-12-

286 9 12
                                    

"Suami kamu selingkuh!" Serangnya langsung ke pokok masalah.

Kalimat itu terucap ketika lelaki 60-an yang baru saja disodori selembar kertas berisi nama Renata dan Stanley, berikut tanggal lahir serta hari kelahiran menurut hitungan Jawa.

Renata tidak kaget dengan informasi itu, dia hanya terheran, bagaimana bapak itu bisa tahu, padahal dia belum cerita apa-apa.

Kedua mata lelaki itu terpejam. Wajahnya yang dipenuhi kerutan, makin berkerut manakala dia melakukan penerawangan.

"Ini susah,....mereka sudah menikah dan punya anak."

Kata 'susah' berhasil membuat jantung Renata berdegub dengan cepat. Bahkan pergi ke 'orang pintar' pun, tak memberikan sebuah harapan. "Maksudnya, pak?" memberanikan diri bertanya, untuk mengurai rasa penasarannya.

Pak Abu, begitu lelaki itu biasa dipanggil, membuka matanya, menatap iba pada Renata, kemudian berkata, "saya tidak bisa memisahkan orang yang sudah menikah, apalagi sudah punya anak. Itu melanggar aturan."

Aturan? Aturan dari mana? Emang dukun punya peraturan? Siapa yang membuat peraturan macam itu? Pertanyaan seperti itu berkeliaran di otak Renata.

"Jadi selamanya, saya akan tetap berbagi suami dengan perempuan itu?!" pertanyaan putus asa terlontar begitu saja.

Pak Abu kembali memejamkan mata. Bibirnya yang kehitaman, tampak komat-kamit mengucap sesuatu yang tak jelas.

Sandra melirik sahabatnya yang sudah tampak berkaca-kaca karena putus asa. Diraih tangan Renata, sekedar memberikan remasan lembut dengan maksud menyemangatinya.

Ketika Renata menoleh kearahnya, bibir Sandra bergerak mengucap lirih, "sabar, Ren!"

Ucapan Sandra hanya dibalas suatu anggukan pelan. Lalu kembali dia menunggu, tanpa banyak suara.

"Tali pengasih.......Suami kamu itu dipasangi 'tali pengasih'. Makin susah untuk dilepaskan.....Susah, bukan berarti tidak bisa. Banyak syaratnya. Juga biayanya," masih dengan mata terpejam pak Abu berkata. Namun diujung kalimat, dia membuka matanya, dan langsung menatap tajam pada Renata.

Seperti gelagapan mendapat hujaman mata pak Abu, Renata menunduk menghindarkan pandangannya. Selain itu, dia juga tengah memikirkan alasan klasik para pelaku praktek ilmu mistik. Sebelumnya, Sandra sudah mengingatkan kalau pak Abu akan memasang 'tarif' tinggi pada 'pasien' yang terlihat mampu secara finacial.

"Seberapa besar kemungkinan mereka bisa berpisah?"

"Tergantung seberapa besar kepercayaanmu sama saya."

"Bapak bilang, bapak tidak bisa memisahkan orang yang sudah menikah karena itu melanggar aturan, yang saya sendiri tidak tau aturan dari mana. Tapi sekarang bapak meyakinkan saya untuk percaya bahwa bapak bisa memisahkan mereka. Saya bingung, pak."

Sinis senyuman pak Abu ketika menatap Renata. "Kamu pintar bicara. Itu alasan suami kamu begitu cinta, sampai dia sendiri tak mampu melepas kamu. Padahal ilmu tali pengasih yang dipasang ke suami kamu itu begitu kuat. Karna rasa cintanya juga begitu besar. Ada bagusnya sih, sebab sekuat apapun usaha perempuan itu untuk memisahkan kamu dan suami kamu, tingkat keberhasilannya sangat kecil. Kalian tidak akan bisa berpisah..... Ingat omongan saya!"

Kali ini Renata tidak menyangkal. Padahal dia baru saja ingin bicara, kalau Stanley tidak bisa berpisah dengan istri keduanya, maka dia akan meminta pak Abu membuat Stanley menceraikannya. Nyatanya, sebelum buka mulut, pak Abu sudah menuturkan semua.

"Tau kenapa kamu tidak bisa pisah sama suami kamu?"

"Tidak."

Sebelum memberikan jawaban, pak Abu sempat tersenyum, "karena kalian masih berhubungan suami-istri."

STANLEY CINTA RENATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang