Shopping

6.3K 588 25
                                    

"Hyun, aku mau ini."

Yoongi bersuara saat aku sedang bingung memilah buah-buahan. Apel atau jeruk atau kiwi atau pisang atau yang lainnya. Belakangan aku sedang gencar ingin memperbaiki gizi Yoongi yang terlalu sering makan junk food, saat menghabiskan waktu di studio Young. Jadi di rumah Yoongi harus makan makanan sehat. Karena pria yang sedang menggendong kangguru putri cantiknya itu kurang suka dengan sayuran, maka buah adalah alternatif terbaik.

Aku menoleh untuk mengetahui apa yang diinginkan Yoongi—lagi—saat ini. Daging. Ada daging di tangan kanannya dan tatapan matanya kentara sekali sedang membujukku untuk mengizinkannya membeli daging itu.

"Kita sudah punya satu set daging sapi di rumah yang dikirim Ibu kemarin," kataku. Itu juga belum berkurang satu gram pun dan masih tersegel rapi di bungkusannya yang memenuhi kulkas di rumah.

"Ini daging domba, bukan sapi."

"Apa bedanya? Sama-sama daging dan aku tidak tahu bagaimana mengolah daging domba."

Aku kembali berkutat dengan buah-buahan, yang pada akhirnya aku membeli cukup banyak jenisnya dan masing-masing kubeli seberat satu kilogram. Biar sesekali Yoongi angkat beban saat membawa semua belanjaan dari kasir ke mobil, juga saat dari mobil ke apartemen kami.

Mataku melirik saat Yoongi kembali mengisi troli dengan daging domba yang sudah dipilihnya. Well, aku tidak masalah saat dia bersikukuh seperti itu. Hanya saja, mau diapakan daging itu nanti sementara persediaan daging di rumah masih cukup banyak? Aku tidak mau membuang uang hanya untuk sesuatu yang berakhir dengan membusuk karena belum sempat dikonsumsi.

"Aku tidak suka kiwi," katanya. Kode untuk membatalkan pembelian satu jenis buah yang saat ini sedang ditimbang. "Kau juga kurang begitu suka. Kalau mau beli, jangan banyak-banyak," imbuhnya sebelum kembali melangkah untuk berkeliling supermarket dengan tangan mendekap erat Lian yang ada di gendongannya.

Jika di luar rumah, Lian selalu lebih tenang jika bersama Yoongi. Beda kalau sedang di rumah.

Selesai dengan buah-buahan yang akan kubeli—mengurangi timbangan kiwi sesuai saran Yoongi, aku segera menyusul Yoongi yang sedang berada di dekat rak makanan instan.

"Yakin tidak mau beli ramen?" tanyanya. "Biasanya kau tidak bisa hidup tanpa ramen?"

"Di rumah masih ada dan kurasa itu cukup untuk persediaan selama sebulan. Kenapa harus beli lagi?"

"Tidak harus, aku hanya bertanya. Kalau tidak mau, ya, sudah."

Sasaran selanjutnya adalah susu pisang dan susu coklat yang selalu kami beli dalam jumlah yang besar. Jika tidak kopi, Yoongi selalu minum susu pisang saat bangun pagi, sedangkan aku susu coklat. Dibandingkan minuman lain, bagian pintu kulkas kami nyaris dipenuhi oleh dua jenis susu tersebut.

"Hyunjung?"

Aku dan Yoongi menoleh bersamaan saat ada seseorang yang menyebut namaku. Itu Jung Hoseok, dengan troli berisi kimchi dan daging sosis. Astaga! Lama tidak melihatnya dan sekarang aku mendapatinya belanja kimchi?

"Hoseokie ...." Tanpa memikirkan apapun, aku segera menghampiri Hoseok dan memeluknya. Tidak bisa kutampik dan kusembunyikan perasaan rinduku padanya. Teman lama yang selama ini masih selalu dianggap salah oleh teman-teman SMA yang lain karena apa yang dilakukannya saat kami masih SMA dulu.

Masih ingat dengan sesi tanya jawab di portal web Young yang dibuatkan Kihyun untukku? Aku menyebut nama Hoseok sebagai jawaban dari salah satu pertanyaan di sana, dan tidak lama setelah itu banyak yang berkomentar buruk, menyindir apa yang dilakukan Hoseok dulu. Aku jadi merasa bersalah sendiri pada Hoseok karena membuatnya kembali jadi bahan perbincangan di dunia maya karena masa lalu.

YoonHyun [Yoongi x Hyunjung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang