Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Wed, October 13th 2016, 00.10 am]
Dalam kelam yang semakin menghitam.
Kecuali pejuang - pejuang kecil yang mempertahankan adanya cahaya.
Walaupun mereka sendiri sadar, raksasa pekat yang terlalu melahap banyak ruang itu sangat sulit dikalahkan.
Mereka tetap setia menyala, selayaknya menggambarkan semangat yang tetap berwujud terang.
Walau sekali lagi, hanya terang setitik karena terlalu rakusnya malam.
Kegelapan yang tidak ada artinya. Namun setitik cahaya pun tak sanggup mengganggu.
Selama itu mereka terjaga dalam malam.
Dan hari-hari mereka bersabar menghadapi kegelapan malam.
kegelapan bukan hal yang di takuti.
Karena mereka sudah terlalu sering melihat gelap.
Berjuang dalam gelap.
Menyalakan secuil cahaya.
Berdoa semoga cahaya yang di nyalakan tidak padam.
Namun...
Cahaya yang di nyalakan sang pejuang padam.
Semua menjadi gelap gulita,
Menyisakan kegelapan yang membutakan, tak lagi ada cahaya yang menerangi malam itu.
Yang bisa dilakukan hanyalah menunggu
Menunggu hingga sang fajar datang,
menggantikan kegelapan dengan cahaya yang amat terang benderang.
Ahmad Sulton G, Firyal Nazhifa, Putri, Virgina Rizky Adinda
KAMU SEDANG MEMBACA
Siluet Kata Kita
PoetryKetika bibirmu tak dapat ungkapkan rasa, Maka biarkan jemari tanganmu yang mewakilinya. Dalam aksara bisu mudah terselip pusara lara, Daripada menanggung duka terlalu lama lebih baik menyatulah bersama suka. Maaf. Beribu maaf. Kami hanya mampu meny...
