[45] WHITE CARNATION

452 49 5
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Bisakah aku meminta waktu sedikit lebih lama lagi?"





-WHITE CARNATION-





Wajah putih itu terlihat sangat pucat, tak secerah biasanya. Bibirnya yang dulu semerah buah delima sekarang terlihat pucat dan kulitnya mengelupas.

Kira-kira sudah hampir tiga bulan lamanya ia mendekam di ruangan bercat putih monoton. Bau obat sudah menjadi teman akrabnya.

Makanan yang terasa hambar tak lagi dipedulikan. Kunjungan orang-orang terdekat seperti sahabat-sahabatnya, yang silih berganti efeknya tak lagi terasa.

Harapan hidupnya kian menipis seiring waktu yang dilaluinya.

"Yoona-noona?" Seorang lelaki berambut blonde berjalan mendekati ranjang pasien bernama Yoona itu.

Wajahnya terlihat lelah- sayu memandang gadis cantik bermanik madu di hadapannya. Rambut blonde yang biasanya tertata rapi nampak berantakan. Namun saat berada sangat dekat dengan gadis bernama Yoona itu, wajahnya bersemangat.

"Tao-ya, kau datang. Terima kasih."
Lelaki tampan yang dipanggil Tao itu mendekati Yoona.

"Aku membawakan bunga lagi untukmu." Tao beralih ke meja kecil yang terletak di sebelah kiri tempat tidur Yoona.

Mengambil vas bunga yang berisi bunga yang sudah tampak layu dan menggantinya dengan bunga yang baru ia bawa hari ini.

"Tadi aku bertemu dengan Yuri-noona dan Sooyoung-noona, mereka minta maaf karena tidak bisa datang sekarang. Mungkin nanti malam." Yoona mengangguk maklum.

Dia merasa senang karena masih memiliki sahabat yang menyayangi dirinya.

"Kau tahu apa nama bunga ini?" Tao melirik Yoona.

"Aku tidak tahu." Yoona menggeleng lemah. Dirinya tidak hafal nama-nama bunga, berbeda dengan Tao yang ibunya merupakan seorang florist.

Tao tersenyum lembut pada sosok gadis cantik itu. Mengistirahatkan sejenak tubuhnya pada kursi empuk di sebelah ranjang.

"Carnation flower atau kau bisa menyebutnya dengan bunga anyelir. Diantara bunga yang lainnya, ibuku paling menyukai bunga ini dan aku pun sangat menyukai bunga ini-terutama yang berwarna putih."

"Kenapa kau menyukainya? Bukankah bunga ini kelopaknya sangat sederhana begitu pula dengan baunya? Berbeda dengan bunga matahari atau bunga mawar yang mencolok?"

FLOWERS FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang