Pulanglah, Sayang

210 16 0
                                    

[Thu, July 21st 2016

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Thu, July 21st 2016. 10:28 p.m]

Ada sekat antara fajar dan senja,
Seperti k i t a
Aku meringis saja.

Jawab aku sekarang!
Kau pasti kembali ke pelukanku, kan?
Kau akan pulang ke hatiku yang telah terpatri menjadi rumah nyamanmu, kan?

Bukan, Sayang
Bukan maksud aku memaksamu untuk pulang.
Hanya saja kunci rumahku ada dalam genggaman tanganmu,
Jika bukan kau yang membukanya; lantas mau siapa?

Aku ingin kau kembali, tapi aku pun tak bisa memaksa.
Memaksa hanya membuatmu semakin jauh dariku.
Akankah kau kembali padaku dan menjalani hari hari seperti dahulu?

Aku merindukanmu.
Merindukan sentuhan lembutmu,
Nyamannya genggaman tanganmu,
Hangatnya dekapanmu membuat aku selalu merasa seperti perempuan yang paling bahagia.

Mungkin salahku dulu.
Meninggalkanmu sendiri bersama kegelapan,
Di saat kamu menganggapku sebagai cahaya,
Di saat kamu merasa aku yang paling berharga,
Dan di saat kamu merasa aku yang akan selalu ada.

Salah!
Aku salah membuatmu menjadi jauh tak tergapai,
Aku salah karena menginginkamu kembali masuk ke dalam cerita hidupku.

Ingin kuteriakkan kata penyesalan atas kepergianmu,
Ingin kumaki diriku dengan ribuan kata kasar.

Aku? Ya, aku.
Aku alasan kepergianmu, kan?
Lucu jika kuingat; kamu adalah bahagiaku dan aku adalah alasan dibalik kepergianmu.

Jemariku mungkin bisa melepaskanmu,
Tapi ikatan antara kita masih enggan terputus,
Ikatan kasat mata yang juga tak sengaja terjalin masih enggan mengurai anyam kenyamanan yang tercipta,
Adakah penjelasan untukku?

Aku tahu perasaanku ini bagaikan kedua hal yang bertolak belakang.
Di satu sisi perasaan ini membawa bahagia untukku,
Namun di sisi lain perasaan ini membawa duka untuk kita berdua.

Walaupun begitu, aku ingin tetap egois atas dirimu;
Mempertahankan kamu,
Perasaan ini kepadamu,
Dan segunung rindu untukmu.

Terlalu sulit bagiku untuk mengabaikanmu,
Melupakanmu yang sudah pergi menjauh membawa semua perasaanku terhadapmu,
Meninggalkanku di sini yang penuh kerinduan akan dirimu.

Kamu tetap dengan pendirianmu, Sayang.
Meninggalkan diriku dengan kenestapaan seorang diri.
Meninggalkan kenangan yang pernah kita cicipi.

Mengapa kau membawa kunci itu?
Jika pada akhirnya kau menutup rapat tanpa memberikan kesempatan kedua bagiku.
Aku hanya mampu berharap bahwa kau akan kembali,
Dan terkuburlah harapanku saat dirimu mengatakan dengan lantang bahwa kau membenciku.

-Rizka Rosa, Virgina Rizky, Tamara Sarlita, Aram Arachy, Azizah, Putri.

rizkarosa | rad-ind | tatamaraaa | Aram_ms | azizahazeha | dryani_

Siluet Kata KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang