Sendiri

88 8 0
                                    

[Wed, October 5th 2016, 21: 24 pm]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Wed, October 5th 2016, 21: 24 pm]

Seorang, berdiri di tengah - tengah hamparan yang begitu rendahnya. Hanya bagian dariku saja yang membuatku tak terlalu kesepian. Walau pada kenyataannya, perasaan ini tak pernah terisi penuh.

Kulihat matahari dan bulan dengan begitu jelas. Seolah mereka terbit hanya untuk menemaniku sejenak, bergantian. Namun kau tahu, mereka terlalu jauh dariku. Jika aku inginkan, mereka tak bisa segera datang menjemputku.

Kadang setiap malam aku diam-diam mencuri waktu demi merenungi diriku sendiri.
...........................................
Ahhh begitu malangnya,
Sendiri, masih sendiri.

Aku masih jadi pelanggan setia, menonton bulan dan sinar matahari yang sedikit menyilaukan mata ,
Walau pun ada banyak pedagang asongan yang menjajakan cinta kepadaku, aku tetap tak sudi.
Kemurnian cinta bukan barang jajanan!

Entah berapa kali aku mendengar cibir juga bujuk rayu,
Jutaan kata sarkas nan skeptis hadir menertawakan kesetiaanku pada tunggu.
Namun kututup rapat kedua telingaku, juga kuhujami sela hatiku dengan penghilang luka,
Aku masih meyakini satu hal,
Meski matahari dan bulan hanya muncul sejenak dan tak kan datang secepat yang kuharap ketika kubutuh, namun mereka tetap di sana sampai kutemukan apa yang kutunggu.

Bodohkah aku karenanya?
Mungkin, tidak ada yang pasti selain kesendirian ini.
Meski lelah mengajak berhenti untuk menutup diri, ada setitik sepi yang menghangatkan diri ini.
Mungkin, kini aku telah terbiasa dengan sendiri.
Sendiri sambil tetap menunggu.

Ahmad Sulton G, Dwi Surya Ananda, Tamara Sarlita,

AhmadSulton_Gdwisuryaananda | tatamaraaa

Siluet Kata KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang