"Suatu hari nanti, kita akan bertemu lagi. Entah dimana itu, yang pasti aku meyakininya"
Ini sudah dua tahun lewat tujuh bulan sejak ia pergi dari tanah kelahiran gadisnya, ah mungkin lebih tepat disebut mantan gadisnya. Banyak hal berubah, semua tentu tak lagi sama. Keputusan yang diambilnya, apakah sekarang ia menyesalinya? Jika iya mungkin kalimat bahwa penyesalan selalu kau dapatkan diakhir cerita pantas untuknya.
-D A N D E L I O N-
Ia mencoba membuka kedua kelopak matanya yang masih terasa berat karena rasa kantuk. Ia berusaha beradaptasi dengan sinar mentari yang masuk dari celah gorden kamarnya. Tidur larut malam lalu bangun di siang harinya memang menyenangkan disaat hari liburnya dan itu bisa dikatakan merupakan hobi dari pemuda berdarah Chinese ini.
Lelaki itu sudah sadar sepenuhnya. Namun, tubuhnya masih berbaring dan kedua iris-nya masih menatap ke atas langit-langit kamarnya. Enggan bangun, masih malas, batinnya. Matanya terus memperhatikan langit-langit kamar yang didominasi warna putih. Terus memperhatikan sampai tiba-tiba sebuah perasaan sakit sekaligus rindu menyelimuti dirinya.
Kenangan itu, saat ia masih disana bersamanya membuat rindu dan teringat akan seseorang. Sekilas ia melirik ke nakas disamping tempat tidurnya, tepatnya pada sebuah kalender yang ditandai olehnya. Pagi ini tanggal 30 Mei mengingatkannya pada seseorang yang merupakan bagian dari salah satu grup idol ternama-Girls' Generation, mantan kekasihnya dulu.
Luhan tersenyum miris. Dulu, ia yang meninggalkannya. Dulu, ia yang mencampakannya. Namun rasa rindu yang menyerangnya sangat jelas dan nyata ketika mengingat gadis yang dijuluki goddes itu. Apa ini yang disebut dengan karma? Karma karena telah membuat gadis visual Girls' Generation menangis dan sakit hati.
Saat sedang sibuk berpikir—walaupun sebenarnya, ia enggan memikirkan masa lalu karena katanya membuang-buang energi dan membuat hatinya sakit—angin di luar berhembus cukup kencang sehingga salah satu jendela kamarnya yang memang tak terkunci rapat terbuka. Dengan langkah pelan ia berjalan mendekat menuju jendelanya dan saat angin yang lembut menerpa wajahnya ia pun refleks menutup matanya. Lalu ketika kedua matanya terbuka kembali, dilihatnya kelopak bunga-bunga dandelion yang berterbangan memenuhi langit.
Ia tertegun.
Baginya, bunga dandelion itu bunga paling rapuh. Tertiup angin sedikit, kelopaknya langsung terbang dan pergi entah kemana. Tidak punya warna yang menarik juga tidak memiliki wangi yang harum seperti mawar atau bunga semacamnya. Bunga yang paling tidak cocok dengan kepribadian dirinya-ceria dan penuh semangat. Namun, itu pemikirannya dulu. Karena setelah melihat dandelion. Ia jadi kembali teringat pada sosok yang ia rindukan.
Yoona-nya, kalau ia masih bisa menyebutnya begitu.
-D A N D E L I O N-
Saat itu, mereka berdua sedang berjalan bersama di sebuah taman yang cukup sepi untuk pulang ke dorm masing-masing. Tentu ini merupakan sebuah resiko tersendiri bagi seorang idol yang menjalani hubungan tanpa diketahui publik.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLOWERS FOR YOU
FanfictionAku kembali dengan bunga-bunga di tanganku❁|❁"Setiap bunga menyimpan makna tersirat dalam kelopaknya. Menyimpan rahasia pada tangkainya. Menimbun perasaan dalam semerbak aromanya. Karena itu semua hal yang tak sempat terucap, kusampaikan dengan bung...