"Aku tidak berjanji untuk menyelesikan semua permasalahanmu. Tapi—"
'Tinggal sedikit lagi...'
Sedikit lagi. Sebentar lagi...
Gadis itu, Yoona tersentak. Ia terkejut mendengar suara raungan yang cukup besar diiringi dengan suara petir yang keras itu. Jantungnya berdegup tak beraturan. Peluh menetes melewati pelipisnya. Kedua tangan dan kakinya bergetar ketakutan, ini salahnya karena memasuki kawasan hutan terlalu dalam–padahal niat awalnya hanya berkeliling kebun neneknya yang berada di pinggir hutan.
Yoona menarik nafasnya dalam-dalam lalu membuangnya dengan pelan. Sengaja merilekskan dirinya dan mengumpulkan segala tekad dan keberanian. Dan ia pun mulai melangkah menuju sumber suara dengan pelan.
Grrr.
Suara semakin dekat, otomatis suara itu semakin menakutkan. Mengalahkan menggelegarnya suara petir yang sibuk menyambar bumi. Mendengar suara itu, Yoona seketika menghentikan langkahnya. Tiba-tiba saja nyalinya menciut.
Namun, rasa penasarannya melebihi rasa takut yang menyerangnya. Ia pun kembali menarik nafas dan membuangnya. Tangannya mengelus-elus dadanya guna menenangkan dirinya dan meminimalisir rasa takutnya, kembali melanjutkan perjalanannya.
Kini, ia sudah berada di depan sebuah pohon eucalyptus regnans yang ia perkirakan mungkin tingginya lebih dari 60 meter. Yoona dengan ragu-ragu mendekati batang kokoh pohon besar itu. Namun, pergerakannya terhenti saat ia melihat sesuatu yang tersembunyi di baliknya. Seekor serigala hitam besar terbaring dengan darah yang bersimbah mengelilingi kaki belakangnya. Tentu ia terkejut, melihat serigala hitam yang meraung sakit, luka itu pasti menyakitinya.
Tanpa ia sadari, Yoona berjalan mendekatinya. Lalu menjongkokkan diri menyelaraskan tinggi mereka. Entah apa, kali ini ia merasa tidak takut sama sekali. Meskipun mereka berjarak tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh. Yoona melupakan larangan neneknya untuk tidak mendekati hewan buas.
Yoona menatap lekat serigala yang tengah tertunduk. Yoona bisa mendengar dengan jelas nafasnya yang berat dan besar itu. Ia melihat luka pada bagian kaki sang serigala. Saat tangan Yoona akan meraih kakinya, guna menghentikan perdarahan itu. Seakan terkejut, serigala itu menggeram dengan menyeramkan seolah memperingatkan Yoona untuk tidak menyentuhnya.
"Tenanglah, aku tidak akan menyakitimu. Aku hanya akan menghentikan perdarahannya." Serigala itu diam seolah mengerti dengan apa yang baru saja gadis itu katakan.
Yoona merobek ujung dress putih yang dipakainya, menggunakannya sebagai perban dan melilitkannya dengan rapi. "Nah, dengan begini darahnya akan berhenti."
KAMU SEDANG MEMBACA
FLOWERS FOR YOU
FanfictionAku kembali dengan bunga-bunga di tanganku❁|❁"Setiap bunga menyimpan makna tersirat dalam kelopaknya. Menyimpan rahasia pada tangkainya. Menimbun perasaan dalam semerbak aromanya. Karena itu semua hal yang tak sempat terucap, kusampaikan dengan bung...