"Bagiku kau adalah cahaya yang mengenaiku bahkan disaat duniaku dipenuhi kegelapan. Kau bagaikan mimpi indah, aku tak ingin bangun lagi setelahnya."
-VERONICA-
"Changwook-oppa, kau darimana?,"Yoona menatap pria itu dengan tatapan kesalnya. Bibirnya mengerucut menggumamkan umpatan pada sosok yang baru saja tiba diruangan miliknya.
"Maafkan aku nona muda-,"
"Yoona!" potongnya cepat. "panggil aku Yoona,"
"Tidak bisa-,"
"Ayolah, sekali ini saja," ujarnya keras kepala-akhir-akhir ini Yoona makin tak bisa mendengarkannya memang.
"Tetap saja aku tak diizinkan melakukannya, kau adalah majikan-,"
"Aku bukan majikanmu Changwook-oppa! Panggil aku Yoona!"
"Tapi-,"
"Kubilang Yoona!,"
Changwook menghela napas kemudian berkata, "Yoona,"
-VERONICA-
Ji Changwook hanyalah pengawal putri semata wayang pemilik Im Corp, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi. Ayah Changwook telah meninggal saat ia masih berada dalam kandungan, sedangkan ibunya kebetulan telah menjadi pengasuh Yoona sejak gadis itu masih kecil karena kesibukan kedua orang tuanya. Usianya terpaut tiga tahun diatas Yoona, ia bagaikan sosok seorang kakak yang selalu Yoona idamkan, mungkin itu sebabnya ia ditunjuk sebagai pengawalnya untuk melindungi gadis itu sejak lima tahun yang lalu.
Changwook masih bingung kenapa Yoona terkadang terlihat kekanakan. Ia suka merengek manja pada Changwook. Dan lebih aneh lagi karena Yoona hanya melakukannya saat berdua dengan Changwook jadi tak pernah ada yang tahu tentang sikap gadis itu, dan ketika gadis itu berhadapan dengan orang lain ia akan berubah seratus delapan puluh derajat menjadi sosok dewasa yang membuatnya terkagum-kagum. Ah, tidak ia bukan sekedar kagum tapi juga suka-atau bahkan ia jatuh cinta sejak dari awal ia melihat iris madu itu.
Pluk. Changwook merasakan sesuatu membasahi kepalanya dan ketika ia mendongak, butiran putih berjatuhan dari langit dengan banyaknya. Salju pertama telah datang, membekukan atmosfer disekelilingnya.
"Changwook-oppa," Yoona menerjang tubuh yang baru saja masuk ke ruang kamarnya.
"Kau kemana saja bodoh! Apa kau tak tahu bahwa diluar sana salju sedang turun?," ia terisak didada pria itu, Changwook hanya terdiam menatap surai coklat yang bergerak dimainkan angin yang menyelinap dari jendela yang terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLOWERS FOR YOU
FanfictionAku kembali dengan bunga-bunga di tanganku❁|❁"Setiap bunga menyimpan makna tersirat dalam kelopaknya. Menyimpan rahasia pada tangkainya. Menimbun perasaan dalam semerbak aromanya. Karena itu semua hal yang tak sempat terucap, kusampaikan dengan bung...