Dokkaebi?

6.7K 561 17
                                    

Warning! NC

***

"Kau sudah pulang?"

Aku heran. Sungguh. Saat kulihat jam digital di layar ponselku, sekarang wakt baru menunjukkan pukul setengah sembilan malam dan Yoongi sudah pulang. Bukannya aku berlebihan karena bersikap seperti ini hanya karena suamiku pulang lebih awal, tapi setahuku Young sedang sangat sibuk dan seminggu belakangan ini Yoongi hampir selalu pulang setidaknya jam sebelas malam.

Itu yang paling cepat. Terkadang dia pulang pagi.

"Lian sudah tidur?" Yoongi bertanya setelah melepas sepatunya dan aku mengiyakan dengan anggukan. Lian sudah tidur sejak satu jam yang lalu. Kalau sedang tidak rewel, si cantik itu bisa tidur cepat.

Segera setelah memperoleh jawaban atas pertanyaannya, Yoongi bergegas ke kamar. Selain untuk berganti pakaian, Yoongi juga ingin mencium putri cantiknya. Itu sudah menjadi kebiasaannya saat berangkat atau pulang kerja.

Lima menit kemudian, Yoongi keluar dengan mengganti celana jeans-nya dengan celana pendek yang lebih longgar lalu mengambil duduk di sampingku.

"Aku mau mandi," katanya. Kode keras minta disiapkan air panas.

"Bisa nanti saja?" Aku mengendus lehernya. "Kau juga tidak bau. Setengah jam lagi, ya? Tanggung."

Mata Yoongi beralih ke layar TV plasma yang sedang menayangkan drama yang belakangan menjadi topik hangat di seantero Korea Selatan. Menjadi drama yang paling banyak dicari di mesin pencarian internet. Penasaran, aku ikut menontonnya dan ikut-ikutan ketagihan.

"Demi drama itu?" Telunjuknya mengarah pada TV.

Sekali lagi, aku mengangguk.

"Drama apa itu?"

"Dokkaebi."

"Ah ... kau tergila-gila dengan drama itu juga? Seungkwan sudah seperti tante-tante karena heboh membicarakan drama itu di Young."

Aku tidak begitu heran dengan yang satu itu. Seungkwan memang laki-laki, tapi kecintaannya pada drama TV mengalahkan aku yang seorang perempuan. Aku yang suka drama masih dalam batas wajar saja terkadang sudah membuat Yoongi merasa sebal. Bagaimana kalau aku segila Seungkwan? Bisa-bisa sekarang aku sudah jadi janda.

"Apa hebatnya si dokkaebi itu sampai air panasku harus tertunda karenanya?"

Percayalah, Yoongi sedang merajuk.

"Banyak. Dia tampan, hidup hampir sepuluh abad, tampan, manis, lucu, bisa menghasilkan emas dengan tangan kosong. Dia bisa mengabulkan keinginan seseorang dan memberi hukuman yang sekiranya pantas untuk orang-orang yang bersalah."

Yoongi mendecih. Jelas sekali. "Dia dokkaebi atau Tuhan?"

"Jangan menyamakan sesuatu yang jelas-jelas jauh berbeda, Yoon." Aku tidak suka, jujur saja. "Itu hanya cerita fiksi. Hanya ada di drama dan dokkaebi bukanlah Tuhan. Jangan disamakan begitu kalau tidak mau kualat."

"Yang menyamakan juga siapa? Aku tahu dengan jelas letak perbedaannya jadi kau tidak perlu menjabarkannya serinci itu padaku."

Suasana berubah dalam sekejap. Aku masih merasa terganggu dengan perumpamaannya dan kurasa Yoongi juga kesal karena selain kuabaikan demi drama, aku jadi terkesan menganggapnya bodoh karena perumpamaannya.

"Setengah jam saja," kataku memecah keheningan. "Habis itu akan kusiapkan air panas, makan malam dengan daging domba kesukaanmu juga. Aku juga akan memijatmu nanti. Pasti lelah 'kan duduk seharian di depan komputer?"

YoonHyun [Yoongi x Hyunjung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang