Adore U [Hyun Version]

7.7K 628 10
                                    

Didominasi narasi. Singkat, tentang apa yang Hyun suka dari Yoon.

***

Kurasa Yoongi tidak tahu jika aku sering melakukan ini saat ia terlelap dalam mimpinya. Memperhatikan wajahnya sepanjang malam.

Oke, tidak sepanjang malam juga. Aku juga butuh tidur, berkutat dengan mimpiku sendiri. Tapi aku memperhatikannya dalam waktu yang lama, hampir setiap malam saat aku terbangun pada dini hari.

Bukan sekedar memperhatikan, tapi juga berpikir banyak tentangnya. Berpikir hal yang itu-itu saja, tapi rasanya otakku tidak bosan bekerja hanya untuk memperbanyak memori yang sama tentangnya.

Semua pikiran itu hampir selalu berkutat tentang seberapa baik aku mengenal suamiku sendiri.

Yang kutahu selama ini, Yoongi adalah pria bertopeng. Bukan hanya selapis, tapi berlapis-lapis. Berapa banyaknya? Tidak ada seorang pun yang tahu. Bahkan mungkin diri Yoongi sendiri pun tidak.

Sebelum menikah, ketika Yoongi sibuk meminta restu dari pihak keluargaku, aku juga bertemu dengan keluarganya. Ibu dan adik perempuannya.

Yoongi melalui hari yang sangat berat di saat-saat perceraian kedua orang tuanya. Itu inti pembicaraanku dengan ibu Yoongi, sekitar dua bulan sebelum pernikahan kami.

Yoongi melihat betapa tidak harmonisnya keluarga tempat ia bernaung, menahan diri untuk sesaat, berharap semuanya akan membaik dengan perlahan, namun penantian singkat itu tak membuahkan hasil.

Di usianya yang masih sangat muda, tentu bukan perkara mudah untuk meminta kedua orang tuanya berpisah. Yoongi seakan dipaksa dewasa sebelum waktunya, dan itu berdampak besar pada pribadinya sekarang.

Selama menjalin hubungan dengannya, aku pun sering merasa bersalah karena rasanya sangat sulit untuk peka dan memahami bagaimana isi pikiran dan hatinya. Aku nyaris menyerah, karena tidak mau menyakitinya terlalu banyak.

Tapi Yoongi selalu dengan sabar menahanku, mengatakan jika waktu yang akan membuatku menjadi sosok yang sangat mengerti dirinya. Lebih dari siapa pun.

Yoongi tidak mau aku pergi, dan aku pun tidak mau pergi darinya.

Selain dengan ibunya, aku juga bertemu dengan Yoonra seminggu kemudian. Menjadi seseorang yang selama ini paling dekat dengan Yoongi, Yoonra memberitahuku banyak hal tentang pria yang kini terlelap begitu damai sembari memelukku ini.

"Yoongi Oppa tidak biasa menyiapkan sendiri air hangat untuk mandi selama musim dingin."

Itu terbukti benar. Selama musim dingin kemarin, Yoongi bahkan rela menungguku pulang hanya untuk disiapkan air hangat untuknya mandi.

"Yoongi Oppa tidak suka diganggu saat fokus dengan sesuatu yang dikerjakannya, tapi itu tidak berlaku untukmu."

Kapanpun aku mengganggu, atau sekedar menyela memintanya untuk istirahat, Yoongi selalu menurut.

"Yoongi Oppa pernah bilang jika dia suka perempuan yang manis, penurut, tapi melihat bagaimana Eonni selama ini, semua itu sepertinya sudah hilang dari angannya."

Antara senang dan tidak. Bukankah itu berarti aku bukan perempuan yang masuk kriteria idaman Yoongi?

"Yoongi Oppa pernah bilang jika dia akan masuk wajib militer setelah usianya 30 tahun, dan baru memikirkan perihal pernikahan setelahnya. Tapi melihat seberapa cepat rencana itu dimajukan, lagi-lagi rencana pun berubah."

Mengingat perihal wajib militer Yoongi, hubungan kami yang sempat berakhir pada masa-masa itu untuk fokus ke hidup masing-masing dan berpikir kembali soal hubungan kami, antara ingin menangis atau tersenyum bahagia.

Jujur saja, saat-saat itu adalah masa terberatku selama berhubungan dengan Yoongi. Perpisahan yang diawali pertengkaran hebat, biasanya akan sedikit mudah untuk melupakan. Tapi kami? Berpisah untuk kembali memikirkan hubungan jangka panjang, berada di ambang kebimbangan antara ingin kembali atau melanjutkan hidup masing-masing.

Aku banyak menangis pada saat-saat itu. Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku membohongi diri sendiri dengan berkata semua akan baik-baik saja, padahal hampir setiap malam aku menangisinya.

Tapi setidaknya dari perpisahan itu, kami jadi sedikit lebih dewasa, jadi lebih menghargai waktu-waktu di saat kami bersama, jadi lebih memahami bagaimana kami mencintai satu sama lain.

"Yoongi Oppa berubah banyak setelah mengenalmu. Banyak rencana dan angan dalam hidupnya yang berubah hanya karena dirimu. Tapi yang membuatku yakin jika Eonni adalah yang terbaik untuk Yoongi Oppa adalah, seberapa banyak Yoongi Oppa mengubah arah hidupnya, Yoongi Oppa masih tetap menjadi dirinya sendiri."

Aku tidak yakin jika aku adalah yang terbaik untuk Yoongi, namun aku berusaha yang terbaik untuk tidak membuat Yoongi menyesal karena telah memilihku menjadi pendamping seumur hidupnya, sebab aku sangat yakin jika Yoongi adalah yang terbaik untukku.

Ada banyak alasan kenapa aku berkeyakinan seperti itu. Aku suka cara Yoongi melindungi orang-orang yang dicintainya, walau terkadang ia akan memakai berlapis-lapis topeng untuk menunjukkan dirinya yang nampak baik-baik saja.

Aku suka cara Yoongi membuatku nyaman selama bersamanya. Aku suka dengan cara bagaimana Yoongi berusaha membuatku bahagia. Aku suka dengan caranya memikirkan prioritasku, kesehatanku, jam kerjaku, bahkan hal terkecil yang bahkan sering kulupa dalam hidupku.

Aku suka caranya cemburu, merajuk, menggerutu. Aku suka caranya memelukku, menciumku, membuaiku.

Ada begitu banyak hal yang membuatku suka padanya dan berkeyakinan tidak ada yang lebih baik darinya dalam hidupku.

Setiap memandanginya saat ia tertidur, aku hampir selalu memikirkan semua itu, dan berujung pada kesimpulan seberapa banyak aku mengagumi sosoknya, dan semakin membuatku yakin jika aku mencintai pria yang tepat.

***

Rasa fluffy sih emang. I know. Tapi... itulah yg Hyun suka dari Yoon. Tunggu bagian versinya Yoon yakk

YoonHyun [Yoongi x Hyunjung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang