Aku kangen pasangan ini. Kalau rada garing, maaf. Cuma lagi kangen banget sama mereka. Hope u like it. Don't forget to vomment. But ... up to u.
***
"Yoon, ayo kencan!"
Andai pria titisan beruang kutub ini bukan suamiku, aku mungkin sudah menggeplak kepalanya. Sejak aku tiba di kandangnya--studio Young--lima belas menit yang lalu, aku selalu mengajaknya bicara dan diabaikan, dan setelah ajakan kencan, Yoongi baru mau memutar sedikit engsel di lehernya untuk mengarahkan wajahnya menghadapku.
"Tengah malam begini?" katanya.
"Memangnya kenapa? Kau itu manusia nokturnal, kapan lagi kita bisa kencan?"
"Tidak ke taman, 'kan? Sekarang masih musim dingin, jadi pohon-pohon di sana pasti belum ditumbuhi bunga merah jambu."
Wajahku berubah datar. "Siapa juga orang bodoh yang mau melihat pohon berbunga merah jambu di tengah musim dingin?" kataku kesal. "Sebenarnya kau mau, tidak? Kalau tidak, aku pulang sekarang. Aku kesal kauabaikan terus menerus."
"Oke. Tunggu sebentar."
Yoongi mengalah. Ia menutup aplikasi pembuat musik, dilanjutkan mematikan perangkat komputernya. Baru setelah itu ia menggandeng tanganku, setelah memakai mantelnya, dan mengajakku keluar.
Ada Namjoon di ruang tengah, jadi kami berpamitan dengannya.
"Mau ke mana?" tanya Yoongi setelah kami masuk ke dalam mobilnya, yang diparkir di depan minimarket dekat basecamp Young.
"Menonton film?" tawarku. "Sekarang sudah jam sepuluh malam dan satu-satunya alternatif adalah menonton film. Kudengar ada film baru yang bagus, jadi tidak ada salahnya. Bagaimana?"
"Oke. Aku ikut saja."
Setelah berkata seperti itu, Yoongi membawa mobilnya ke salah satu mall terdekat, di mana ada ada bioskop yang buka sampai tengah malam di dalamnya. Mobilnya diparkirkan di parkiran basement, lalu kami naik ke lantai empat.
Film yang akan kami tonton baru akan diputar sekitar jam sebelas kurang seperempat. Jadi kami masih punya waktu kurang lebih setengah jam, dan kami memanfaatkannya untuk makan malam di restoran Jepang di lantai tiga yang kebetulan masih buka.
"Memangnya album baru Young kapan akan rilis?" Aku bertanya. Belakangan, Yoongi menghabiskan sebagian besar waktunya di studio karena rencananya Young akan merilis full album pertama mereka-sebelumnya mini album.
"Rencananya dua bulan lagi. Jadi seluruh lagu yang menjadi tanggung jawabku harus selesai paling telat minggu depan."
Deadline-nya sangat dekat. Pantas saja Yoongi mengeram di studio dan mengabaikanku saat aku datang.
"Jadi kau masih akan sibuk sampai dua bulan ke depan?" Aku bertanya tanpa menatap matanya. Menunduk dan sok fokus pada potongan sushi yang sedang kukunyah.
"Kurang lebih. Kenapa? Merindukanku?"
Yoongi maksudnya ingin menggodaku, tapi aku mengangguk. Aku memang merindukannya. Sangat. Aku jadi melankolis sejak menikah dengannya.
"Aku baru pulang bekerja saat malam tiba, tapi pada saat itu kau sedang sibuk-sibuknya di studio. Ini sudah berlangsung hampir satu bulan dan sepertinya masih akan berlanjut sampai dua bulan ke depan."
"Karena itu kau tadi datang ke studio?" Aku mengangguk, dan Yoongi tersenyum hangat padaku. "Ya sudah. Aku pulang malam ini. Sudah lama juga rasanya aku tidak tidur sambil memelukmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
YoonHyun [Yoongi x Hyunjung]
FanfictionDi awal musim gugur, kehidupan baru mereka resmi dimulai. Mereka tahu jika cinta saja tidak cukup dalam menjalani kehidupan setelah menikah. Namun mereka yakin, dengan cinta yang mereka miliki, mereka dapat melewati segala rintangan, seperti enam ta...