Menjamu Harapan

252 15 0
                                    

[Tue, June 14th 2016

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Tue, June 14th 2016. 10:35 p.m]

Di bis yang sama dan kota yang sama,
Terlihat deret barisan kursi yang panjang.
Hiruk pikuk kota yang semakin melekat,
Membuat diri begitu penat,
Hingga nafas ini terasa mencekat.

Entah sampai kapan aku dapat bertahan menunggu di dalam bis ini,
Menanti dalam senggama waktu agar sang senja segera mengurai menjadi esok hari.
Rasanya tubuh dan perasaanku mulai lelah.
Namun aku tetap berusaha untuk merangkai asa dan bahagia; tentu saja demi kita.

Bukan kuingin menyerah atau pasrah,
Aku hanya sering kali bertanya tanpa suara.
Apakah rinduku akan berbuah hadirnya?
Apakah semua yang kupertaruhkan akan menjadi akhir indah?
Dan akankah, tungguku menuntunnya padaku pulang?

Ah! Sepertinya itu tidak mungkin.
Aku selalu menunggu kehadiranmu di sini.
Tapi kau masih menyelinap dalam bayang kabut semi.
Sungguh mempertahankanmu itu bagai memeluk kaktus berduri tajam.
Menyakitkan memang,
Karena dalam tiap peluk yang kurasa; sukma ini seolah terbuai pada tingginya harapan akan hangat.

Katakan padaku!
Apa yang kini harus aku lakukan?

Sudah lebih dari seratus purnama aku menantimu, sampai tunggu ini pecah menjadi kepingan lara.

Ditemani ringkihan senja, aku hanya sanggup termenung.
Menanti belahan jiwa yang entah kapan dia akan datang tuk bergabung.

"Aku takkan menyerah begitu saja,
Karena penantianku tidak akan berbuah sedikit pun tanpa adanya usaha yang kuletakkan di antara beribu harapan dari penantianku", batinku melagu.
Namun itu semua hanya sebuah wacana di kala sosokmu tak kunjung ada.

Kini aku dihadapkan pada beberapa opsi; tetap menantimu atau aku akan menghitung mundur sampai tiba saatnya untuk kehilanganmu.
Entah mana yang lebih sakit, menantimu atau harus melepasmu berlalu.

—Yusnia Binvi, Virgina Rizky, Rizka Rosa, Tamara Sarlita, Adischa, M. Hadi.

Blacklips06 | rad-ind | rizkarosa | tatamaraaa |

adischaaa | Had-ii

Siluet Kata KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang