I Do

29.8K 1.2K 59
                                    

Kesepakatan pun diambil, mereka akan segera menikah. Yoongi menunjukkan keseriusan besar akan niatnya mempersunting Hyunjung. Satu per satu restu ia miliki. Mulai dari ibu dan adiknya sendiri—yang dengan mudah diperoleh karena mereka sudah mengenal Hyunjung dengan baik.

Lalu Doojoon dan Taehyung. Yoongi mengajak mereka makan malam bertiga untuk membicarakan hal tersebut. Seperti saat meminta dari keluarganya sendiri, restu dari dua saudara Hyunjung juga dengan mudah diperoleh. Bagi mereka, Hyunjung sudah percaya pada Yoongi itu cukup menjadi alasan memberi restu. Lagipula, melihat bagaimana hubungan mereka berjalan selama ini, Doojoon yakin jika mereka memang ditakdirkan bersama satu sama lain.

Yang paling membuat Yoongi gugup adalah saat meminta restu pada orang tua Hyunjung. Ibu kandung perempuan itu begitu lembut, dan hanya dengan mendengar penuturan Yoongi saat meminta restu untuk menikahi putrinya, beliau sudah yakin pada Yoongi.

Sedikit berbeda dengan ayahnya. Walau ayah tiri, Yoongi dapat melihat jika beliau menyayangi Hyunjung seperti putri kandungnya sendiri. Bertanya macam-macam, mulai dari pekerjaan, sampai bagaimana kesiapan Yoongi selain dari sisi perasaan. Sempat berpikir sebentar, tapi restu pun akhirnya Yoongi peroleh.

Langkah selanjutnya yang Yoongi lakukan adalah mempertemukan kedua keluarga. Malam ini, di salah satu restoran Jepang di kawasan Gangnam, Yoongi merancang makan malam yang dihadiri kedua keluarga.

Hyunjung yang duduk di samping Yoongi gugup sekali. Ini makan malam pertama bersama kedua keluarga. Ia memilih lebih banyak diam dan mendengarkan saja rencana yang diinginkan kedua belah pihak.

Mereka memasrahkan konsep sesuai dengan keinginan calon pengantin. Yang menjadi kesepakatan bersama adalah waktu pernikahan dilaksanakan. Pertengahan bulan September, awal musim gugur tahun ini.

"Santai sedikit, Nak," kata ayah Hyunjung mencairkan suasana, "kami tidak sedang menyidangmu."

Hyunjung tersenyum canggung. Perlahan, kegugupannya berkurang. Genggaman tangan Yoongi di bawah meja, candaan Taehyung, obrolan hangat kedua keluarga, semua berhasil membuat Hyunjung jadi lebih santai, dan bisa membaur dengan obrolan mereka.

Sekitar jam sepuluh malam, acara selesai. Mereka pulang, kecuali Yoongi dan Hyunjung yang bilang ingin jalan-jalan sebentar. Cari angin, katanya. Tujuan mereka adalah taman tepi Sungai Han, yang berada di bawah jembatan. Tempat Yoongi melamar Hyunjung minggu lalu.

"Kenapa tidak bilang kalau mau merancang makan malam tadi?" tanya Hyunjung ketika mereka tiba di tempat tujuan. Makan malam tadi, memang Yoongi merencanakannya sendiri tanpa sepengetahuan Hyunjung.

"Hanya tidak mau membuatmu panik selama berhari-hari," jawab Yoongi. "Tanpa kuberitahu saja, kau tadi gugup sekali."

"Kupikir mereka belum tahu dan kau berniat memberitahu mereka bersamaan. Aku gugup, takut juga. Bagaimana kalau mereka tidak setuju?"

"Buktinya mereka setuju, 'kan? Tidak sulit, kok, mendapat restu mereka."

"Mana kutahu kalau ternyata kau sudah mendapatkan restu mereka?"

Yoongi tersenyum tipis. Tangannya meraih puncak kepala Hyunjung dan mengelusnya lembut, penuh kasih sayang. "Yang penting aku sudah mendapatkannya. Sekarang lebih baik kita pikirkan rencana pernikahan kita."

"Benar juga. Kita hanya punya waktu selama musim panas untuk mempersiapkannya."

"Kau mau pernikahan yang seperti apa? Biasanya perempuan punya pernikahan impian."

Hyunjung mencoba mengingat-ingat. Dulu pernah sekali ia memikirkan pernikahan impian, setelah melihat album foto pernikahan kedua orang tuanya. Impiannya saat itu adalah pernikahan seperti orang tuanya.

YoonHyun [Yoongi x Hyunjung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang