ucap Reyhan.

"Lo bilang apa?" Tanya Rina yang ingin memastikan apa ia tidak salah dengar.

"Lo lucu"

"Bukan yang itu, yang terakhir"

"Jadi pengen cium" goda Reyhan yang menoleh ke Rina sambil tersenyum.

"Engg... ahh.. Rey gimana laporannya?" Tanya Rina mengalihkan pembicaraan.

"Lo itu pintar ngalihin pembicaraan juga ya.. Udah selesai. Semua sudah diselesain ama si Raka"

"Ohh" ucap Rina mengangguk-aggukan kepalanya.

Setelah itu, mereka berdua hening hingga sampai ke tujuan yaitu sekolah.

---------

Jangan lupa VoMentnya...

Love you 😘💕♥

Love At First SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang