[10] WHITE ROSE

937 89 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Kelakuan konyolku mungkin membuatmu tak yakin padaku, tapi ketahuilah cintaku tulus hanya untukmu."






-WHITE ROSE-






"Jadi, kapan kita akan pergi ke rumahku untuk memperkenalkanmu pada orang tuaku, hm?" tanyaku seraya tersenyum jahil pada seorang gadis yang sibuk membetulkan flower crown dikepalanya.

"Bercandamu tak lucu oppa!" balasnya bersiap memukulku.

"Tapi dengan pakaianmu yang seperti ini kau sudah seperti mempelai wanitaku saja." aku kembali tersenyum jahil. Entah mengapa melihat Yoona yang ekspresif adalah suatu kesenangan tersendiri bagiku.

"Ya! Saat ini kita akan melakukan pemotretan yang bertemu pernikahan." Yoona mengerucutkan bibirnya.

"Aku tahu." Ucapku seraya mengacak surainya. "Oppa! Kau merusak tatanan rambutku."

"Kau tetap terlihat cantik. Aku jadi ingin membawamu ke altar setelah ini."

"Oppa! Bisakah kau hentikan leluconmu. Disini banyak staf yang berlalu lalang, apa kau tidak merasa malu?"

"Itu bukan lelucon. Lagipula aku punya seribu rasa malu. Hilang satu tak masalah, aku masih punya sembilan ratus sembilan puluh sembilan." Cengirku pada Yoona, sedang gadis itu memilih diam dan tidak mendebatku lagi karena ia malah mengacuhkanku.

"Baiklah, Yoona-ya aku hanya bercanda tadi. Ayolah jangan mengacuhkanku. Aku benci diacuhkan olehmu." Bohong. Ucapanku tadi sebenarnya bukan sekedar candaan.

Yoona tertawa. "Hahaha oppa! Kau lucu sekali, aku sedang mencoba kemampuan aktingku tadi. Ternyata berhasil, aku memang seorang pro."

"Ya kau-" baru saja aku berniat meraihnya. "Siwon-ssi, Yoona-ssi, harap segera ke lokasi pemotretannya akan segera dimulai.

"Nde." Jawab kami kompak.

"Ayo oppa." Yoona berjalan didepanku.

Yoona dengan gaun putihnya yang menjuntai memanjang dibelakangnya. Gaun itu sangat pas ditubuhnya yang ramping. Sederhana namun sangat elegan-ciri khasnya. Rambut panjangnya yang bergelombang dibiarkan terurai, sebuah flower crown terpasang dikepalanya. Cantik-sangat. Ia menyatu dengan baik saat sebuket mawar putih telah berada dalam genggamannya. Aku tertegun beberapa saat sampai panggilan namaku kembali terdengar.

FLOWERS FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang