day 28

154 22 0
                                    

Malam tiba, beberapa balon helium raksasa yang bercahaya menerangi area camp secara melingkar. Malam ini khusus untuk One Direction. Mereka akan tampil beberapa lagu. Up All Night, Live While We're Young, Happily, Clouds, dan Drag Me Down. Tentu saja dengan band mereka.

Aku mengambil gitarku yang sudah aku taruh di dalam tenda. Aku satu tenda dengan Vanya, Lisa, Roni, dan Sierra. Aku kembali ke kerumunan yang mulai sepi karena beberapa orang sudah kembali ke tendanya masing-masing. Aku melihat Niall sedang memainkan gitarnya.

"Little Things?" tanyaku duduk di sebelahnya.

"Want to sing together?" tanyanya.

"Sure." kataku.

Harry, Liam, dan Louis ikut duduk melingkari api unggun. Kami menyanyikan Little Things bersama. Vanya dan Rey duduk berhadapan denganku dan Steven tentunya ia duduk di kiriku.

Lisa, Roni, dan Sierra menyusul saat kami sampai di pertengahan lagu. Kami bernyanyi bersama entah sampai berapa lagu.

Saat satu persatu orang kembali ke tendanya, Steven malah mengajakku ke pinggir danau. Kami duduk di bangku yang ada di sana.

"Kita ngapain ke sini?" tanyaku.

"Fan-"

"Hm?" gumamku tanpa menoleh.

"Masih ingat dengan pengakuanku sebelum aku pergi ke Australi?" tanyanya.

Seharusnya aku tak ikut dengannya ke danau. Pertanyaan yang selalu kuhindari sejak dulu. Pertanyaan yang selalu membuatku diam terpaku.

"Kau mendengarkanku, bukan?" tanyanya lagi.

"Ya." jawabku.

"Lalu?"

Jujur, aku bingung harus menjawab apa lagi. Apa jawabanku kurang jelas waktu itu?

"Steven, dengerin aku dulu, ok? Jangan sela aku selama aku ngejelasin semuanya."

Steven mengangguk.

"Prinsip seseorang itu tidak bisa diubah. Sama halnya denganku. Prinsip aku untuk tidak berpacaran itu salah satu rencana hidupku, Steven. Kau mau menyukaiku atau apapun aku tak masalah. Dan satu lagi, aku tidak ingin merusak persahabatan kita. Ada Rey dan juga Vanya. Jangan sampai kita mengabaikan Vanya dan Rey. Cinta tidak harus memiliki, Steven. Kau menganggapku milikmu aku tak masalah. Kita tidak memerlukan status itu. Kau bisa mengerti?"

Aku yakin Steven merasakan sakit. Bisa kulihat dari matanya. Aku 100% wanita normal yang menyukai lawan jenis. Tapi aku lebih memilih berteman dibanding berpacaran. Aku sendiri tidak tahu siapa yang sedang kusukai sekarang.

"Steven?"

"Ya. Tak masalah."

"Let me hug you." kataku merentangkan tangan.

" kataku merentangkan tangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia memelukku sangat erat.

"I don't want to lose you. You're mine."

Aku hanya tersenyum.

"Aku kembali ke Indonesia." ujarnya saat aku melepas pelukannya.

"What?"

"Aku pulang ke Indonesia, Fandra."

"Benarkah? Itu artinya kami tidak akan kesepian lagi."

"Kalian atau hanya kau?"

"Tentu saja kami semua, Steven." kataku.

*****

Siang ini Vanya, Steven, dan Rey pulang ke Indonesia. Aku akan sangat merindukan mereka. Aku akan berada di sini sekitar 2 minggu lagi.

"Take care yourself, Fandra." ujar Steven.

"You too." kataku.

"Don't forget to send me email and skype me." kataku pada Rey.

Rey hanya mengangguk.

"Hey, ada apa dia skype denganmu?" tanya Steven.

"Pelajaran sekolah, Steven."

"Kenapa tidak aku saja?" tanya Steven.

"Memangnya kau di kelas sosial?" tanyaku.

Steven hanya menggeleng.

"Ok. See you in two weeks, guys!" seruku.

Mereka pergi dengan mini bus yang disediakan panitia untuk sampai ke bandara.

"Who says you will be in here two weeks?" tanya Vanessa menghampiriku.

"What do you mean?" tanyaku.

"We continue in the car." jawabnya.

Aku hanya mengangguk dan masuk ke dalam mobil dengan Vanessa. Niall diusir Vanessa karena kami membutuhkan waktu untuk berbicara berdua. Niall menggerutu tapi ia tetap menurutinya.

"Sony interested with your talent. They want you to stay in here. They want your another lyrics and songs. And Syco wants you to be one of them singer. Would you like it?" tanya Vanessa.

"What?" tanyaku dengan wajah datar.

"They will give you facility in here if you want to stay in here. And we open wide the door if you want to join with us."

"But I'm just high school student. I have to finish my school first."

"Yes, you can finish your high school. Then, you can continue your study in here. You have schoolarship from us."

"Are you kidding me?" tanyaku masih tidak percaya.

"Royal Academy of Music waitinh for you."

"I will discuss it with my parents."

"Sure."

SomedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang