Ketika bibirmu tak dapat ungkapkan rasa,
Maka biarkan jemari tanganmu yang mewakilinya.
Dalam aksara bisu mudah terselip pusara lara,
Daripada menanggung duka terlalu lama lebih baik menyatulah bersama suka.
Maaf.
Beribu maaf.
Kami hanya mampu meny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Tue, Febuary 14th 2017; 8.01 p.m]
Terdapat tiga ratus enam puluh lima hari dalam setahun, Dengan ukiran kisah yang berbeda setiap waktu, Kutulis semua dalam sebuah catatan kecil tentang kisah aku dan kamu
Di pertengahan Febuari aku berhenti sesaat karena sesak merindu Alunan nada perlahan merasuki seluk hati yang kaku Harusnya, hari ini aku di dekapmu
Tiga ratus enam puluh lima yang tak lengkap Terasa kosong dan hampa tanpa dekapanmu satu hari saja; tanpa harum rambutmu dan tanpa senyum manismu Catatan demi catatan kini kian memanjang Seiring rinduku padamu yang tak pernah padam
Kini di hari yang ketiga ratus enam puluh lima Aku kembali mengukir sebuah kata di atas kertas putih, Mencoba mengadu tentang bagaimana aku yang harus menahan rasa sakit akibat rindu yang tak terungkapkan
Aku hanya bisa menulisnya; bukan mengungkapnya Yang aku tahu bahwa di hari ke-365 ini kamu telah membuat sayat Membuat rindu yang hebat hingga aku tak kuat Tapi aku tau ini cobaan dalam menjalani hubungan
Catatan merah muda ini terasa kian memadat, Aku tahu hari itu akan tiba, Maka kusisihkan beberapa lembar untuk kuukir cerita saat kita bertemu nantinya, Dan saat hari itu pun akhirnya tiba, Hari yang telah takdir tentukan
Takdir, benar adanya Di hari itu pun aku bertemu denganmu akhirnya Dengan rindu yang sejuta rasanya, Mewarnai kembali hatiku dengan senyum manismu yang kudamba
Terdapat tiga ratus enam puluh lima hari dalam setahun Bagaimana mudah hati sepakat dengan kejamnya rindu yang menggorok kalbu? Bagaimana mungkin hati seiya melantunkan alunan syahdu?
Memanglah mudah hati sepakat dengan pilu, menggantungkan rindu berlumus kasih yang mengagumi kelu
Terdapat tiga ratus enam puluh lima hari dalam setahun Tak banyak yang dapat kuperbuat, secarik kertas tak selaras dengan pena di depan paras Sajak-sajakku pun tak mampu melukis pergulatan panjang Dan sajak-sajakku pun tak mampu bercerita perihal risalah luka dan derita
Terdapat tiga ratus enam puluh lima hari dalam setahun Terima kasih atas waktu panjang yang telah kita ukirkan, Terima kasih atas desak rintang
Akan daku dengar decak menjilat waktu Akan daku lihat tarian api membakar rindu Dalam tiga ratus enam puluh lima hari yang telah berlalu
