Part 8

153 5 0
                                    

Terdengar suara pintu depan terbuka tanda ada orang masuk.

"Mungkin Raka udah nyampe" batin Rina.

Dan benar saja, Raka yang baru sampai itu membawa sebuah koper dan ada beberapa tas gandeng lainnya yang mungkin punya Bundanya.

Rina yang mendengar suara samar-samar yang berasal dari bawah, lantas turun ke lantai bawah.

Dilihatnya Raka dengan seorang wanita yang sudah berumur tapi masih kelihatan cantik itu, berbincang satu sama lain dan sesekali mereka tertawa.

Obrolan mereka terhenti saat melihat wanita yang tak lain adalah Rina yang turun dari tangga.

Wanita yang sedang mengobrol dengan Raka tadi pun terkejut melihat Rina, tapi ia menormalkan kembali raut wajah terkejutnya tadi.

"Malam tante" ucap Rina tersenyum seraya mencium punggung tangan wanita itu.

Wanita itu menengok ke arah Raka dengan raut wajah seakan bertanya siapa wanita ini.

"Ahh.. Perkenalkan Bunda, ini Sherina, teman sekelas Raka. Dia datang untuk mengerjakan tugas sekolah kami. Reyhan juga ada"

Wanita yang telah diketahui adalah Bundanya Raka itu, lalu tersenyum kepada Rina.

"Aaahh.. kamu cantik sekali sayang" ucap Mira kepada Rina.

"Makasih tante... tapi tante yang lebih cantik kok dibanding Rina"

"Ah masa..? Tante udah tua lohh sayang"

"Iya nih Rin, Bunda tuh udah berumur.. masa masih dibilang cantik" canda Raka yang langsung mendapat jitakan dari Bundanya.

"Auww.. Bunda sakit tau!"

"Biarin!! Kamu tuh anak kurang ajar sama Bundamu sendiri. Bunda kutuk jadi katak baru tau kamu!!" Ancam Mira ke anaknya.

"Masa dikutuk jadi katak sih?? Ada juga jadi batu Bun.."

"Biarin!! Bunda mau beda dari yang lain. Kalau jadi batu tuh, udah pasaran. Bunda maunya jadi katak. Atau jadi kambing aja sekalian, biar bunda potong kamu trus jadiin sate. Trus bunda makan dehh..! Kan enak tuh gratis..!!" Ucap Mira tertawa.

"Bunda jahat!! Masa anak sendiri dijadikan sate sihh!!" Ucap Raka cemberut.

Rina dan tante Mira tertawa terbahak-bahak melihat Raka yang ngambek seperti anak kecil yang gak dikasih permen.

"Lo kok ketawa juga sih Rin!! Udah aahh... Raka marah sama Bunda juga Rina" ucap Raka pergi menuju kamar tapi langkahnya terhenti saat mengingat ia tak melihat Reyhan sedari tadi.

"Rin, Reyhan kemana? Kok gak kelihatan dari tadi?"

"Dia lagi tidur dikamar lo. Tadi dia pusing sampai pucat gitu, jadinya gue nyuruh dia istirahat dulu" jelas Rina.

Raka yang mengerti dengan penjelasan Rina hanya menganggukan kepalanya lalu segera naik lantai atas.

"Kamu dan Raka udah akrab banget ya..?" Tanya tante Mira

"Enggak juga sih tante. Kami dekat kaya gini karena kami satu kelompok. Emang kenapa tante?"

"Hmm.. Gak papa sih, cuma tante heran aja. Raka biasanya gak terlalu deket ama temen cewek. Baru kali ini tante lihat dia deket sama temen ceweknya dan dia juga gak pernah bawa seorang wanita ke rumah. Dan itu baru kamu yang diajak kesini. Tante seneng banget pas tau dia deket sama kamu. Tante kira dia homo"

"Tante bisa aja. Kita berdua juga belum lama saling kenal. Emang bener yaa Raka gak pernah deket ama cewek?"

