Reyhan POV
Akhirnya setelah 4 tahun ini, semua kebenaran yang sangat ingin aku ketahui, terbongkar sudah. Entah mengapa, setelah mendengar cerita dari mama, aku belum bisa mengingat persis kejadiannya. Pikiranku masih terus mencoba buat mengingatnya kembali, tapi yang ada hanyalah bayangan dari orang itu---kakakku---yang sedang tersenyum tulus padaku. Sangat tulus. Mungkin dirinya sekarang bisa tenang di alam sana mengingat aku tidak lagi menyalahkannya atas peristiwa itu.
Kepalaku mendongak ke atas melihat ibuku yang sekarang tidak henti-hentinya mengalirkan air bening itu. Entah sudah berapa lama ia begitu. Aku pun berdiri menghadap ibuku lalu mengangkat tanganku untuk mengusap air bening itu di pipinya."Mah, jangan nangis" hanya itulah yang bisa ku katakan sekarang ini.
"Maafin mama Rey, semuanya salah mama karena---"
"Sstt,, ini bukan sepenuhnya salah mama. Aku juga salah, karena Rey sudah mengambil kesimpulan seenaknya tanpa tau kebenarannya. Maafin Rey mah, selama ini Rey selalu menuduh kakak yang tidak-tidak. Rey seakan-akan menjadikan dia dalang dari semua kejadian itu. Rey yang salah mah" aku langsung memeluk mama saat itu juga. Ku biarkan bajuku basah karena tangisannya.
Setelah beberapa lama aku menenangkan mamaku, kini kami sibuk dengan pemikiran kami masing-masing. Siapa coba yang tega ngelakuin ini semua? Apa mereka itu udah gak waras?
"Ma, Rey pengen nanya deh!" Tanyaku akhirnya setelah cukup lama kita hanya berdiam diri.
"Tanya aja nak, mama selalu siap buat jawab" ucapnya dengan memberikan sedikit senyuman.
"Engg... apa mama tau orang yang udah nyamar jadi suruhannya papa?"
"Dia adalah salah satu anak buahnya Edgar"
"Edgar? Siapa Edgar?"
"Dia dulunya adalah teman papa kamu. Tapi, semenjak saat papa kamu ada masalah dengannya, hubungan pertemanan mereka hancur sudah"
"Masalah apa ma?"
"Mama juga gak terlalu ngerti soal itu. Tapi satu hal yang mama tau, bahwa dia sudah sedari dulu ingin membalaskan dendamnya ke papa. Dan yah, dia lah dalang dari kebakaran itu. Awalnya, mama sama papa mengira kalau Edgar tidak mungkin melakukan itu walau sudah banyak yang memberitahukan kepada kami bahwa Edgar lah yang telah merencanakan ini semua. Tapi, setelah papa kamu menyelidikinya, ternyata perkataan dari mereka sepenuhnya benar"
"Edgar ingin membalaskan dendamnya dengan memanfaatkan anak-anaknya papa yang tak lain adalah kamu dan juga Refan. Tapi Edgar sudah salah besar, ia mengira bahwa Refan dan Kiran adalah anak kami. Karena memang waktu itu, Kiran sangatlah dekat dengan keluarga ini. Dan dia mengira kamu bukanlah anak kami melainkan adalah anak yatim piatu yang sebenarnya itu adalah Kiran" jelas mama. Dasar Edgar kamvrettt.... Udah gak waras tetap aja keliaran dimana-mana.
"Truss... si Edgar itu ada dimana mah? Biar aku habisin dia sekarang juga!!" Ucapku dengan sorot penuh kemarahan.
"Udah kamu tenang aja Rey. Dia udah di tangkap oleh pihak berwajib bersama anak-anak buahnya itu kok karena sudah melakukan banyak sekali kejahatan. Yah... korupsilah, narkobalah, sering perkosa anak dibawah umurlah, dan masih banyak lagi. Terlebih lagi dia sudah banyak melakukan pembunuhan berencana"
EH Busettt tuh si Edgar! Gak laku-laku lo sampai-sampai perkosa anak dibawah umur... kalau kata upin-ipin sih.... Gak BER..PE..RI..KE..MA..NU..SIA..AN. Tapi syukur deh dia udah ditempat yang aman. Gak keliaran kemana-mana. Kalau gitu kan Nusantara aman dari orang kayak dia.
"ALHAMDULILLAH YA ALLAH... AKHIRNYA DIA BISA DIAMANKAN JUGA!!" teriakku yang memekikkan telinga ibu.
"Astagfirullah hal adzim Rey... gak usah pake teriak juga kali sayang. Sakit ini telinga mama"
"Hehehe... ye maap mah. Kan itu sebuah rasa bersyukur aku kepada Tuhan yang maha esa karena sudah memberi pelajaran pada orang-orang yang gak punya OTAK!"
"Lebay tau kamu nak!!" Lah, emak gue kok jadi gahoel gini?
"Eh tapi ma, kan tadi mama bilang kalau hp-nya Reyhan ada sama tuh orang. Kok hp-nya Rey masih ada sama Rey sendiri?"
"Oh soal ituu... kata papa kamu sih, tuh hp palsu. Mereka memang sengaja ngebuat tuh hp jadi sama persis ama punya kamu"
"Wah... smart juga ya mereka. Salut dehh...!!!"
"Lah... kok kamu puji-puji mereka sih Rey?? Kan mereka udah jahat sama kita" eh iyaya...
"Hehehe... maaf"
"Yaudah. Mending kamu tidur sana. Udah malam ini, besok kan harus sekolah"
"Iya mamaku yang cantikkk.... Tapi boleh gak kalau foto ini aku ambil aja. Buat taruh dikamar"
"Boleh dong sayang... yaudah mama keluar dulu ya. Ngantuk" yang kujawab dengan anggukan.
------
Nahh.... sekarang Reyhan udah gak galau lagi soal kejadian itu.
Emang tuh si Edgar gak punya hati. Kasian kan Refan sama Karin.Pleaseee Vomentnya.... 😄
Xoxo
😉😍😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Love At First Sight
Teen FictionMungkin banyak yang tidak percaya dengan love at first sight. Tapi, siapa sangka jika ada wanita yang sudah pernah mengalaminya. Dia Sherina, sudah menyukai Reyhan sejak pertama kali melihatnya. Memang aneh rasanya, ia tidak pernah mengalami hal sem...