"Meskipun aku seorang pembuat onar tapi lebih dari yang kau bayangkan, bagiku kau adalah satu-satunya. Aku mencintaimu melebihi yang lain."
-STOCK-
"Sehun, sampai kapan kau mau tidur terus?"
Kyungsoo menghampiri pria yang duduk sambil menelungkupkan kepalanya ke meja, punggungnya naik turun mengartikan dia sedang tertidur lelap. Kyungsoo menggoyang tubuh itu dengan pelan, membuatnya sedikit membuka matanya.
"Pelajaran guru Kim sudah selesai," katanya sambil menatap jendela, ia melihat Sehun mengucek-ngucek matanya, "Hmm..."
Sehun berdiri dan merenggangkan otot-ototnya yang kaku, ia menatap Kyungsoo dengan pandangan malas. Kyungsoo tersenyum penuh arti, "Sehun, kau mendengar pembahasan tugas kelompok tadi kan?"
"Tugas kelompok apa?"
Kyungsoo melipat tangannya di dada, "Kau pasti mendengarnya. Aku yakin,"
Sehun menguap, seperti tidak tertarik. "Terserahmu sajalah. Aku mau ke perpustakaan," Sehun meninggalkan Kyungsoo yang masih meneriakkan namanya.
Dilain tempat, tampak seorang gadis berjalan dengan tegap, matanya menatap lurus kearah depan. Ia menghiraukan tatapan hormat pada semua orang yang telah melewatinya. Rambut coklatnya yang panjang diikat kuda bergoyang kekanan dan ke kiri akibat langkah kakinya. Matanya yang dilindungi kacamata tetap membuatnya bersinar indah. Gadis itu, Yoona wakil ketua dewan siswa berjalan dengan santai menuju perpustakaan.
Ia membuka pintu perpustakaan. Sepi, tidak ada siapa-siapa disini. Dengan tidak ragu ia memasuki perpustakaan tersebut. Mencari buku referensi untuk tugas makalahnya. Ia tidak menatap siswa yang kini tidak jauh darinya. Orang itu adalah adik kelas yang tempo hari mencari masalah dengannya saat masa orientasi beberapa bulan yang lalu. Menurut kabar yang beredar, ia siswa yang tergolong baik dalam akademik maupun non-akademik tapi sangat disayangkan sejak masuk ke sekolah ini tittle troublemaker telah tersemat dibelakang namanya.
Mereka tidak saling berbicara, mata mereka masing-masing sibuk dengan buku yang mereka baca. Terdiam. Tidak ada yang memulai pembicaraan, sampai bel berbunyi dengan keras. Yoona segera berdiri meninggalkan perpustakaan, menghiraukan tatapan lelaki itu yang sama sekali tidak Yoona tangkap artinya.
'Dia sudah pergi. Jadi tinggal aku ya disini? Huh, membosankan. Tidak ada pemandangan yang menarik. Aku hanya bisa menatap kosong kursi yang ia duduki tadi.' Gerutu Sehun dalam hati.
-STOCK-
Hari sudah malam, semua kelas sudah selesai beberapa jam yang lalu. Im Yoona, sebagai wakil ketua dewan siswa, masih berada di sekolah mengerjakan laporan yang harusnya dibuat oleh ketua dewan siswa yang hari ini kebetulan-disengaja sedang absen.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLOWERS FOR YOU
FanfictionAku kembali dengan bunga-bunga di tanganku❁|❁"Setiap bunga menyimpan makna tersirat dalam kelopaknya. Menyimpan rahasia pada tangkainya. Menimbun perasaan dalam semerbak aromanya. Karena itu semua hal yang tak sempat terucap, kusampaikan dengan bung...