[Thu, May 19th 2016. 8:24 a.m]
Di ujung remang malam,
Cahaya kunang-kunang menyelinap di antara bintang.Kepakan sayapnya terdengar resah,
Seolah ada rindu yang tersimpan hangat di sana.Mencoba tuk menyalurkan rasa gelisah,
Tapi hanya terdiam sendu menyesap sisa senja.Saat ini yang ada hanyalah kepakan kupu-kupu tanpa warna.
Mereka terbang dan menari seolah memang di sanalah tempat ternyamannya.Pikiranku berkelana jauh,
Ke masa di mana kepakan kupu-kupu itu menjelma menjadi rindu,
Bukan sekedar pilu tanpa temu.Ingin kubunuh rasa sepi yang menggelayut,
Mengepak indah bersama kupu-kupu yang ria tertaut,
Bukan sekedar kupu hitam putih dengan kepakan semu.Sepi seakan tak ingin beranjak.
Kepakan semu nan kelabu seolah menjadi hampa yang beriak.Ingin kuganti sayap kelabu menjadi warna pelangi.
Dan membiarkan kupu terbang indah di gelapnya langit.
Membawa setumpuk rindu yang sudah tak terbendung lagi.-Rizka Rosa, Tamara Sarlita , Shinta Novelisa
KAMU SEDANG MEMBACA
Siluet Kata Kita
PoetryKetika bibirmu tak dapat ungkapkan rasa, Maka biarkan jemari tanganmu yang mewakilinya. Dalam aksara bisu mudah terselip pusara lara, Daripada menanggung duka terlalu lama lebih baik menyatulah bersama suka. Maaf. Beribu maaf. Kami hanya mampu meny...