Part 23

113 3 0
                                    

"Itulah yang diketahui Reyhan sekarang ini. Tapi sebenarnya dia punya kembaran."

"Hah??"

"Iya Rin. Reyhan memang punya saudara kembar. Tapi--- dia udah meninggal"

Oh My God, aku beneran gak nyangka Reyhan punya saudara kembar. Lah, kok Reyhannya gak tau ya tentang saudara kembarnya?

"Tante tau apa yang kamu pikirin Rin. Kamu pasti penasaran kan kenapa Reyhan gak tau tentang saudara kembarnya"

"Hehe.. iya tan. Reyhan kok gak tau?"

"Waktu kecil dia memang tau kalau punya kembaran. Tapi semenjak kebakaran itu, dia amnesia Rin. Dan anehnya yang gak bisa dia ingat itu adalah tentang saudara kembarnya. Setiap kali dia lihat kakaknya, dia akan menjerit-jerit dan membuang semua barang yang ada disekitarnya. Kata dokter, Reyhan hanya bisa mengingat kalau kakanya lah yang membuat Kiran meninggal dan dia tidak bisa mengingat kalau itu adalah kakaknya sendiri"

"Jadi orang yang selalu dilihat Reyhan akhir-akhir ini adalah kakaknya sendiri tan?"

"Tante juga gak tau. Tapi kayaknya emang iya Rin. Tapi yang tante herankan, kenapa Reyhan bisa berkata kalau orang itu bakal ngambil kamu dari dia" bener juga ya... jadi orang itu kenal ama gue dong. Wah, maklumlah gue kan bidadari, jadi banyak yang kenal.

"Iya juga ya tan. Eh tapi tan, emang iya Kiran disukai oleh Reyhan dan juga saudara kembarnya?"

"Iya Rin. Reyhan sama kakaknya suka sama Kiran. Tapi Kirannya hanya suka sama kakanya Reyhan. Kiran pernah bilang perasaannya ke kakaknya Rey, tapi ditolak"

"Kok ditolak? Bukannya kakaknya Rey juga suka sama Kiran?"

"Justru itu Rin. Kakaknya Rey tau kalau Reyhan suka juga sama Kiran. Karena dia gak mau membuat adiknya itu sakit hati, jadinya dia menolak Kiran. Tapi sayang, itu semua diketahui oleh Reyhan. Saat itu dia benar-benar marah dengan kakaknya, Tapi setelah dia tau kalau ternyata kakaknya lebih peduli dengan perasaanya, jadi dia tidak pernah merasa benci dengan kakaknya. Tapi itu semua berubah hanya karena kesalah pahaman saja"

"Yang sabar ya tan. Reyhan pasti akan mengerti jika dia tau yang sebenarnya"

"Makasih ya Rin. Tante juga udah berencana mau ngasih tau semuanya ke Reyhan"

"Sama-sama tan"

"Kamu mau bareng tante pulangnya?"

"Eh, gak perlu tan. Nanti ada adikku yang bakal jemput"

"Oh, kalau gitu tante permisi dulu ya. Mau ketemu teman tante dulu"

"Iya tan"

***

Reyhan POV

Sungguh gue sangat menyesal atas perbuatan gue tadi ke Rina. Gue udah banyak nyuekin dia, bikin dia khawatir dengan keadaan gue, dan terlebih lagi gue udah buat dia nangis tadi atas kecerobohan gue. Gue berasa jahat banget sama Rina udah ninggalin dia tadi di cafe.

Karena merasa bersalah sekaligus khawatir dengan Rina, gue pun mencoba menghubunginya. Pada dering kedua ia sudah mengangkatnya.

"Halo"

"Sayang, kamu udah nyampe rumah kan? Maaf ya tadi aku ninggalin kamu gitu aja dicafe."

"Gak papa kok bebeb. Aku udah nyampe rumah sejam yang lalu"

"Kamu manggil apa tadi sayang? Bebeb?"

"Ha?? Iya. Kenapa, kamu gak suka ya?"

"Bukan gitu, malah aku sukaaaa bangeettt. Kamu sekarang lagi ngapain?"

Love At First SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang