day 11

298 36 0
                                    

Vanya, Rey, ibu, Paman Rezki, dan Nathan mengantarku ke bandara hari ini. Mereka akan menungguku sampai pesawatku take off. Aku memeluk satu persatu dari mereka.

"Take care yourself, ok?" ujar Vanya.

"Don't forget to check your e-mail and skype every Thursday." ujar Rey.

Ia berjanji akan mengirim tugas melalui e-mail dan mengajariku lewat skype.

"Thank you."

"Hati-hati, sayang." aku memeluk ibu.

Walaupun Nathan adik tiriku, aku tetap menyayanginya seperti adik kandungku sendiri. Ia masih berusia 9 tahun. Aku memeluknya.

"Kakak di sana baik-baik, ya. Nanti Nathan telfon kakak tiap hari."

"Nathan jangan nakal, ya. Jaga ayah sama ibu, ok?"

Nathan menepuk tanganku.

"Paman, jaga ibu." kataku tersenyum.

"See you next month!" teriakku.

Aku menarik koper besarku dan menggendong tas ransel dan tas gitarku.

*****

Sesampainya di Bandara Heathrow, aku dan Mbak Dinar langsung pergi ke hotel. Nanti sore akan ada kendaraan yang menjemputku ke tempat tinggalku selama di Inggris.

 Nanti sore akan ada kendaraan yang menjemputku ke tempat tinggalku selama di Inggris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nanti sore akan ada mungkin minibus atau mobil yang akan menjemputmu jam 4 sore."

"Mulai besok aku sendiri?" tanyaku.

"Ada Lisa dari Australi, Sierra dari Kanada, dan Veronica dari Jerman." ujara Mbak Dinar menjelaskan.

"Kau pasti tahu Lisa. Ia juga youtuber sepertimu. Lisa Broke."

"Ya. I know her."

"Dan mereka juga akan tinggal di sana bersamamu."

"Ya, aku tahu."

"Bukan. Maksudku One Direction juga akan ada di sana." jelas Mbak Dinar.

Betapa terkejutnya aku mendengarkan perkataan Mbak Dinar. Banyangkan One Direction akan tinggal satu atap denganmu selama 1 bulan. Kuulangi, One Direction tinggal satu atap denganmu.

"Hey, kenapa kau diam?" tanyanya mengguncang tubuhku.

"Aku terkejut. Bertemu dengan mereka saja aku sudah senang. Ini tinggal satu atap dengan mereka, Mbak." kataku fangirling.

Mbak Dinar hanya terkekeh.

Aku hanya mengangguk dan ber-oh-oh ria selama Mbak Dinar menjelaskan hal lainnya.

Setelah makan siang di restoran dekat hotel, aku lebih memilih jalan-jalan di area dekat hotel tanpa Mbak Dinar. Mencari toko cd ternyata lebih mudah daripada di Indonesia. Karena aku diberi uang selama aku di sini, aku membeli beberapa album. Paman Rezki memberiku uang tambahan jika aku kekurangan.

Mbak Dinar menelfonku.

"Fandra, kau di mana? Cepat kembali ke hotel. Kau harus bersiap."

"Lima menit aku akan sampai."

Aku berjalan kembali ke hotel. Untung saja aku hafal dan tidak terlalu jauh jadi aku tidak akan menyasar.

"Kau dari mana?" tanya Mbak Dinar saat aku sampai di kamar hotel.

"Toko cd. Di Indonesia sulit menemukan toko cd."

"Kenapa kau tidak beli online?"

"Aku bukan tipe orang yang bisa menahan kesabaran menunggu beberapa hari hanya untuk barang sekecil ini." kataku.

"Kalau begitu bersiaplah, bersihkan tubuhmu."

Aku hanya menurut. Aku memilih mengenakan jeans biru dongker dan kaos abu-abu dengan rompi jeans dongker. Aku hanya mengenakan sepatu conversku.

Setelah membersihkan tubuh, aku dan Mbak Dinar pergi ke cafe di lobby hotel untuk menunggu mobil yang akan menjemputku. Aku hanya mendengarkan musik melalui ponselku.

"Fandra!" seru Mbak Dinar menepuk bahuku.

Aku melepas headphone-ku.

"Apa?" tanyaku.

"Ayo, mobil yang menjemputmu sudah di depan. Mr. Danish akan mengantarmu ke tempat tujuan. Dan ia bisa mengantarmu kemana saja selama kau di London." jelas Mbak Dinar selama kami berjalan.

Betapa terkejutnya aku mendapati Range Rover di hadapanku saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Betapa terkejutnya aku mendapati Range Rover di hadapanku saat ini. Baik, aku berlebihan. Tapi aku akan menumpangi Range Rover tersebut? Ini menakjubkan.

Mr. Danish memasukkan semua barangku dan aku duduk di kursi penumpang. Aku sama sekali tidak tahu dimana aku akan tinggal dengan peserta lainnya. Tidak, maksudku dengan One Direction juga.

Aku hanya mendengarkan musik dan melihat ke jalanan. Aku tak akan rela jika harus tertidur melewatkan keindahan sudut kota London. Kota impianku. Aku ingin suatu saat tinggal di sini.

SomedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang