Aku sedang ingin menghitung. Hari ini adalah hari ketiga di mana aku resmi menjadi istri Min Yoongi. Kalau kata Yoongi, aku resmi menyandang status sebagai 'Nyonya Min'. Karena sebutan Nyonya sepertinya terkesan tua, aku protes. Yoongi tidak membantah, dan membebaskanku menyebut diriku ini apa. Toh, intinya aku tetap istri Min Yoongi seorang.
Karena rencana bulan madu kami ke Bali terpaksa dibatalkan, maka kami hanya menghabiskan waktu di rumah. Yoongi masih menyita ponselku. Walau begitu, kami tidak sepenuhnya berkutat di rumah. Hari ini, kami pergi ke pantai terdekat dan bersenang-senang di sana.
Tadinya kami mau ke sana kemarin. Tapi karena terlalu lelah dengan malam pertama kami, jadi niatan itu ditunda hari ini. Haha. Mohon maklum. Kami pengantin baru dan baru melakukannya setelah bertahun-tahun berpacaran. Semacam pelampiasan, begitulah.
Usai mandi dan makan malam, Yoongi langsung mengajakku tidur. Katanya, tidak ada acara bagus di televisi dan dia sedang tidak mengijinkanku menonton drama, dan memuji ketampanan aktornya. Kecemburuan Yoongi sedang tinggi-tingginya.
Di kamar, kami tidak langsung terlelap. Kami hanya berbaring di ranjang, saling berhadapan, saling memeluk, saling menatap, saling mengunci mulut masing-masing, saling memuji betapa indahnya makhluk ciptaan Tuhan di hadapan masing-masing. Aku tidak tahu kenapa, setelah menikah, rasa gengsi yang selama ini menggelayuti untuk saling memuji, perlahan lenyap.
"Kenapa aku baru sadar hidungmu lucu sekali?" Aku membuka konversasi pertama kali, diiringi kecupan ringan di puncak hidungnya.
"Kenapa tidak bibirku saja yang kau sebut lucu?" Yoongi balik bertanya, dengan maksud supaya aku mengecup di bibir, bukan hidung.
"Aku akan menyebut semua bagian tubuhmu lucu, bagaimana?" Aku memberikan penawaran lain, yang pasti membuat senyuman manis nan lebar itu nampak jelas di mataku. "Tapi nanti, setelah kau menyebutku cantik untuk yang keseribu kali," imbuhku.
Yoongi berbalik menggerutu. Bibirnya maju, lucu sekali. Karena terlalu gemas, aku sampai mengecupnya, yang ternyata berdampak pada berkurangnya gerutuannya. Beruang kutub mesum ini! Hanya dengan kecupan saja, kesalnya langsung hilang.
"Yoon, besok kau yang buatkan sarapan, ya? Aku rindu masakanmu."
Selama tiga hari ini, aku yang memasak untuk makanan kami. Padahal dulu, saat aku baru bisa memasak ramen dan menggoreng telur, selalu Yoongi yang membuatkanku makanan, setiap kali aku menginap di rumah ini. Jadi sekarang aku rindu masakan buatannya. Aku rindu melihatnya memakai apron. Aku rindu melihatnya memotong sayuran. Aku rindu semuanya.
"Kalau tidak terlambat bangun, ya?"
Kali ini aku yang cemberut. Balas dendam, Yoongi memberikan kecupan--yang jika diprotes pasti alasannya karena gemas. Salah satu kebiasaan Yoongi yang masih sulit berubah adalah susah bangun pagi. Dia masih jadi tukang tidur. Kalau dibangunkan, selalu berkilah 'nanti saja' atau 'lima menit lagi'. Padahal faktanya, Yoongi akan bangun satu jam kemudian.
"Iya, iya. Aku akan buatkan sarapan besok. Makan siang dan makan malam juga. Kau hanya perlu duduk manis dan menunggu semuanya siap. Apa perlu kusuapi juga?"
"Memangnya aku anak kecil?" Aku menolak usulan itu. "Lagipula, aku besok tidak bisa duduk manis saja. Cucian di belakang sudah menumpuk. Aku juga mau membuka kado kita. Penasaran dengan apa yang mereka berikan."
"Terserah kau mau melakukan apa. Yang penting, aku akan mengambil alih dapur besok."
"Siap!"
"Oh, ya. Tadi siang Kihyun menelepon saat kau memasak. Yang sebelum kita ke pantai."
Ada apa Kihyun menelepon, tapi Yoongi memberitahukannya padaku? Sudah kubilang kan kalau kecemburuannya sedang tinggi-tingginya? Dan Kihyun biasanya masuk daftar teratas orang yang Yoongi cemburui.
"Kihyun bilang, notifikasi akun SNS Young membludak. Semua mengomentari foto pernikahan kita yang dia unggah di sana." Yoongi mengungkapkan alasan Kihyun menelepon. Pantas saja diberitahukan padaku. Topik pembicaraannya tentang kami berdua.
"Mereka berkomentar negatif, ya?" Penggemar biasanya begitu. Memang ada yang mencintai karena karyanya saja dan tidak ikut campur kehidupan pribadinya. Tapi tidak sedikit yang mengidolakan, sekaligus merasa memiliki. Korbannya? Pasangan dari yang mereka idolakan.
"Tidak. Mereka malah mengucapkan selamat. Aku membacanya dan sebagian besar berterima kasih padamu karena sudah mau mencintai Yoongi mereka dengan baik. Mereka berterima kasih karena kau sudah membuatku bahagia dan karena kau sudah menjagaku dengan baik. Mereka bahkan mendoakan hidup kita bahagia, dan segera dikaruniai anak yang lucu. Sayang, kita masih menunda keinginan itu," tutur Yoongi panjang.
"Benarkah?"
"Hm. Mereka ikut bahagia bersama kita. Walau ada beberapa yang berkomentar negatif, tapi jangan kau pikirkan. Itu takkan berpengaruh pada kita."
"Memang apa komentar negatifnya?" Aku ingin tahu.
"Emm... apa, ya? Aku hanya fokus pada doa dan ucapan terima kasih saja. Tapi ada satu yang kuingat. Namun dibanding kesal, aku malah merasa itu lucu. Kau ingat penggemar yang berteriak ingin menuntutku karena sudah mencuri hatinya?"
"Yang di showcase pertama Young dulu?"
Yoongi mengangguk. "Kupikir itu orang yang sama. Dia bilang, 'Min Yoongi! Kau harus bertanggung jawab. Berani-beraninya kau mematahkan hatiku setelah kau mencurinya tanpa izin. Aku akan benar-benar melaporkanmu.' Begitu. Lucu, kan?"
Ya. Itu lucu. Bukan karena kalimat tuntutannya, tapi karena Yoongi mengatakannya dengan mengubah suaranya menjadi suara ala perempuan. Tidak cocok sama sekali, cukup menggelikan, wajahnya juga. Yoongi sedang terlihat lucu di semua bagian hari ini.
"Perlukah kuberitahu padanya, jika kau sudah lebih dulu kutuntut dan kupenjarakan di hatiku seumur hidup? Kau tidak akan bisa keluar dari sana selamanya."
Yoongi menganggukkan kepalanya lagi, dengan perasaan yang lebih bahagia. "Beritahu dia, kalau dia kalah cepat bertahun-tahun darimu."
Kami tertawa bersama, menunjukkan betapa bahagianya kami saat ini, yang semoga saja akan bertahan selamanya. Kemudian Yoongi mengecup keningku cukup lama, penuh kasih sayang, lalu turun ke hidung, lalu berakhir di bibir.
Emm... bukan berakhir juga, sih. Ciuman Yoongi pasti akan berlanjut kemana-mana, dan aku juga akan membalasnya dimana-mana. Mohon maklumi lagi. Kami ini pengantin baru yang sedang bahagia-bahagianya. Jangan lupa bahagia juga untuk semuanya, dan selamat malam.
---
Bingung mau revisi bagian mananya. Tulisanku dulu gini amaaat hahahaha
KAMU SEDANG MEMBACA
YoonHyun [Yoongi x Hyunjung]
FanfictionDi awal musim gugur, kehidupan baru mereka resmi dimulai. Mereka tahu jika cinta saja tidak cukup dalam menjalani kehidupan setelah menikah. Namun mereka yakin, dengan cinta yang mereka miliki, mereka dapat melewati segala rintangan, seperti enam ta...