"Entah sejak kapan, aku selalu bisa menyadari kehadiranmu di sisiku."
-PETUNIA-
Kim Jongdae atau sekarang akrab dipanggil Chen berjalan dengan langkah lunglai. Tidak pernah merasa selelah dan seletih ini seumur hidupnya. Rasanya seperti kedua kakinya diberi beban berat sehingga ia merasa enggan untuk berjalan lebih jauh. Belum lagi ini adalah musim panas. Teriknya matahari menyengat tubuhnya tanpa ampun.
Ia dan member EXO lainnya baru saja melakukan latihan untuk mempersiapkan full album pertama mereka, setelah sebelumnya mereka debut dengan mini album. Tidak salah memang, ini sudah menjadi hukum alam bagi setiap grup idol untuk mempersiakan semuanya sebaik mungkin menjelang comeback. Terlebih ini adalah full album pertama.
Dalam hatinya, ia merasa senang karena berhasil meraih impiannya hingga sejauh ini. Dan ia juga senang, karena seseorang yang sebenarnya menjadi alasannya bernyanyi juga berada di tempat ini. Ia tidak pernah lupa. Dulu saat mengikuti audisi, ia sempat ragu untuk mengikutinya karena rasa percaya dirinya yang kurang. Kemudian ia hampir berbalik dan tak jadi mengumpulkan biodatanya, disaat itulah orang itu datang.
Ingatkan Chen untuk tidak pernah lupa mengucapkan ucapan terima kasih pada gadis itu. Walaupun saat itu mereka belum saling mengenal. Tapi, gadis itu dapat menangkap raut putus asa diwajahnya dan memberinya semangat juga motivasi untuk meraih impiannya.
'Kau tahu dulu saat aku ikut audisi disini, mereka bilang aku tak punya bakat yang spesial. Tapi, aku tak mau berkecil hati, saat seseorang datang padaku dan menyuruhku berusaha lebih keras lagi untuk impianku.' Gadis itu tersenyum seolah menerawang ke masa lalu.
Chen hanya terdiam di tempatnya memperhatikan gadis itu yang kembali bercerita. Menceritakan pengalaman berharganya pada orang yang bahkan belum dikenalnya.
'Saat-saat itu terasa begitu sulit dan dipenuhi air mata.' Mata madunya mulai berkaca-kaca. 'Ah maaf, aku jadi terbawa suasana. Jadi kau ingin menjadi apa dimasa depan nanti?' ia menoleh kearah Chen.
'Aku ingin bernyanyi.' Jawabnya malu-malu.
'Kalau begitu masuklah ke dalam dan kejar impianmu. Buktikan kau akan debut beberapa tahun lagi.' Ia tersenyum. 'Baiklah aku pergi dulu, pasti manager oppa mencariku. Good luck.' dan berjalan menjauh dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLOWERS FOR YOU
FanfictionAku kembali dengan bunga-bunga di tanganku❁|❁"Setiap bunga menyimpan makna tersirat dalam kelopaknya. Menyimpan rahasia pada tangkainya. Menimbun perasaan dalam semerbak aromanya. Karena itu semua hal yang tak sempat terucap, kusampaikan dengan bung...