"Kau adalah orang yang berharga untukku."
-FEVERFEW-
Dihadapan Fevervew yang merekah. Terhampar keindahan, memberi kesan mungil menggemaskan, mengunci setiap mata untuk tak beralih darinya. Fevervew, ia bukan sekadar tumbuhan herbal yang tumbuh liar, ia menghasilkan sejuta manfaat bagi orang-orang yang mau tahu tentang dirinya.
"Oppa, kau suka bunga? Jika iya, bunga apa yang paling kau sukai?"
Dengan wajah polos dan mata yang berbinar-binar, gadis kecil itu menunggu jawaban. Orang yang ditanya justru hanya tersenyum, membuat gadis kecil itu semakin penasaran.
Saat itu Yoona masih berumur sembilan tahun. Banyak hal yang ingin ia ketahui. Mereka tumbuh bersama karena rumah mereka yang berdampingan. Yoona menganggap Leeteuk sebagai kakaknya, begitupun Leeteuk yang selalu menganggap Yoona adik kecilnya yang menggemaskan.
Pada suatu hari, sebuah harapan terucap. "Oppa, aku ingin menjadi idol sepertimu," katanya.
Leeteuk yang mendengar itu hanya diam. Ia senang karena sekarang, orang yang ia anggap adik kecilnya yang berharga sudah memiliki tujuan. Tapi disisi lain ia merasa sedih. Karena setelah ini -mungkin- Yoona mengalami berbagai hal yang sulit. Mengingat betapa kerasnya dunia entertaiment yang akan digelutinya.
-FEVERFEW-
Sekarang, umur Yoona sudah empat belas tahun tahun lewat lima bulan. Akhir-akhir ini Yoona harus sering pergi untuk berlatih karena ia telah resmi menjadi trainee sejak beberapa tahun lalu. Ia menjadi trainee SM Ent, tempat dimana Leeteuk dan grupnya bernaung. Yoona sangat senang dengan itu, karena sekarang ia menjadi selangkah lebih dekat dengan impiannya.
Saat Leeteuk tidak ada jadwal, ia selalu mampir ke tempat para trainee berlatih. Mencari keberadaan Yoona. Jujur, ia merindukan suara cempreng nan imut dari pecinta makanan itu.
Ketika sampai disana, Leeteuk langsung disambut, "Oppa!" panggil gadis itu ceria sambil melambaikan tangannya.
"Hi Yoona-ya, bagaimana kabarmu?" ia menaruh beberapa cemilan kesukaan Yoona didepannya.
"Aku baik, tapi sedikit melelahkan hari ini." Ia mencoba tersenyum.
Leeteuk menaikkan alisnya. "Apa yang kau sembunyikan dariku Yoona-ya?"
"Tidak ada. Aku hanya kelelahan saja." Yoona mengambil beberapa camilan didepannya.
"Jangan berbohong, kau pikir berapa lama aku mengenalmu, ha!" ujarnya sedikit membentak gadis yang sudah ia anggap adik sendiri itu.
"Oppa~" setetes kristal bening turun dari mata Yoona. "Mereka bilang aku tidak punya bakat. Aku tidak begitu baik dalam bernyanyi dan tarianku juga biasa-biasa saja, hiks. Apa aku tidak akan pernah merasakan debutku?" Isak Yoona semakin keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLOWERS FOR YOU
FanfictionAku kembali dengan bunga-bunga di tanganku❁|❁"Setiap bunga menyimpan makna tersirat dalam kelopaknya. Menyimpan rahasia pada tangkainya. Menimbun perasaan dalam semerbak aromanya. Karena itu semua hal yang tak sempat terucap, kusampaikan dengan bung...