day 17

202 30 0
                                    

Semalam, Harry pulang larut ke rumah ini. Begitu yang diceritakan Liam saat sarapan. Kami mendapat jadwal ke studio setelah makan siang, mungkin hingga malam.

Aku mencoba memasak masakan Indonesia yang pernah diajarkan ibuku. Ini cukup berguna di sini. Bahan yang kubutuhkan ada. Hanya ada beberapa bumbu dapur yang tak ada. Aku kembali ke kamar membuka bungkusan kecil yang berisi bumbu asli Indonesia yang diam-diam ibu bawakan untukku. Mungkin ibu tak ingin aku merasakan homesick karena tak ada masakan Indonesia yang seenak masakan ibuku.

"What are you doing, Fandra?" tanya Harry yang mengambil segelas air putih.

"Cooking for lunch."

"You can cook?" tanya Harry.

"Yes. Just Indonesian food. I hope you'll like it."

"Just see."

Aku memilih membuat ayam goreng karena hanya ayam yang tersisa di lemari pendingin. Untuk sayurnya, aku memilih sayur lodeh. Tapi yang kupertanyakan apakah mereka akan suka sayur semacam ini? Menurutku rasanya cukup asing untuk mereka. Oh, tidak lupa aku memasak nasi, karena hanya dengan nasi masakanku bisa dinikmati.

"Your cooking smelled until second floor. What do you cook?" tanya Sierra menghampiriku.

"Chicken and vegetable dish cooked with coconut milk. Wish you'll like it."

"It smells good. I think the taste too."

Sierra hanya duduk di kursi dapur mengamatiku memasak.

"Ready to serve!" seruku.

"Call the other for lunch!" kataku pada Sierra.

Sudah kuduga, mereka tak begitu menyukai sayur lodeh. Tapi mereka tetap memakannya untuk menghargaiku.

Setelah makan siang, kami bersiap ke studio. Niall masih seperti kemarin, satu mobil denganku karena ia pikir lebih asyik mengobrol denganku daripada menyetir sendirian.

Sesampainya di studio, aku mendapati Dan Richards, Josh Devine, Jon Shone, Sandy Beales, Jamie Scott, dan Ed Sheeran. Kuulangi, Ed Sheeran. Mereka adalah orang-orang yang bekerja dibalik album-album One Direction.

Aku cukup menganggur kali ini karena laguku sudah hampir selesai. Julian yang bertanggung jawab di sini.

"Julian, can you make hands clapping in the bridge? I want to make it sounds accoustic with the clap." kataku.

"Sure."

Sierra membantu Julian.

"Guys, we have trouble!" seru Vanessa yang suaranya sudah tidak asing bagiku.

"What's the problem?" tanya Liam.

"We have agenda on 23rd until 25th June."

"What's that?" tanya Niall.

"Our charity program  forgotten accidentally." ujar Vanessa.

"May I help? I have an idea." kataku.

Sesaat suasana menjadi hening, semua melihat ke arahku.

"What's your idea?" tanya Vanessa.

"Where the program will be held?" tanyaku.

"We haven't know." ujar Vanessa.

"What kind program will you held?" tanyaku lagi.

"Music show. Like a music festival. From the ticket and charity bazaar we get the money for cancer."

"Ok. It's near from summer, right? I think field is suitable for the music festival. I'm imagining Live While We're Young set. Fans will like it because we make them throwing back for take me home era. And take me home era is the most yearn era from One Direction. We can make it like a set from Live While We're Young music video set. How?" saranku.

"What a great ideas?!" seru Vanessa.

"Sick!" umpat Niall.

"Who's the participant?" tanyaku lagi.

"All of One Direction crew, Ed Sheeran, Little Mix, Olly Murs, 5SOS, The Vamps, Shawn Mendes, and we think about some edm artist."

"We don't need it. We have Sierra here. She's a dj. We can play edm summer playlist in there. I think it will be great if the festival held until the night. And directioners that will recording with us can join the charity."

"When you have that idea, Fandra?" tanya Sierra.

"Just let my wild ideas going on."

"I'll discuss about it with Syco." Vanessa pergi keluar studio.

"You're unbelievable!" seru Ed.

"Thank you." ujarku tersenyum.

Kami semua kembali ke pekerjaan kami di awal. Harry terlihat serius dengan lembaran kertas di hadapannya. Louis dan Liam sibuk dengan macbook-nya masing-masing. Aku dan Niall sibuk dengan menggonta-ganti kunci gitar. Julian dan Sierra sibuk di papan elektronik mereka. Dan yang lainnya sibuk dengan alat musik serta kertas masing-masing.

SomedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang