"Aku hanya ingin melihatmu, menggenggam tanganmu, dan mengatakan bahwa aku mencintaimu. Setiap waktu sampai salah satu dari kita tidak ada lagi di dunia ini."
-AMARANTH-
"Chanyeol. Keluarlah. Kami menunggumu." Seseorang menggedor pintu kamarnya dari luar. Tidak. Lagipula untuk apa ia datang ke acara yang sama sekali ia tak tahu, apa tujuannya.
"Chanyeol. Suho-hyung akan marah jika kau tak datang." Sekali lagi lelaki di luar sana berucap. "Cepatlah bersiap." Pinta lelaki itu pelan membuatnya membingkai senyum nan tipis begitu mendengar perkataan temannya.
Memang apa pedulinya jika Suho marah?
Apa ia akan takut?
Sekalipun Suho akan memukulinya seperti biasa, memang kenapa?
Lakukan saja. Ia sudah tak peduli lagi.
"Chanyeol." Suara lelaki berambut merah itu terdengar mulai tak sabar. "Cepatlah keluar!"
"..."
"Atau aku akan mendobrak pintumu dan menarikmu keluar!"
"Ck." Dengan segera ia bangkit dari kursinya, berjalan cepat menuju pintu rumah berwarna coklat tua itu dan membukanya. "Apa maumu, Baek." Ucapnya jengkel.
Hampir saja Baekhyun berteriak ingin memakinya, namun niatan itu mendadak musnah begitu mendapati sahabatnya, berdiri di hadapannya dengan tampang yang sangat menyedihkan. Setidaknya itu yang bisa Baekhyun ucapkan dengan kata-kata.
"Cepatlah ganti bajumu dan bersiap, Chanyeol." Baekhyun berucap lemah.
"Di luar hujan." Chanyeol membalasnya singkat. Berbalik dan berjalan memasuki kamarnya.
Baekhyun hanya terdiam menatap lelaki itu. Untuk kali ini, Baekhyun ingin melihat sahabatnya tersenyum lagi.
Langit terlihat sangat gelap, seakan merefleksikan perasaan sesak yang ada. Air hujan jatuh dengan deras di atas tanah, seakan menggambarkan airmata yang mengalir di pipi mereka. Angin berhembus kencang, seakan melukiskan betapa mereka terus bertanya-tanya, kenapa takdir harus berakhir seperti ini.
Chanyeol yang baru saja datang bersama Baekhyun hanya terdiam. Menatap sekitar dari sudut matanya. Terdiam menggenggam payung hitam yang tadi ia gunakan bersama Baekhyun. Menyangganya agar air hujan tak lagi menetes di atas tuxedo hitam yang telah ia persiapkan sejak kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLOWERS FOR YOU
FanfictionAku kembali dengan bunga-bunga di tanganku❁|❁"Setiap bunga menyimpan makna tersirat dalam kelopaknya. Menyimpan rahasia pada tangkainya. Menimbun perasaan dalam semerbak aromanya. Karena itu semua hal yang tak sempat terucap, kusampaikan dengan bung...