Di sini gak ada Hyunjung, tapi manisnya Yoongi ke dia tetep bakal kerasa.
***
Yang kudengar, Sungjin memiliki pemikiran panjang sebelum memutuskan untuk menikahi perempuan yang telah menjadi kekasihnya selama tiga tahun. Ia seusia denganku dan menjadi anggota pertama dari bandnya-Day6-yang memutuskan untuk melepas masa lajang.
Karena hubungan antara Young dan Day6 sangatlah dekat, maka di pesta lajang sebelum pernikahannya besok, aku dan anggota Young lain ikut hadir. Sebenarnya aku ingin absen di acara kali ini karena harus menemani Hyunjung ke rumah ibunya, tapi perempuan baik hati itu memintaku untuk datang dan sekalian minta maaf karena Hyunjung tidak bisa hadir di pernikahannya besok.
"Mulai besok, aku tidak bisa sembarangan datang ke rumahnya," ujar Jaehyung, rekan satu band Sungjin sekaligus senior Hyunjung di universitas dulu.
"Jadi apa yang membuat keputusanmu bulat untuk menikahinya?" Namjoon bertanya.
"Benar. Sebelumnya kau begitu rumit memikirkan soal pernikahan dan mendadak pemikiranmu bulat." Bahkan rekan satu bandnya, Wonpil juga penasaran dengan alasan Sungjin.
Berita pernikahannya cukup mendadak. Bulan lalu baru kami diberitahu dan persiapannya pun terbilang singkat karena acaranya memang terbilang sederhana. Bahkan kami ada yang mengira kekasihnya hamil duluan dan Sungjin tidak bisa lari dari tanggung jawab begitu saja, tapi tidak. Gaya pacaran mereka tidak sehat, tapi kekasihnya tidak sedang hamil sekarang.
"Aku membuat keputusan dalam sekejab saat Haerin memberiku kejutan saat ulang tahun," jawab Sungjin.
"Kejutan seperti apa?"
"Kalian tahu aku tinggal sendiri. Saat pulang dari studio, rumahku biasanya gelap dan aku terkadang aku merasa kesepian. Tapi malam itu, tahu-tahu Haerin sudah ada di rumahku, menyalakan lampu dapur dengan satu kue ulang tahun di tangannya."
"Hanya itu?"
Terdengar sederhana dan kurang kuat untuk dijadikan alasan untuk pengambilan keputusan penting berupa pernikahan. Tapi aku yakin ada hal manis lain di baliknya.
"Seperti yang kubilang, aku merasa kesepian setiap pulang dan rumahku selalu gelap. Tapi malam itu aku menyadari kebahagiaan saat ada yang menyambut kepulanganmu. Jadi aku melamarnya saat itu juga, bahkan tanpa persiapan dan cincin."
Apa kubilang? Mungkin sebelum menikah aku tidak tinggal sendiri, tapi aku tetap merasa sepi setiap kali pulang ke rumah. Ibu sibuk dengan pekerjaannya, dan Yoonra juga sibuk dengan sekolahnya. Tidak ada yang benar-benar hanya fokus padaku seperti yang Hyunjung lakukan sebagai seorang istri.
"Daebak! Kau mengikuti jejak Yoongi," sahut Kihyun. "Melamar tanpa cincin."
"Benarkah?"
"Ah, bisa kau bagikan pengalamanmu pada Sungjin? Untuk urusan pernikahan, kau 'kan terbilang senior besar di antara kami semua." Jaehyung berujar berlebihan.
"Kalau boleh tahu, apa yang membuatmu mengambil keputusan menikahinya? Saat itu kau jauh lebih muda untuk menikah."
Yang pesta lajang siapa, yang akan banyak cerita siapa. Sialan juga Kihyun, pakai cara mengungkit tentangku segala. Tapi ... tidak ada salahnya berbagi. Pengalamanku tidak buruk dan tidak akan membuat Sungjin mendadak membatalkan pernikahan.
"Aku berpacaran dengan Hyunjung sejak dia kelas tiga SMA. Kami cocok dalam beberapa hal tapi yang paling kusuka darinya adalah sikapnya yang tidak suka memperbesar masalah secara berlebihan. Aku terlalu mengangguminya bahkan sampai detik ini. Tapi saat itu, aku masih belum punya apa-apa untuk mengambil Hyunjung dari keluarganya dan menjadikannya bagian dari tanggung jawabku sepenuhnya."
Ceritaku jadi panjang begini. Ah ... kenapa jadi aku yang bernostalgia? Membicarakannya membuatku merindukan istriku.
"Jadi aku memutuskan hubungan kami dan masuk wajib militer."
Mereka tampak terkejut karena mungkin sebagian-terutama anggota Day6-tidak tahu kisah di balik wajib militerku saat itu.
"Aku juga berpikir pernikahan adalah hubungan yang serius. Butuh pemikiran yang sangat matang untuk benar-benar memulainya dan kami masih sangat muda saat itu. Kami seperti bertaruh dengan takdir. Jika setelah dua tahun hati kami masih tertuju satu sama lain, maka aku yakin dia memanglah takdirku."
"Dan kalian sama-sama yakin?"
"Hm. Sebelum berpisah, aku mengatakan padanya, jika kau masih yakin padaku, datanglah ke tempat di mana dulu kita bersatu dan aku akan melakukan hal yang sama."
"Dia datang?"
"Ya, sedikit terlambat dan saat Hyunjung datang, aku sedang pergi ke minimarket untuk membeli minuman. Dia menangis saat tidak mendapati aku di sana. Tapi begitu melihatku, dia langsung memelukku sangat erat."
"Wah ... kenapa pesta ini mendadak berubah jadi sesi cerita romansa Min Yoongi? ujar Kihyun. Yang memancing siapa, yang mengeluh terselubung siapa.
"Kau memutuskan segera menikahinya setelah itu?"
Aku mengangguk. "Secara tidak langsung, beberapa kali aku membuatnya menangis dan itu menyakitiku. Jadi aku tidak ingin membuatnya menangis lagi setelah itu."
Alasan mendasarnya memang itu. Ada banyak sekali alasan yang mendasari keputusanku untuk menikahinya, tapi ada satu hal yang membuat keputusanku menjadi semakin bulat dan itu adalah sesuatu yang Hyunjung katakan kala itu-bagian ini tidak perlu keceritakan.
Jika bukan Min Yoongi, maka tidak ada yang lain.
***
This part inspired by a variety show in South Korea, All the Butlers ep 4 & 5. That looks familiar with Yoonhyun marriage life in my imagination.
Tbh, ini sebenernya part terakhir dari series Yoonhyun yg aku buat selanjutnya. Tutup buku. Tapi kayanya pengen aku lanjutin deh meski aku gak yakin bakal rajin update, tapi mungkin aku bisa usahain.
Gimana? Lanjut gak?
Gimana? Udah mabok shadow belom?
KAMU SEDANG MEMBACA
YoonHyun [Yoongi x Hyunjung]
FanfictionDi awal musim gugur, kehidupan baru mereka resmi dimulai. Mereka tahu jika cinta saja tidak cukup dalam menjalani kehidupan setelah menikah. Namun mereka yakin, dengan cinta yang mereka miliki, mereka dapat melewati segala rintangan, seperti enam ta...