"Iya Rin. Tante jadi khawatir sama anak tante sendiri. Tapi karena tante lihat dia deket sama kamu, tante jadi gak khawatir lagi. Ternyata anak tante normal"

"Hahaha... masa tante gak percaya sama anaknya sendiri? Mungkin Raka emang lagi nyari yang tepat kali tante"

"Iya juga sih.. hehehe" ucap tante Mira tertawa dan Rina pun ikut tertawa.

Cukup lama Rina dan tante Mira mengobrol diruang tamu, sampai akhirnya Reyhan dan Raka turun bersamaan dari lantai dua.

"Rin, kita makan dulu yuk! Kamu lapar juga kan?" Tanya Raka yang kini sudah ada di hadapan Rina dan Bundanya.

"Iya sayang.. mending kamu makan aja dulu. Kalian mau makan apa? biar Bunda yang masakin"

"Gak usah deh Bun. Biar nanti kami makan diluar aja"

"Iya tante.. kami makan diluar saja" kata Reyhan.

"Lo udah sembuh Rey? Apa masih pusing?" Tanya Rina cemas.

"Gue udah baikkan" ucap Reyhan singkat.

"Kita pergi dulu ya Bun" ucap Raka yang kemudian mencium punggung tangan Bundanya diikuti dengan Rina dan Reyhan.

"Ya udah.. hati-hati yaa.."

Mereka bertiga pun pergi naik mobilnya Raka.

"Mbak!" Panggil Raka ke pelayan restoran begitu mereka sampai.

"Kalian mau mesen apa?" Tanya Raka.

"Gue spagetti bolognise aja sama es lemon tea" ucap Rina selepas membaca menunya.

"Gue nasi goreng siput ama jus jeruk" ucap Reyhan kemudian.

"Hmm.. mbak spagetti bolognisenya satu, nasi goreng siputnya dua, lemon tea satu, jus jeruk satu sama jus alvokatnya satu" ucap Raka kepada pelayannya yang langsung mencatat semua pesanan mereka.

Tak lama kemudian pesanan mereka datang.

Mereka pun makan dan sesekali membicarakan tentang tugas.

"Ehh Rin, itu di mulut lo ada sausnya" ucap Raka menunjuk dimana letak sisa saus yang menempel dimulutnya Rina.

"Hmm? Dimana?" Rina pun menyentuh mulutnya dan mencarinya.

"Itu disitu" tunjuk Raka.

Tapi Rina yang tak melihatnya kesusahan untuk membersihkan sisa sausnya.

Reyhan yang hanya memperhatikan mereka berdua, tiba-tiba tangannya terulur menyentuh sudut bibir Rina yang ada sisa sausnya lalu menghapusnya dengan lembut.

Sontak Raka melihat ke Reyhan begitu pula Rina yang terkejut dengan hal itu. Tetapi mereka menormalkan kembali raut wajah mereka.

Reyhan yang sadar dengan keterkejutan mereka lantas hanya melanjutkan makannya.

"Mmm.. Makasih Rey" ucap Rina melihat kearah Reyhan tapi yang dilihat hanya fokus dengan makanannya dan hanya menjawabnya dengan gumaman tanpa menoleh kearah Rina.

***

Tibalah mereka dirumah Raka.

"Gue pulang dulu ya Ka. Udah malam soalnya" pamit Rina.

"Gue antarin lo ya.." tawar Raka

"Gak usah. Gue bisa pulang sendiri kok"

"Tapi kan ini udah malam Rin. Gak baik cewek pulang malam sendirian"

"Gue yang bakal antarin Rina" ucap Reyhan tiba-tiba.

"Engg.. gak us--" ucap Rina terpotong.

"Gak ada penolakan" ucap Reyhan dingin.

"Ya udah lo antarin Rina ya Rey.."

"Kalau gitu salam buat nyokap lo ya.." ucap Rina.

"Oke. Hati-hati ya..."

---------

Kyaaa...
Reyhan kenapa jadi dingin gitu...???

Ngomong pun cuma dikiiitt..

Tapi walaupun gitu, Reyhan bisa romantis juga yaa.. walau cuma gitu -_-

Jangan lupa VoMentnya

Love you 😘

Love At First SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang